My Second Love Part 82

995 80 5
                                        

"Apa kau tidak keberatan dengan hal itu? " tanya Radhika penuh waspada

"Dengar menangkup kedua pipi radhika aku menikahi mu memang bukan atas dasar cinta,, hanya keterpaksaan,, tapi kau tau? Sekarang aku mulai mencintamu,, nafsu ku tidak begitu penting,, aku lebih mementingkan keinginan mu,, "

ucapnya lembut menatap dalam manik mata radhika. Radhika tersenyum haru.

"Apa kau mau melakukan itu sekarang? " tanya shakti menatap dalam radhika

"Em,, aku,, aku" radhika tergagap tiba-tiba

"Jika tidak bisa maka tidak apa-apa,, aku bisa menahan hasratku,, " ucap shakti lembut

"Lalu untuk hal itu apa? Bukankah kau marah saat aku tidak mau disentuh oleh mu?" tanya radhika membuat shakti tersenyum hangat

"Seluruh pria memiliki hasrat sayang,, termasuk aku,, tapi aku bukanlah pria seperti itu,, yang selalu memaksa wanitanya untuk berhubungan badan dengannya hanya demi kepuasan,, " lembut nya

"Lalu kenapa kau marah saat itu shakti? " tanyanya lagi

"Aku marah bukan karena istriku tidak mau disentuh oleh suaminya,, tapi karena kau mendorong ku hingga terbesit,, itu sangat menguras kesabaran radhika,, seolah-olah aku berperan sebagai seorang peleceh,,"

"Maafkan aku,, aku tidak bermaksud untuk membuat mu seperti itu,, kau tau? Aku masih belum terbiasa berhubungan badan dengan mu,, jadi maafkan saja jika aku bersikap seperti itu,, " ucap radhika menatap shakti cemas

"Maafkan aku shakti,, kumohon,," Lanjutnya menatap dalam suaminya itu membuat shakti tersenyum hangat

"Kau adalah berlian ku,, tidak mungkin aku membuat berlian itu rusak karena ulah ku sendiri,, " ucap shakti menggenggam tangan radhika

"Maksudmu? " tanyanya heran

"Kau tidak akan mengerti radhika,, sudahlah,, ini sudah larut malam,, tidur dan mimpikan aku di malam mu,, " ucap shakti tersenyum

"Apa kau tidak tidur? " tanyanya heran

"Aku akan tidur setelah mengerjakan tugas kantor sayang,, " ujar shakti membuat radhika tersenyum mengangguk

Radhika tersenyum manis lalu mengecup sekilas bibir suaminya itu. Shakti tersenyum

"Dasar nakal,, " ucap shakti tersenyum geli

Radhika tersenyum ia segera berdiri untuk pergi ke kasur karena kantuknya sudah datang melanda.

Shakti mencekal tangan istrinya itu saat hendak pergi meninggalkannya yang terduduk di soffa.

Radhika jatuh kepangkuan suaminya. Shakti memandangnya dengan sangat tulus.

"Shakti,, apa yang kau lakukan? " tanya Radhika heran berusaha untuk bangkit dari pangkuan suaminya

"Memangku istriku,, memangnya kenapa? Salah? " tanya shakti menggoda

"Shakti,,, " renget nya meminta untuk dilepaskan

Cuph cuph cuph cuph cuph cuph!!

Shakti mendadak menciumi seluruh inci wajah radhika. Radhika sedikit kaget. Namun sebisa mungkin ia menetralkan rasa kagetnya. Karena sepertinya itu ini akan menjadi rutinitas suaminya.

"Mimpikan aku,, aku akan hadir dengan kuda poniku,, " ucap shakti membuat radhika tertawa

Tawain jangan?

"Aku benar sayang,, tidak berbohong,, " ucap shakti menyadari istrinya yang tertawa seolah memang tidak ada.

"Baiklah baiklah haha,, aku percaya,, "

"Percaya tapi masih tertawa,, " sinis shakti melirik radhika malas. Radhika memegang pipi suaminya

"Dengar,, mau kau datang dengan kuda poni atau seekor kera pun aku percaya,, " ucap radhika menatap shakti tulus

"Benarkah kau percaya? " tanya shakti sumringah

"Percaya karena itu hanya lah sebuah mimpi haha,, " radhika semakin terkekeh geli. Ternyata suaminya bisa diolok seperti itu

"Sudah sana,, tidurlah,, " ketusnya mendirikan radhika dari pangkuan nya hingga radhika berdiri sedikit terhupyung

"Kau mengusirku? " tanya Radhika tak percaya dengan tangannya yang bertolak pinggang

"Tidak,, hanya menyarani saja,, " ucap shakti dengan mata yang tanpa menatap istrinya

"Shakti,,, " panggil radhika mengalihkan suasana yang sedikit memanas


Vote45+?

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang