My Second Love Part 161

515 45 3
                                    

Pukul 04.00

Radhika terbangun lebih awal dari Shakti. Baby nya itu tak henti menangis. Dengan badan yang masib sedikit lemas Radhika berjalan mengambil baby nya di dalam box.

Ia bingung harus mengambil baby nya itu dengan seperti apa. Apakah dengan memegang punggungnya terlebih dahulu ataukah memegang kepalanya dulu.

"Aduh ini bagaimana" Gumamnya bingung sementara baby nya itu tidak berhenti menangis

'Shakti masih tidur, aku tidak tega membangunkannya. Apalagi aku sudah sering sekali merepotkannya selama di rumah sakit. Atasi semuanya sendiri radhika! Jangan manja' Batinnya

Tangannya sudah berada di dekat baby nya. Namun ia masih bingung untuk memegang nya dari mana. Ia takut jika nanti baby nya mengalami salah urat.

"Aku harus memegangnya dari mana ini" Gumamnya bingung. Tangannya terus saja tidak jadi memegang bayi nya

"Eaaakk! Eakkk!! " Tangis bayi itu semakin membuat Radhika panik dan resah

"Diam sayang diam, ibu akan mencoba untuk menggendong mu. Tenanglah tenang. Sabar,, tarik nafas mu sayang. Aduh bagaimana ini" Ucapnya komat kamit

"Kau sedang apa?" Tanya Shakti yang sudah berada di belakang Radhika

Sontak Radhika terkejut kaget. Jantungnya hampir saja lepas tadi.

"Shaktiii" Rengeknya dengan wajah pucat

"Iya apa? Kau kenapa" Tanya Shakti

"Ck! Aku kagett" Ucap Radhika lirih dengan wajah yang masih lemas. Suaminya itu malah terbahak melihat wajah istrinya

"Kaget karena apa? Aku mengagetkan mu? Haha maafkan aku" Ucap Shakti lalu mendekap tubuh Radhika

"Bayi ini terus saja menangis sejak tadi, aku bingung harus menggendongnya dengan cara apa" Ucap Radhika

Shakti melepaskan dekapannya. Lalu menatap Radhika

"Baby kita memang seperti ini setiap pagi, aku biasa langsung menyusuinya ketika dia menangis" Ucap Shakti. Radhika membelalakan matanya

"Kau?" Ucapnya kaget

"Tid tidak! Maksudku aku selalu mengambil susu kedelai yang sudah dihangatkan lalu diminumkan kepadanya. Jadi aku tidak terlalu sering menggendongnya, karena botol susunya yang aku berikan ketika dia masih di dalam box tidur, jadi tidak terlalu sering keluar dari box. Dia hanya aku gendong ketika akan kerumah sakit menjenguk mu saja" Jelas Shakti

Radhika terdiam. Terlintas di pikirannya bahwa ia beruntung memiliki suami seperti Shakti. Yang masih sabar merawat anaknya sendiri tanpa bantuan suster atau siapapun.

"Maafkan aku selalu merepotkan mu" Ucap Radhika mendunduk

"Hei, itu sudah menjadi kewajiban seorang suami. Aku tidak peduli apapun itu tugasnya. Asalkan kita menjalani tugas bersama. Tidak mas--"

"Eakkk eakkkk" Nampaknya tangisan bayi itu baru terdengar kembali. Mungkin ia juga menyimak percakapan orang tuanya

"Shakti bayi nya" Panik Radhika

"Tenang, biar aku yang menggendongnya. Kau duduk saja di kasur. Biar aku yang memberikan baby nya kepadamu" Ucap Shakti.

Radhika mengangguk lalu ia duduk diatas ranjang kasur. Dari arah tempatnya pandangannya tidak lepas dari Shakti.

Ia terus memperhatikan bagaimana cara suaminya itu menggendong bayi nya. Kadang - kadang ia berpikir bahwa ia sangat parah karen tidak terlalu ahli menjaga bayi dibandingkan suaminya.


******

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang