My Second Love part 20

914 66 3
                                    

Shakti berdiri memakai jass abu-abu nya yang tadi di disimpan diatas kursi makan nya.

Pria itu nampak gagah. Kemeja hitam dan jas licin abu-abu itu sangat pas dibadan tegap nan kekar nya. Shakti mengambil kacamata hitam yang tadi dikaitkan di kemeja hitamnya.

Ia memakai kaca mata seharga fantasi itu dengan sangat elegan dan sangat coll.

"Shakti,,,, " panggil radhika lembut

"Ada apa?! Aku harus pergi sekarang! Kau tau! Pekerjaan ku menumpuk kemarin! Dan sekarang aku harus menyelesaikannya sangat pagi sekali,, cepat katakan! " ucap shakti dengan sombong nya. Ia merasa sangat tampan saat ini dan selamanya.

"Kau melupakan dasi mu,,, " ucap radhika ragu takut shakti akan membentak nya kembali.

Seketika shakti membuka kacamata hitam nya. Ia merasa malu pagi hari ini.

Owh astaga!

Penampilan sudah okee,,

Namun,, pria tampan itu melupakan dasinya.... Seperti pangeran yang sudah diangkat kelangit ketujuh namun ia dihempas kembali ke bumi.

Sakit nya tidak seberapa,,, cuma malunyaaa.....

Shakti cengengesan. Radhika tersenyum.

"Apa aku bisa menbantu mu? " tanya radhika

"Hehe,,, kali ini aku mengizinkan mu memasuki kamar ku,, tapi ingat! Jangan menyentuh barang disana! Oke" ucap shakti mengacungkan telunjuknya tepat di depan muka nya. Membuat gadis itu tersenyum sumringah dibuatnya

"Baiklah,,, dimana aku bisa menemukan dasi mu? " tanya radhika antusias dengan senyuman yang selalu saja membuat shakti berbatin manis.

"Di lemari,,, disana ada laci besar khusus untuk dasi,, " ucap shakti yang dibalas anggukan semangat oleh radhika.

"Ingat! Jangan menyentuh barang barang disana!! " perintah shakti sedikit berteriak karena radhika sudah berlari menjauh darinya.

"Baiklahh!! " teriak radhika diatas sana

"Gadiss itu,, " ucap shakti gemas sembari tersenyum geleng-geleng kepala melihat tingkah radhika

Setelah menemukan dasi yang cocok radhika langsung turun. Ia menghampiri shakti sembari berlari dengan senyuman yang selalu mengembang sempurna dibibir merkah nya.

Shakti berdiri didepan tangga. Menunggu radhika segera memakaikan dasinya. Tapi baru beberapa langkah radhika tersandung.

Alhasil ia menubruk shakti dengan kedua tangannya yang menepuk di dada kanan dan dada kiri shakti.

Tak sengaja pula shakti mendekap pinggang radhika. Mencoba mencari keseimbangan karena tubuhnya condong kebelakang.

Kaki kiri radhika sudah berada di tangga ke dua terakhir dan kaki kanan nya berada di tangga ke tiga terakhir. Membuat ketinggiannya dengan shakti setara saat ini.

Shakti melepas dekapannya dan membantu radhika berdiri di tangga ke dua terakhir paling bawah.

Radhika gugup akan berbicara apa saat ini. Ia merasa malu. Ia hanya bisa menunduk menahan rasa malu.

"Maka nya,, jangan berlarian seperti anak kecil,, kau sudah besar,, kenapa kau se semangat itu hmm? " tanya shakti lembut menatap radhika yang sedang tertunduk.

Gadis itu lalu menatap mata elang yang berada di hadapan nya. Ia pikir pria ber mata elang ini akan membentak nya lagi. Tapi ternyata dugaannya salah. Radhika tersenyum

"Maaf kan aku,,, aku terlalu bersemangat memakai kan dasi untuk mu,,, " ucap radhika lembut

"Untuk kali ini ku maaf kan,,! Cepat pakaikan dasi ku,, aku sudah terlambat saat ini " ucap shakti lagi-lagi membuat radhika tersenyum.

Mungkin ini kebahagiaan sesungguhnya bagi radhika.

Radhika memakai kan dasi itu di kerah shakti. Shakti mendongak keatas agar radhika lebih mudah untuk memakai kan dasinya.

Saat ini radhika berdiri di tangga ke dua. Otomatis tinggi nya dengan shakti setara. Radhika merapihkan dasi shakti.

"Selesai,, " ucap radhika.

"Yasudah,, aku pergi dulu,, " pamit shakti yang dibalas anggukan+ senyuman diabetes oleh radhika

Tiba-tiba seseorang berteriak didekat sana. Ya,, bi mala yang berteriak saat ini,,, ternyata ia melihat shakti & radhika tadi.







****vote-coment-follow****





My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang