"Dimana wanita itu? Lama sekali dia dikamar mandi,,, apa dia sedang bersemedi? Atau apa? " gumamnya tak jelas mempertanyakan keberadaan radhika.
Pria itu mengetukan tangannya di pintu kamar mandi yang berada dikamar nya. Namun sama sekali tidak ada sahutan disana.
"Radhika,,, apa kau didalam" teriak shakti memanggil nama nya berusaha agar sipemilik nama menyahut sahutannya lagian dirinya juga tidak menyadari itu karena ia terlalu fokus membaca proposal nya.
"Ss sha shak tiihhh,, " ucap nya menggigil namun masih terdengar oleh shakti.
"Radhika,, kau kenapa? Radhika,, buka pintu nya,, " ucap shakti menggedor gedor pintu kamar mandi
"Ha handukk,, " ucap radhika dengan teriakan yang menggigil dengan sedikit serak disuaranya.
Shakti sedikit berlari mengambil handuk. Namun handuk itu tidak ditemukan oleh dirinya. Ia memutuskan untuk mengambil pakaian handuk berbentuk baju dengan ikat pinggang di samping kiri dan kanannya.
"Buka pintu ini!! Aku sudah membawakan handuk nya, " ucap shakti sedikit berteriak
Sementara didalam sana radhika sangat lah lemah mengingat ia mandi menggunakan air dingin jadi, inilah efek dari air tersebut. Dirinya menjadi semakin kedinginan.
Radhika lemas untuk berdiri. Ia berusaha untuk berdiri karena sedari tadi ia dalam posisi terduduk. Radhika memegangi knop pintu kamar mandi. Dan membukanya.
Shakti langsung saja masuk untuk memberikan baju handuknya agar radhika tidak terlalu kedinginan.
Pria itu melongo menatap pemandangan yang dianggap nya indah. Gunung kembar besar serta kulit putih mulus radhika sukses membuatnya gagal fokus.
Radhika sudah pucat saat ini. Tangannya tak lepas memegangi kepalanya sendiri. Shakti langsung tersadar. Ia melihat wajah pucat radhika.
Jika melihat wanita nya seperti ini jujur saja ia sangat khawatir, seberapa pun kebenciannya tetap saja rasa simpati masih dimilikinya.
"Pakai ini,, " ucap shakti sedikit tergesa dan memberikan baju handuk itu kepada radhika.
Radhika mengambil nya. Tangannya bergetar hebat saat mengambil baju itu. Entah itu karena dingin atau malu karena shakti melihat seluruh tubuh toplesnya.
Menyadari bahwa radhika sangat lemah saat ini buktinya saja ia belum juga mengambil handuk yang dipegang shakti, tangannya masih sibuk bergetar dengan pandangan sedikit buram untuk mengambil handuk itu.
Shakti memakaian handuk itu dengan mata yang melihat keatas berusaha untuk menghindari tubuh radhika yang tanpa dibaluti busana.
Ia sedikit kesusahan dengan cara itu. Karena tangannya bergetar saat memasukan tangan radhika dibaju handuk itu. Akhirnya shakti memutuskan untuk melihat kebawah.
Dan benar saja dirinya sulit sekali mengontrol libido nya saat ini. Dengan susah payah dirinya menelan saliva keringnya.
' Tahan,, tahan,, ' batinnya berjaga-jaga.
Shakti sudah memasukan tangan kanan radhika sementara wanita itu masih terlihat pasrah karena lemas kedinginan disana.
Buapphhh!!!
shakti lepas kontrol, ia menghisap lengan putih radhika Saat akan memasukan tangan kiri radhika dengan nafsu yang sudah tidak bisa dikontrol lagi. Setelah sadar itu salah ia melepas hisapannya.
Dilihatnya radhika yang semakin lemas saat ini. Sisa Energi nya sudah dihisap sedikit oleh kissmark yang dibuat oleh suaminya. Tangan yang berada tepat di bawah pundak pun merah dibuatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Love
Roman d'amourShakti arora,,, pria tampan yang mencintai gadis bernama zaskia,,, walaupun ia akan segera menikahi seorang gadis cantik bernama radhika madan tapi ia sama sekali tidak meninggalkan kekasihnya zaskia,,, melainkan hanya menduakan radhika,,, Tidak ti...