My Second Love Part 153

599 57 41
                                    

Tinggal mengitung menit penerbangan dari india menuju america akan dilepas landaskan.

Shakti yang hanya memakai setelan jass karena ia hanya akan menghadiri oprasi Zaskia.

Sementara disisi lain, Radhika masih beristirahat menunggu si jabang bayi terlahir.

Ia sangat percaya jika suaminya itu memang benar - benar bekerja. Tapi nyatanya mungkin tidak.

Biarlah sembilu itu tertutup, mungkin itu akan sedikit membantu radhika untuk tidak sakit hati.

Skip

"Bagaimana dokter?" Tanya shakti

"Doakan yang terbaik tuan, kami akan memulai oprasinya sekarang" Ujar Dokter memberi tahu lalu masuk kedalam ruangan oprasi

Sementara sembari menunggu shakti duduk di kursi tunggu yang tidak jauh dari ruang oprasi.

Ia berharap bahwa oprasi zaskia berjalan lancar

Sisilain...

"Aaaargg!! Dokterrrr tolong sayaa hikss arrrggg!!" Teriak seorang wanita yang tak lain ialah Radhika

Ia terbaring sendiri di ruang rawat rumah sakit. Kontraksi terhadap kandungannya mungkin terjadi kembali.

"Siapa yang berteriak?" Heran wanita yang sedang melewati ruangan

"Oh astaga! Sepertinya wanita itu kesakitan" Lanjuttnya lalu lari memanggil dokter

"Dokter dokterrr dokterr! Tolong! Di ruangan pojok sana ada wanita yang kesakitan" Ucap wanita ini dengan panik

Tidak membalas ucapan si pemberi berita. Dokter Shila langsung saja berlari menuju ruangan radhika.

Suster yang sedang ada di tempat pun segera mengikuti dokter shila dengan membawa peralatan biasanya.

"Aarrrg! Sakitttt aahhh!" Rintih Radhika

"Astaga, suster cepat kemari. Pasien akan melahirkan" Suruh dokter shila

"Atur nafasmu Nyonya! Atur" Seru dokter shila

Radhika mulai mengatur nafasnya perlahan. Sudah tidak di hiraukan lagi berapa derasnya keringat dan air mata yang sudah bercucur diwajah dan tubuhnya.

"Lepaskan Nyonyaa" Seru dokter Shila

"Arhgghhhh!! Aaaaaa!!! Sakitt dokterrr aaaa hiks" Rintih Radhika kesakitan

"Iya nyonya lepaskan saja, perlahan. Kau pasti kuat! Kau pasti bisa!" Seru dokter shila

Radhika terus mengikuti arahan demi arahan yang di berikan.

Sementara disisi lain Shakti malah cemas menunggu Zaskia. Tanpa ia sadari disini istrinya tengah merintih dan berjuang sendiri.

"Eaakkkk eakkkkk!!!"

Tak lama kemudian terdengar suara tangisan bayi. Ya, bayi yang diperjuangkan radhika sendirian telah lahir.

Seulas senyuman lemah mengembang di bibir radhika. Matanya mulai meredup.

Dokter shila tersenyum menatap bayi yang telah lahir.

"Dokterrr!!! Denyut nadi pasien sangat melemah" Seru suster panik

"Astaga pasien kritiss! Cepat bawa bayi ini, aku akan memberikan kejut jantung"

Jugggghhh! Jughhhh! Jughhh!

Setelah beberapa lama akhirnya dokter shila berhasil menaikan detak jantung radhika walaupun dalam garis merah masih kritis

*

"Semoga oprasi ini berjalan dengan lancar" Gumam shakti yang masih menunggu di kursi tunggu

Ia tidak tahu jika istrinya sedang berjuang sendirian sementara ia sedang memperjuangkan orang lain.

Shakti menunggu 1 nyawa denga menghiraukan 2 nyawa.

Ia tidak tahu bagaimana istrinya merintih kesakitan. Ia tidak tahu jika istrinya hampir saja koma, bahkan tewas.

Entah apa yang akan radhika lakukan jika ia mengetahui semuanya.

"Bagaimana dokter?"

Shakti berdiri ketika dokter suresh keluar dari ruang oprasi.

"Lancar" Dokter tersenyum hangat. Terdengar sebuah hembusan nafas lega yang terhembus

"Untung semuanya berjalan dengan lancar" Ucap shakti tenang

"Sepertinya kau sangat menyayangi pasien tuan, tapi mohon maaf. Pasien belum bisa dibesuk. Anda bisa kemari minggu depan"

"Kenapa lama sekali dokter?"

"Tuan, ini oprasi yang menentukan antara kehidupan dan kematian. Bukan antara kesakitan dan kesembuhan"

"Baiklah dokter, terimakasih" Ucap shakti

Ia langsung bergegas kembali. Mengingat bahwa istrinya diambang kelahiran.

Shakti menunggu penerbangan ke india. Ia sempat berfikir bahwa bagaimana jika selama ia menunggu zaskia di america , istrinya itu tengah berjuang melahirkan sendirian.

Shakti tidak bisa membayangkan itu, bagaiamana juga kelahiran buah hatinya adalah kelahiran kebahagiannya juga.



*****

Vote151~153.
50votes bompart comewell
Coment and follow. Jus't it:)

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang