My Second Love Part 147

657 56 15
                                        

Matahari pagi bersinar menyeruak kedalam celah - celah kamar sepasang suami istri. Dengan si nyawa yang selalu bergabung 8 bulan lebih didalam perut seorang wanita.

"Nghhhhhh!" Ulet shakti merentangkan otot otot nya

"Radhika pasti lelah, ia selalu saja telat membangunkan ku ketika perutnya terasa sakit. Ya tuhan, tolong jaga istriku dan bayiku. Jangan buat wanitaku ini tersiksa setiap malam. Aku mencintaimu,," Ujar shakti tersenyum lembut lalu mengecup pipi radhika

Ia mulai membersihkan diri untuk pergi ke kantor. Pekerjaan yang tertunda kemarin kemarin sudah ia bayar dengan kerja kerasnya. Saking serius dan serba cepatnya ia sampai melupakan makannya.

Tak lama kemudian shakti keluar dengan handuk yang sudah melilit di perut sixpack nya. Ia mulai mengambil jass dilemari.

"Shakti" Panggil Radhika tiba tiba, shakti sedikit kaget. Tapi ia segera membalikan badan dan menghampiri radhika yang masih dalam posisi tidur diranjang.

"Ada apa? Apa perutmu terasa sakit lagi?" Tanya shakti mulai duduk disamping radhika dengan tangannya yang memegang perut radhika yang tertutup selimut

"Tidak" Jawabnya lembut dengan senyuman, membuat sipenerima senyuman itu membalasnya dengan senyuman kembali.

"Yasudah aku akan memakai pakaianku dulu" Ucap shakti lalu berdiri dan mengambil pakaiannya

Shakti memakai pakaian didalam kamar mandi. Karena kamar mandinya luas. Ada kamar mandi didalam kamar mandi.

Biasanya ia terang terangan memakai baju didepan Radhika. Ntahlah, mungkin ia sedang malu dengan bayi nya atau bagaimana nya itu hanya shakti yang tau.

Setelah selesai memakai jass shakti merapikan kerahnya dan memakai dasi sendiri.

"Shakti" Panggil radhika

Shakti tersenyum menghampiri radhika. Lalu duduk disampingnya

"Ada apa?" Tanya shakti

"Kau pulang jam berapa? Apa akan seperti kemarin? Tidak ada kabar maksudku?"

"Aku akan pulang cepat, pekerjaan kemarin adalah pekerjaan hari sebelum - sebelumnya, jadi aku sedikit tidak terimbangi dengan waktunya" Ucap Shakti lembut

"Baiklah,," ujarnya membuat shakti tersenyum lalu beranjak dari duduknya hendak merapikan rambutnya

"Shakti" panggil radhika lagi

"Apalagi sayang, kau butuh apa? Katakan, agar sebelum aku pergi keinginan mu sudah terpenuhi" ucap Shakti mulai duduk kembali disamping Radhika

"Aku ingin kita ke mall, membeli peralatan baby. Bolehkah?" Tanyanya perlahan takut suaminya itu menolak

Wajah shakti datar seketika. Radhika yang melihat perubahan wajah suaminya itu langsung memasang wajah kecewa namun ia menunduk, tidak terang terangan memperlihatkan kecewanya.

"Untuk mu apa yang tidak" Ujarnya tiba tiba tersenyum lalu mencium pipi Radhika lembut

"Benarkah? Kita akan pergi? Bagaimana dengan kantor mu? Apa kau akan kerja ekstra lagi seperti kemarin?" Tanyanya

"Hampir semua hari ketika aku masuk mengerjakan semuanya ekstra. Karena bayiku meminta aku untuk tidak bekerja setelah satu hari bekerja" jawab Shakti tersenyum mencoba untuk mengembalikan mood Istrinya

"Terimakasih, yasudah aku akan membersihkan diriku terlebih dahulu, kau bisa kebawah"

"Aku akan memasak wortel dan kentang yang sudah dikukus lalu diaduk, bagaimana?" Tawar shakti

Karena memang semenjak radhika hamil tidak ada yang masak. Shakti tidak keberatan dengan hal itu. Ia juga ingin menjadi suami yang melengkapi kekurangan ketika istrinya itu tidak bisa mengerjakan sesuatu dirumah.

"Jika bukan kau yang memasaknya mungkin aku sudah bosan" Ujar radhika malas lalu mencoba untuk bangkit dari tidurnya

"Pelan - pelan, jangan terburu - buru" Lembut shakti menuntun Radhika hingga didalam kamar mandi

"Shakti kenapa kau masih disini?" Tanya Radhika

"Aku akan memandikan mu, memangnya kenapa? Tidak boleh? Hak dong" Ucapnya tersenyum nakal

"Shaktiii" Rengek Radhika mulai kesal, ia tau jika nanti dirinya tetap beradu mulut dengan suaminya pastilah suaminya yang menang dalam hal ini.

"Haha baiklah baiklah" Tawanya mencubit gemas pipi Radhika lalu pergi menutup pintu kamar mandi

Setelah lama dikamar mandi, radhika segera keluar mengambil baju salinnya di lemari. Kali ini radhika memakai daster.

Namun dasternya ini bukan sembarang daster. Bukan daster yang biasa dijual murah dan pasaran.

Harga daster ini sama seperti harga tas branded milik Radhika. Bahannya saja selembut sutra. Corak dan potongannya sangat kekinian.

Warna stip biru muda dengan kombinasi putih. Baju seperti ini memang khusus untuk ibu hamil. Shakti membelinya dibutik khusus pakaian ibu hamil.

Dengan daster strip putih biru muda selutut dengan panjang lengannya dibawah sikut. Dibagian tangannya daster ini kecil bahkan sangat menyatu dengan lengan radhika. Jadi tidak membuat radhika terlu terlihat gendut.

Dengan sepatu biru muda nya yang tidak memiliki hak dan tas selempang biru muda kecil nya yang diselendangkan dipundaknya Radhika sudah siap turun kebawah.

"Astaga bumil" Ucap shakti ketika melihat radhika turun dengan rambut depan yang dijepit kebelakang tetapi rambut lainnya digerai kesamping

"Apa?" Ucap Radhika yang merasa bingung

"Tidak" Jawab Shakti cepat

"Lihatlah aku sudah memasakan sarapan ini untukmu, taraaa" Lanjutnya

Ada masakan yang disuruh dokter untuk radhika. Dan ada pasta yang shakti masak untuk dirinya sendiri

"Hehe terimakasihhhh kau sangat maniss" Puji Radhika tertawa lembut lalu memulai sarapannya

******

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang