"Kau ini berbicara apa shakti? Sudahlah berhenti berkata seperti itu! " rengek radhika meminta agar suaminya berhenti mengolok dirinya
"Haha,, baiklah baiklah,, maafkan aku" shakti terkekeh melihat mimik wajah radhika yang semakin kesal
Radhika membalikan piring yang berada diatas meja. Shakti melongo melihat makanan yang banyak dihadapannya.
"Mengapa terkejut seperti itu? " tanya radhika heran. Ia sengaja menggoda shakti dengan janji yang dibuat shakti sendiri
"Jika istriku yang memasaknya,, maka akan kupastikan makanan itu habis,, " ucapnya angkuh
Tiba-tiba Kata-kata itu terlintas dibenak shakti. Ia bingung harus menghabisi makanannya atau tidak. Jika tidak, gengsi juga dirinya.
Radhika terkekeh ketika melihat suaminya yang sedang bercengengesan ria seolah meminta ampun dalam cara halus dan tentu saja itu tidak bermutu.
"Tenanglah,, aku tidak se tega itu,, " ucap radhika tersenyum membuat shakti menghembuskan nafas lega
"Apa kau tidak makan malam? " tanya shakti, wanitanya itu menggeleng saat ditanyai hal seperti ini
"Mengapa? " tanyanya heran membuat radhika sedikit menyungging sebuah senyuman kecil
"Aku hanya tidak ingin mendahului suamiku,,, walaupun dalam hal sekecil apapun itu,, aku akan tetap menjalankan kewajibanku sebagai seorang istri,, "
ujar radhika tersenyum yang dibalas senyuman hangat oleh suaminya itu. Hening sesaat sebelum radhika mengalihkan objek pembicaraan.
"E e,, makan? " ucap radhika gugup mengalihkan pembicaraan
"Owh astaga,, iya.. Makan,, " ujar shakti tersenyum
"Biar ku ambilkan,, " ucap radhika mengambil lauk pauk nya. Ia diam seketika, bagaimana pula dirinya tidak tau apa makanan kesukaan suaminya.
"Ambilkan saja bindhi dan makanan india lainnya,, saat ini aku hanya ingin memakan masakan india saja,, " ucap shakti kala menyadari kebingungan radhika.
Radhika mengambil kan masakan india di piring shakti dan masakan luar india di piringnya. radhika kembali duduk disamping sudut meja shakti.
"Kenapa kau mengambil masakan luar india? " tanya shakti disela sela mengunyah ketika melihat masakan luar ada dipiring istrinya
"Jika kau tidak memakan masakan luar ini,, lalu siapa yang akan memakan semua masakan luar?" tanya radhika mulai menyuapkan makanan kemulutnya
"Kau bisa menyuruh mala untuk menghabiskan nya,, atau ibu, mungkin pak supir,, atau lebih mudah, berikan saja pada tetangga.. Dan yang paling super mudah itu,, kau buang saja semua makanan luar ini,,, " ucap shakti
"Perut mala tidak cocok dengan masakan luar,, ibu sudah tidur,, dan pak supir pun tidak menyukai masakan luar, tetangga? Apa kau tidak melihat jam tanganmu? Pasti mereka sudah tertidur,, "
"Yasudah,, buang saja,, " ucap shakti menggampangkan
"Enak saja! Suamiku yang bekerja,, aku tidak bisa membuang buang hasil keringat suamiku,, "
ucap radhika tak terima sedangkan shakti? Pria itu malah mengernyit dan berhenti makan saat itu juga
"Suamimu itu aku radhika! "
"Aku tau itu,, " ucap radhika dengan tangannya yang menyuapkan sefood dengan manja kemulutnya. Dan Itu sukses membuat shakti semakin melongo.
"Kenapa akhir-akhir ini kau selalu saja bermain teka-teki?! " tanyanya heran
"Sudah lah shakti,, makan makanan mu! Setelah itu, habiskan semua makanan dimeja ini,, " ujar radhika santai
"Aku tidak menyangka,, ternyata dibalik kelembutannya masih ada kekasarannya" umpatnya melas
"Kau mengatakan sesuatu? " tanya radhika
"Ti tidak,, aku tidak mengatakan apapun" ujar shakti tersenyum paksa
"Owh, yasudah,, habiskan makananmu,,"
"Semuanya? " heran shakti tak percaya
"tidak,, aku tidak mau menyiksa mu dengan hal seperti itu,, kau bilang tinggal membuangnya ketempat sampah bukan? Yasudah buang saja,, memang seluruh hal yang kuperbuat itu tidak memiliki harga,, "
Ucap radhika melirih di akhir kalimat. Shakti yang mendengar samar-samar kalimat terakhir radhika pun berusaha mengartikan semuanya.
"Astaga,,, tidak,, tentu tidak!! Sesuatu yang kau perbuat sangatlah berharga,, ak aku akan menghabiskan seluruh masakan mu saat ini juga,, lihatlah,, "
Shakti mengambil seluruh masakan yang ada di meja makan untuk mendekat kepadanya agar Lebih mudah untuk mengambil semuanya.
Radhika melongo tak percaya, ternyata ucapannya diakhir kalimat itu terdengar ditelinga suaminya. Ia memilih diam saat ini, ingin tahu sampai kapan shakti mampu melakukan itu.
8 menit kemudian.....
"Owhh hahh hhh,,, adduuhh,, astaga! Perut ku,, ya tuhan,, owh,,!! " shakti meringis setelah melahap 9 piring dengan cepat.
Pria ini memegangi perut nya yang sakit karena terlalu banyak makanan yang ia makan. 9 piring! Wow!.
Matanya melirik kearah istrinya, radhika membalas tatapan shakti. Matanya memicing ke piring lainnya seolah-olah mengatakan masakan ini masih ada.
"Yang benar saja kau radhika,,, perut ku sangat sakit! Kau ini,, " ucap shakti ketika melihat arah mata radhika yang memicing melihat kearah-arah piring yang berisi.
"Yasudah,,, " radhika beranjak dari duduk nya dan pergi keatas. Mungkin wanita ini merajuk kesal karena masakan nya tidak dihargai.
Dibuang ketempat sampah?!
Hhh yang benar saja!
"Heii radhika!,, aish! Wanita ini benar-benar marah,, " gumam shakti. Dengan perut yang sedikit sakit, ia bangkit dari duduk nya, berniat untuk membujuk istrinya kini.
"Shakti,, mengapa kau memegangi perut mu? Ada yang sakit nak?" tanya Ny Arora saat akan mengambil air di dapur.
Kini kamar ny arora sudah berada dilantai bawah. Karena dilantai atas menurut nya lebih menguras tenaga untuk menuruni anak tangga yang cukup banyak karena dirinya sudah tak muda lagi.
"Ibu,,? Tidak bu,, radhika,, "
"Radhika marah??" tanya Ny Arora menyela ucapan shakti. Shakti menunduk lesu
"Ceritakan kepada ibu,, apa yang terjadi? "
Vote 40+?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Love
RomantizmShakti arora,,, pria tampan yang mencintai gadis bernama zaskia,,, walaupun ia akan segera menikahi seorang gadis cantik bernama radhika madan tapi ia sama sekali tidak meninggalkan kekasihnya zaskia,,, melainkan hanya menduakan radhika,,, Tidak ti...