My Second Love

My Second Love Part 131

Radhika poV.

Sejak penerbangan hingga mendaratnya pesawat yang ku tumpangi, sepertinya ada sesuatu yang mengganjal dibenak ku.

Seolah sesuatu itu meminta untuk dikeluarkan dari pikiran yang men sugesti kan ini.

'Liburan mendadak? Acara bulan madu?? Ada apa sebenarnya ini,,' batinku cemas

Sejak kami sudah berada di kamar hotel, Shakti langsung saja berpamitan pergi keluar sebentar.

Aku bingung apa yang dilakukannya diluar, karena pasti dalam pikiranku, America tidaklah spesial untuk suamiku.

Bahkan aku pikir mana mungkin suamiku tau tentang jalan dan semuanya yang berada di sini.

"Ck! Kemana shakti! Kenapa dia lama sekali?! Ya tuhan, tolong jaga suamiku dimanapun dia berada,," Gumamku cemas

Sudah 4 jam lebih shakti keluar dari hotel, rasanya aku sangat ingin keluar dari tempat ini, tapi aku tidak mengetahui seluk beluk negara ini.

Radhika pov END.

Sisilain....

Translet inggris

"Ok docter, Do it the best!"
(Baiklah dokter, lakukan yang terbaik!" Ucap seorang pria kepada dokter dihadapannya.

"of course sir of course, i always do the best,, (tentu tuan tentu, aku selalu mengerjakan yang terbaik)" Ucap dokter berambut pirang itu

Tak lama kemudian dokter tersebut hilang dari pandangannya. Lalu pria tersebut juga pergi dari rumah sakit yang ia datangi.

####

Terlihat betul sepasangan suami istri yang tengah menikmati jingganya langit disore hari diatas balkon.

"Apa kau ingin kita makan malam diluar?" Tawar Shakti dengan senyuman

"Jika kau ingin begitu, maka aku juga tidak bisa menolaknya,," Jawab radhika tersenyum

"Baiklah, persiapkan dirimu oke,,? Aku akan mengurus keuangan kita" Ucap shakti

"Maksudmu? Kita kekurangan uang? Begitu? Yasudah, tidak perlu makan malam diluar, aku bisa makan disini," Ujar radhika tersenyum

Shakti tersenyum hangat, sesekali ia mengacak ngacak pucuk kepala radhika.

"Tidak mungkin suamimu ini membiarkan kau kelaparan bukan? Apalagi ini bulan madu kita. Aku hanya ingin mengurus keuangan, karena disini mata pecahan india tidak diterima" Jelas shakti

"Baiklah, aku akan membersihkan diriku , hati - hati dijalan,," Ucap radhika menjinjitkan tubuhnya lalu mengecup singkat bibir suaminya

Shakti tersenyum melihat radhika yang sudah lari terbirit masuk kekamar mandi.

Gadis ini memang selalu membuatnya tak karuan sampai saat ini juga.

Setelah malam ini, mungkin ia tidak bisa menganggap radhika sebagai gadisnya, karena malam ini juga pasti kegadisan radhika akan dihapus olehnya.

"Kenapa dia selalu memancingku?" Tanya shakti dengan senyumannya

Shakti melangkah kan kakinya menuju luar, ia akan mengurus beberapa uang dan kartu nya disebuah tempat tertentu.

Skip malam..

"Sayaang,, apa kau sudah selesai?" Tanya shakti yang tengah merapikan dasi dicermin

"Ya sebentar,,!!" Sahut radhika dari dalam kamar mandi

Tak lama kemudian radhika keluar dengan baju selengan berwarna pink yang dibaluti saree putih.

Radhika pergi ke meja riasnya. Mengusap wajahnya yang sedikit basah dengan tissue kering.

Lalu memakai pelembab serta bedak, eyeliner, mascara, dan lipstik pink lalu memakai anting - anting nya. Lalu mengambil dompetnya.

"Ayo!" Ajak radhika kepada shakti

"Cepat sekali kau merias wajah? Bahkan hanya beberapa menit saja," Ucap shakti bingung

"Ya memangnya harus berapa lama? Satu jam? Dua jam? Tiga jam? Emp--"

"Sudah! Mari kita makan malam,," Ucap shakti mengulurkan tangannya dengan senyuman

Radhika terkekeh. Ia membalas uluran tangan suaminya itu.

"Ayo,," Jawab radhika