My Second Love Part 166

778 64 32
                                        

"ini teh nya" Ucap Radhika membuat Shakti terkejut kaget.

"Ra radhika? Apa kau mendengar ucapan ku tadi?" Tanya Shakti sedikit cemas

"Memang aku berbicara apa?" Tanya Radhika. Ia terlihat bingung.

"Hmm tidak hehe, aku hanya sedang bimbang jadi bicaraku ngawur hehe" Alibi Shakti

"Bimbang karena apa?" Tanya Radhika lalu duduk disamping Shakti

"Biasalah pekerjaan kantor,, aku jadi sedikit bingung" Ucap Shakti membuat Radhika tersenyum. Radhika memegang bahu Shakti

"Aku pijiti boleh?" Tanya Radhika

"Tidak,, tidak usah. Kau juga pasti lelah jika harus mengurusku,, Seharian Irsyad pasti sangat rewel" Ucap Shakti mengelus tangan Radhika yang ada di bahunya

"Hey kau berbicara apa? Sudah menjadi tugasku untuk melayanimu"

"Iya aku tau. Tapi setidaknya Irsyad sangat rewel, pasti kau juga lelah." Ucap Shakti lembut

"Namanya juga bayi, wajar jika rewel" Ucap Radhika

"Tidak sayang tidak,,," Gumam Shakti lalu memeluk Radhika dari samping. Ia menidurkan kepalanya di dada Radhika.

"Bersihkan dirimu dulu, selepas itu kita tidur,, kau pasti lelah. Butuh istirahat yang cukup" Ucap Radhika yang dibalas anggukan oleh Shakti

S.K.I.P

Pukul 05.00

Tumben sekali Irsyad tidak menangis malam ini. Ia memang terlihat tidak manja. Walaupun masih bayi Radhika bisa membedakan sifat anaknya jika belum nanti. Biarlah, Insting ibu selalu benar.

"Irsyad, kau sangat menggemaskan. Bunda semakin menyayangimu, terimakasih tidak menangis untuk malam ini." Gumam Radhika mengusap pipi bayi nya yang berada didalam box bayi

Bunda?

Iya, Shakti yang menginginkan itu. Panggilan bunda untuk Radhika dan ayah untuk nya. Karena pada dasarnya mau panggilan apapun itu tidak ada masalah

"Positife thinking Radhika" Gumamnya lalu menghembuskan nafas lembut dan segera membersihkan dirinya terlebih dahulu

Setelah selesai mengurus dirinya Radhika turun ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Hari ini kebetulan memang sedang weekend, jadi Radhika sedikit santai menyiapkan semuanya.

"Irsyad?" Gumamnya ketika meletakkan sarapan dimeja makan. Ia mendengar suara tangisan. Langsung saja Radhika berlari ke kamar.

Benar saja, Irsyad memang sedang menangis. Tetapi tidak terlalu keras, ia hanya merengek kecil.

"Apa sayang? Cup cup" Ucap Radhika menggendong Irsyad dengan telaten

"Apa Irsyad pup? Ah tidak. Kau mau apa nak? Biar bunda bisa mengerti kau mau apa" Ucap Radhika terus menimang-nimang

Radhika memutuskan untuk memandikan Irsyad saja. Ia juga harus mengerjakan beberapa hal yang perlu ia kerjakan.

Setelah memandikan dan memakaikan Irsyad pakaian. Radhika berniat untuk menyuapi Irsyad saja. Biarlah shakti tetap tidur, ia pasti lelah.

Pukul 09.00

Deringan telepon membuat Shakti menggeliat terbangun dari tidur nya. Dengan pandangan buram ia masih berusaha untuk mengambil ponselnya

"Ya hallo?" Tanya Shakti dengan suara beratnya

"Hallo Shakti, ini sudah jam berapa? Kenapa kau masih belum ke Amerika? Disini sudah malam" Ucap seorang pria disebrang sana

Mendengar suara itu Shakti segera turun kebawah. Mencari istrinya, Radhika.

"Dimana sekarang Zaskia?" Tanya Shakti cemas. Sembari menuruni anak tangga

"Ny. Zaskia sudah pulang, tetapi ia bilang akan menyewa hotel terlebih dahulu" Ucap Dokter suresh membuat Shakti mendecak

Ada apa ini? Apa yang Shakti tengah alami?

"RADHIKA! RADHIKA!" Teriak Shakti memanggil Radhika

Radhika yang mendengar teriakan suaminya itu terkejut kaget. Ia menaruh mangkuk sarapan Irsyad di meja. Lalu menggendong bayi nya menghampiri Shakti

"Ada apa shakti? Kenapa kau berteriak?" Tanya Radhika

"KENAPA KAU TIDAK MEMBANGUNKAN KU?" Tanya Shakti sedikit berteriak. Itu sangat membuat Radhika kaget. Terutama Irsyad, ia sudah merengek pelan

Radhika berusaha tenang, ia menepuk nepuk pelan bawahan tubuh Irsyad. Mencoba menenangkan bayi itu disaat dia sedang cemas sekalipun.

"Aku tidak tahu, aku pikir kau akan bangun siang karena ini hari libur" Ucap Radhika lembut mencoba menenangkan emosi suaminya itu

"Serharusnya kau bertanya terlebih dahulu. Aku ini punya urusan juga!" Ucap Shakti masih terdengar keras

"Maafkan aku" Lirih Radhika. Ia benar-benar ketakutan saat ini

"Dasar bodoh!" Umpat Shakti namun masih terdengar jelas di telinga Radhika

Shakti bergegas pergi ke atas. Ia buru-buru membersihkan dirinya lalu mengatur kembali jadwal penerbangannya.

*****
Sorry for typo gaes🌝

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang