My Second Love Part 160

606 49 7
                                        

Dua hari sudah Radhika masih terbaring di rumah sakit. Hari ini Dokter Shila mengijinkan Radhika untuk pulang.

Ia mengatakan bahwa Radhika harus di rawat dirumah. Ia belum sembuh total.

Barang - barang sudah di packing ke dalam mobil. Si baby sudah Radhika gendong di dalam mobil.

"Sekali lagi terimakasih Dokter, kau sangat membantu ku untuk merawat istriku, tidak tahu jika Radhika di rawat oleh dokter selain mu" Ujar Shakti

"Tidak apa - apa, aku lebih berterima kasih kepadamu. Sudahlah, jangan bahas tentang ucapan terimakasih. semoga kau dan Radhika hidup bahagia, sering - sering datang kemari" Ucap Dokter shila terkekeh

"Eh eh tidak, aku tidak mau masuk rumah sakit lagi haha" Tawa Shakti

"Haha, yasudah aku harus ke dalam lagi. ada pasien yang harus aku tangani. sampai jumpa" Ucap Dokter Shila lalu berjalan masuk kedalam rumah sakit

.

"Kau dekat dengan Dokter Shila?" Tanya Radhika

Shakti menoleh, ia menggeleng sembari tersenyum.

"Aku pikir kau yang lebih dekat dengannya" Ucap Shakti

"Dia wanita yang baik, jika seluruh dokter di dunia seperti itu. Maka orang sakit akan selalu bahagia" Ucap Radhika

"Kau benar"

.

Pukul 20.30

Shakti dan Radhika tengah berbaring di ranjang kini. little baby nya sudah terlelap tidur di box kasur bayi yang tak jauh dari ranjang.

Radhika masih tidak terlalu sering berbicara. Mungkin karena ia masih sedikit lelah atau tidak ada tenaga untuk berbicara.

"Shakti" Panggil Radhika yang dijawab deheman oleh suaminya itu

Shakti mendekat. Ia memeluk Radhika dari samping. Sementara Radhika tetap menatap langit - langit kamar.

"Aku ingin bertanya" Ucapnya

"apa?" Lembut Shakti. kepalanya sudah menelusup masuk di sela - sela leher Radhika

"Kau datang kapan ke rumah sakit?" Tanya Radhika sukses membuat Shakti terdiam

"Shaktii" Panggil Radhika kembali karena shakti tidak menjawab

"Setelah kau kritis aku sudah sampai di rumah sakit.aku datang setelah 10 menit kau melahirkan. Lalu dokter Shila menjelaskan semuanya" Jelas Shakti

"Benarkah?"

"Iya sayang" Lembut Shakti berusaha sesantai mungkin agar Radhika tidak curiga

"Kau tau? Saat aku melahirkan sendiri, rasanya aku ingin mati saja. semuanya terasa sakit. tapi aku mempunyai tanggung jawab untuk menghidupkan satu nyawa. Dia adalah cintamu. Dia adalah cintaku. Tidak mungkin aku membiarkan cinta kita mati. Ntahlah, mungkin jika kau ada saat aku melahirkan bisa saja rasa sakit itu akan sedikit berkurang. Ya walaupun itu sedikit" Ucap Radhika lembut

Shakti tersentak diam.Ia kembali berfikir. bisa - bisanya dirinya lebih mengutamakan kepentingan wanita lain dari pada kepentingan istrinya sendiri.

Tetapi Shakti juga bingung. Selain ada pada tuhan, Nyawa seseorang ada ditangannya. Ia juga harus menyelamatkan Zaskia saat itu.

Tapi memang semuanya harus berjalan seperti ini, mengikuti arahan takdir.

"Aku sungguh tidak bermaksud untuk tidak ada disamping mu, Aku ingin menemani perjuangan mu. Aku ingin melihat proses bayi kita lahir. Aku ingin mendengar rintihan mu ketika menahan sakitnya melahirkan. Aku ingin sekali berada dalam situasi itu" Ucap Shakti. Suara nya mulai bergetar. Mungkin pria itu sedang menahan air matanya

"Shakti? kau baik - baik saja?" Tanya Radhika heran

"Kau butuh istirahat sayang, tidurlah. kita bicarakan besok lagi" Ucap Shakti mengecup dahi Radhika lalu membenarkan selimut.

"Tidurlah.." Lanjuttnya lembut karena Radhika terus menatapnya heran

Radhika mengangguk tersenyum. lalu memeluk Shakti dari belakang. Tangan Shakti menggenggam Tangan Radhika yang melingkar di perutnya. tak lama kemudian Shakti membalikan badannya hingga benar - benar berpelukan.

Radhika menelusupkan kepalanya didada Shakti. Sesekali suaminya itu mengecup pucuk rambutnya hingga keduanya benar - benar terlelap.

******

Ini bonus part heheee. Pngn cpt d next? bomvote & bomcoment dulu doonggg😉
ada uang ada barang xixixi

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang