Pukul 07.30
Radhika bangun pagi lalu bergegas bangkit kekamar mandi untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum masak untuk sarapan shakti.
Hari ini ia memakai saree pink tua berbahan licin dengan sisi sree berwarna pink muda. Lips glos pink muda dengan maskara hitam pekat tipis nya.
Ia merapihkan pakaian dan rambut nya digerai kesamping saat menatap cermin. Lalu setelah itu radhika langsung menuruni anak tangga untuk memasak sarapan.
Radhika memasak paratha dan bindi serta makanan penutup lainnya. Setelah selesai memasak radhika menata makanan yang telah matang diatas meja.
Setelah menata nya radhika segera naik keatas untuk membangun kan shakti untuk bekerja. Ia tau jika ini tidak sopan. Tapi harus melakukan ini demi mencegah keterlambatan shakti pergi kekantor.
Radhika memasuki kamar shakti. Ia tidak tahu harus memulai nya dengan bagaimana. Akhirnya radhika memilih untuk menepuk pipi shakti agar ia terbangur.
"Shakti,, bangun,,, " ucap radhika sembari menepuk pelan pipi shakti.
"Engghh!!! " ulet shakti merentangkan otot-otot nya. setelah itu ia bangkit duduk dan menatap radhika intens.
"Seizin siapa kau memasuki kamar ku? " tanya shakti sinis membuat radhika menunduk
"Maaf kan aku,, aku tidak bermaksud untuk lancang,, aku hanya tidak ingin kau terlambat,, " cicit radhika
"Lain kali harus terlebih dahulu meminta izin ku! " printah shakti membuat radhika mengangguk kan kepalanya sembari tertunduk
"Baiklah, kau boleh pergi,,, " ucap shakti. Kemudian radhika berlalu dari kamar shakti.
****
Shakti turun untuk sarapan. Seperti biasanya sarapan ini tidak memakan waktu lama dan tidak mengeluarkan suara. Keduanya sama-sama bungkam dalam suapan masing-masing. Tidak ada pembicaraan sama sekali saat ini. Hanya suara aduan pisau kecil dan garfu yang terdengar. Sesekali sendok mengambil alih dalam keramaian itu.
"Sampai kapan aku harus seperti ini tuhan,,, ! Aku sudah lelah menghadapi sikap calon suami ku ini,, tolong lah rubah sifat kasar nya tuhan,,, " batin radhika resah.
"Radhika,, aku berangkat!, " pamit shakti setelah selesai sarapan dan bangkit dari duduk nya. Radhika ikut berdiri untuk menghantar shakti keluar. Keduanya berjalan bersama sampai di depan pintu.
"Kapan kau pulang? " cicit radhika. Suara itu sukses membuat pria ber jas biru dongker menengok kearah nya.
Radhika merasa panas saat ini. Ia merasa bahwa dirinya akan kembali mendapat bentakan dan omelan. Ia menunduk saat shakti menghampiri nya lebih dekat.
"Aku akan pulang sing ini,, pukul 12.30 aku sudah berada dirumah,, bersiaplah,, aku akan menjemput ibu & ayah ku,, mereka diperbolehkan pulang oleh dokter nithin,, " jelas shakti sedikit lembut. Membuat gadis itu mendongakkan kepalanya.
"Baiklah,, apa kau meminta ku untuk memasak? Ya setidaknya untuk mengisi perut mu terlebih dahulu? " tanya radhika. Shakti tersenyum
"terserah,,, tapi lebih baik jika kau memasak,, karena ibu akan pulang dan makanan dirumah tidak ada,, jadi bisakah ku mengurus nya? Jika untuk kamar,, biar mala yang membersihkan nya,,, " ucap shakti membuat radhika mengangguk.
"Baiklah, aku pergi,, " pamit shakti kemudian berlalu pergi dari hadapan radhika.
Kantor SA corp
Shakti turun dari mobil cream nya lalu masuk kedalam kantor dengan senyuman yang mengembang sempurna dibibir nya.
"Owh astaga! Amal apa yang ku perbuat hingga diizinkan melihat pangeran seperti ini,, " ucap disha berlebihan, ia salah satu karyawan shakti.
"Haiss kau ini! Lanjut bekerja! Jika nanti boss mendengar maka ia akan memarahimu! Apa kau tau seberapa besar amarah nya?!! " tegur sameera , ia adalah sekretaris shakti.
Shakti menduduki kursi singgasana nya. Ia melihat dokumen-dokumen yang seperti nya harus segera di tanda tangani.
Ia mengambil Telfon kantor untuk menghubungi sameera.
"Hallo sameera,,, keruangan ku sekarang! "
",,,,, "
Tak lama kemudian sameera datang.
"ada yang bisa saya bantu Tn? " ucap sameera ramah.
"Apa hanya ini dokumen yang harus di tanda tangani? " tanya shakti
"Iya Tn,,, hanya itu saja,, " ucap sameera
"Yasudah,, kau boleh pergi,, " ucap shakti lalu sameera pergi dari hadapan shakti.
Shakti memijit pelipis nya saat melihat isi proposal didalam nya.
"Astaga! Mengapa jadi seperti ini! " gumam shakti frustasi. Berkas didalam nya sama sekali tidak sesuai dengan keinginannya.
Saat pusing seperti ini ia merasa bahwa ia membutuhkan teh radhika. Namun ia tidak bisa melakukan itu. Zaskia menelfon nya saat seperti ini.
"Hallo? "
"Hallo shakti,,, sayaaangg,,, kau ini kemana sih? Aku kemarin malam menunggu kabar darimu,, jika tidak bisa menemani setidaknnya kau bisa memberi ku kabar bukan?! "
zaskia marah-marah disana membuat shakti semakin geram karena masalah dikantor yang membuat nya pusing begitu juga dengan zaskia yang membuat kepalanya semakin frustasi.
"Zaskia diamlah! Aku sedang banyak pikiran saat ini! Kantor ku dalam kendala saat ini,,,! "
"Kau membentak ku shakti?! He'h! Aku tak percaya ini!! Jika tidak bisa berbicara baik maka jangan bicara! Kau ini selalu saja membentak ku akhir-akhir ini! Apa kau memiliki kekasih lain?!!! Owh pantass! "
"Zaskia kumohon jangan membuat ku pusing!!! Saat ini aku sedang pusing!!! Banyak sekali kendala disini!! "
"Tapi kau bisa berbicara dengan baik bukan? "
"Sudahlah zaskia! Aku sedang sibuk! "
"Kau memang selalu sibuk! Karena aku yakin kau memiliki kekasih lain disana,,, " kesal zaskia lalu mematikan sambungan telponnya.
"Dasar nenek lampir! Bisa nya marah-marah saja!! Dia pikir aku memiliki kekasih lain disini?!! H'h yang benar saja! " grutu shakti.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Love
רומנטיקהShakti arora,,, pria tampan yang mencintai gadis bernama zaskia,,, walaupun ia akan segera menikahi seorang gadis cantik bernama radhika madan tapi ia sama sekali tidak meninggalkan kekasihnya zaskia,,, melainkan hanya menduakan radhika,,, Tidak ti...