My Second Love Part 67

1K 76 4
                                        

Pukul 08.15 pagi.

Radhika telah menyiapkan sarapan untuk suaminya dan mertuanya serta pembantu di rumah ini.

Ada idli, bindhi, paratha, jalebby, halwa puri, ladoo, dan roti chandhichook dengan selai kacangnya, kini telah tertata rapi di meja makan.

"Nyonya,, kau sudah membuat masakan sebanyak ini?" tanya mala heran

"Iya mala,, aku sengaja memasak semua ini,, lagi pula ini hanya beberapa macam masakan saja,, menurutku ini masih sedikit,, Memang nya kenapa? " tanya radhika tersenyum heran

"Tidak,, hanya saja aku heran dengan nyonya,, bisa-bisa nya nyonya menyelesaikan tugas nyonya sebagai seorang istri di jam sepagi ini,, "

"Tugas apa mala? Aku hanya memberesi kamar, membersihkan diri, menyiapkan jas untuk shakti, masak, menata makanan, dan setelah ini akan membangunkan shakti untuk bekerja,, sudah itu saja,, "

"Kau wanita luar biasa Nyonya,, " puji mala tersenyum menatap radhika yang dibalas senyuman heran oleh radhika

"Tugas ku hanyasedikit,, kau lah wanita luar biasa yang sesungguhnya," puji radhika kepada mala

"Kau yang lebih luar biasa Nyonya,, kebanyakan orang yang tidak ingin melakukan tugas seperti nyonya karena memiliki pembantu,, tetapi nyonya, walaupun nyonya memiliki semua disini, tetap saja nyonya tidak melupakan tugas nyonya sebagai seorang istri,,, "

"Haha,, tidak begitu juga mala,, banyak orang seperti ku diluaran sana,,, " ucap radhika

"Tidak,, kau tetap yang terbaik,, buktinya, saat ini kau masih rendah hati,, apalagi berbincang dengan pembantu miskin seperti ku,, "

"Tidak mala,, semuanya sama dipandangan tuhan,, entah itu miskin atau kaya mupun cantik dan buruk,, semunya aku anggap sama,, sama sama memakan nasi dan sama-sama manusia,, " ujar radhika tersenyum

"Kau baik sekali nyonya,, " puji mala sekali lagi

"Haha kau ini,, yasudah,, aku harus membangunkan suamiku,, setelah itu ibu mertua,, " ucap radhika yang dibalas senyuman oleh mala

Radhika pergi kekamarnya, shakti tidur di sebelah nya tadi. Dan tentu saja wanita ini menyukainya dengan hati yang berbinar.

Dilihatnya wajah teduh milik suaminya yang sangat terlihat tenang, mungkin suaminya itu terlalu letih bekerja. Diusapnya rambut suaminya yang sedikit acak-acakan namun terlihat semakin tampan jika tertidur seperti ini.

"Khmm,,, " shakti mendehem dalam keadaan mata yang tertutup. Radhika panik, wanita itu gelagapan tak karuan.

"kenapa harus menghindar? " tanya shakti heran ketika melihat radhika yang menjauh dari dirinya

"Ak aku,, tid,, tidak apa-apa,," radhika tergugup, mulutnya serasa kaku tidak bisa bergerak untuk berbicara

"Sudahlah,, kemari,, " ucap shakti, dirinya masih terduduk dengan kaki yang memanjang di kasur dan kepalanya yang masih menyandar disenderan kasur.

"Ak aku,,,? " tanya radhika memastikan, shakti menatap masam kearahnya

"Tidak! Aku berbicara dengan guci disampingmu,, "

ucap shakti hambar melirik kearah guci yang berada disamping radhika. guci kecil itu ada diatas laci yang berada disamping kasur.

Wanita ini melirik kesudut kamar, memastikan bahwa suaminya itu benar-benar berpikir dalam berkata. Guci? Sejak kapan suaminya menjadi sehambar ini?!.

Radhika mengambil guci disampingnya, sesekali ia memutar mutar guci tersebut, seolah-olah mencari keberadaan mulut guci tersebut.

"Dengan ini? " tanya radhika mengasongkan guci itu kehadapan shakti

"Dasar gadis bodoh! Kenapa kau menjadi sebodoh ini radhika?!" cemberut shakti

"Kau berbicara dengan ini bukan? " tanya radhika lagi membuat shakti menepuk dahinya sendiri

"Aku berbicara dengan mu! Hhh sudahlah,, berbicara dengan mu sama saja dengan omong kosong,,, " ucap shakti semakin cemberut

"Yasudah,, jika berbicara dengan ku maka katakan saja! Tidak usah gengsi  seperti itu! Hhh kau ini,, " kesal radhika

'Bukankah wanita ini marah kepadaku semalaman? Lalu sekarang? Hhh aneh sekali dia,, '. Batin shakti menatap radhika

"Eeh,, ke kenapa kau menatap ku seperti itu?"  tanya radhika ketika menyadari tatapan aneh shakti

Pikiran nakal ada diotaknya saat melihat istrinya yang sangat ketakutan jika dipandang dengan tatapan ala dirinya.

"Ma mau apa kau shakti? " tanya radhika gugup ketika menyadari shakti sudah berdiri mendekati radhika, radhika berjalan mundur.


Vote 40+?

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang