"Shaktii,,, " kesal radhika karena suaminya itu sama sekali tidak menggubris perkataannya
Keduanya masih diposisi itu. Radhika diatas dada bidang shakti dan shakti yang terus mengelus rambut radhika yang berada di bawah rahangya lebih tepatnya lagi di leher kirinya.
"Aku sudah mengatakan jika itu ada dalam keputusan mu,, aku hanya bisa menuruti keinginan mu,, jika aku salah mengambil keputusan maka kau sendiri yang merasa kesal bukan?" ucapnya
"Kau benar juga,, hmm,, tapi aku tidak bisa memilih diantara itu,, jika aku memilih tinggal dirumah baru maka aku akan meninggalkan ibu,, jika aku tidak menuruti keinginan ibu maka ibu akan marah,, " Ucap radhika
"Aku rasa kita harus meninggalkan rumah ini dan pergi kerumah baru kita,, bagaimana? " tanyanya
"Terserah saja,, tapi bagaimana dengan ibu?,," tanya radhika sedikit cemas
"Kau ini terlalu khawatir terhadap ibu,, tenang saja,, kita bisa menjenguk ibu jika kita mau,, bahkan kau bisa mengunjungi ibu saat aku bekerja nanti,, " ucapnya menyarani
"Kau benar juga,, baiklah,, kita akan pergi kerumah baru dan meninggalkan ibu tetapi tetap mengunjungi nya dengan rutin,, " Ucap radhika
"Pintar,, ternyata setelah berbelit belit membahas topik ini akhirnya kau bisa mengerti juga apa cara dari semua ini,, " Ucap shakti mengacak rambut radhika
"Tapi entah kenapa aku merasa nyaman saja jika berbicara banyak dengan mu,, aku tidak merasa lelah berbicara sedikit pun,, " heran radhika
"Memangnya kau saja yang baru merasakan itu,, aku pun sama,, entah kenapa aku selalu merasa nyaman ketika mendengar suara mu,, aku merasa nyaman karena kau berbicara banyak,, itu sangat terdengar lembut ditelinga ku,, dengar,, kau tau? aku tidak suka mendengar suara lebih banyak,, "
Ucapnya membuat istrinya mengernyit heran. Jika tidak suka mendengar suara lebih banyak maka Pria itu sama sekali tidak menyukai dirinya karena sejak tadi ia berbicara banyak.
Astaga!
"Ma maksud mu? " tanya radhika ingin mengetahui lebih lanjut
"Maksudku,, kau tau? Ketika aku menghabiskan seluruh masakan ibuku tanpa menyisakannya,, kau tau apa yang terjadi? " tanya shakti, radhika menggeleng
"Ibuku mencramahiku,, ayahku pun sama,, jika tidak salah,, sekitar umur sembilan tahunan aku mengalami kejadian itu,, hingga aku merasa risih dengan suara-suara manusia,, terlebih lagi ibuku,, aku merasa tersiksa jika mendengar suaranya,, entah kenapa itu,, yang jelas sampai sekarang aku tidak menyukai orang yang berbicara banyak,, " jelasnya
"Lalu bagaimana dengan ku? Aku ini banyak bicara tadi shakti,, emm,, sebenarnya aku juga tidak suka banyak bicara,, tapi jika untuk mu dan ibu mertua,, aku merasa nyaman saja jika menceritakan sesuatu apapun itu,, jadi,, apa kau tidak menyukai ku? " tanya radhika lagi
"bukankah tadi sudah ku katakan jika aku merasa nyaman mendengarkan suara mu,, apalagi berinteraksi secara langsung dengan mu,, " jelas shakti
"Maksudmu? " tanya radhika heran
"Maksudku,, jika aku berbicara dengan millioner sekalipun Aku tidak merasa bijak berbicara dengan nya,, tapi jika berbicara dengan mu,, entah kenapa aku merasa aku ini sedang berbicara dengan seorang pengacara,, suara dan perkataan mu itu sangat menegaskan walaupun kau berbicara dengan lembut,, postur tubuh mu juga sangat tegap,, tubuh mu memang tegap tapi menurutku tubuhmu itu lebih sexy dan menggoda radhika mencubit shakti. Kau itu seperti seorang pengacara wanita yang gagah,, ya kurang Lebih seperti itu,, "
"Apa aku seperti itu? " tanya radhika tak mengerti
"Kau seperti itu sayang,, " gemas shakti mencubit hidung radhika.
"Kita makan malam? " lanjutnya, radhika mendongak
Cuph!
Seakan mengambil kesempatan yang ada. Dengan cepat shakti mengecup bibir radhika yang berada dihadapannya.
"Nakal! " Ucap radhika tersenyum malu menutup bibir shakti dengan ujung jari tangannya. Shakti tersenyum
"Tidak nakal sayang,, " lembut shakti sedikit tersenyum
"Lalu tadi apa? " tanya radhika
"hanya sedikit tak terkendali,, " ucap shakti tersenyum geli
"Itu sama saja,, " kesal radhika menepuk bibir shakti
"Haha,, ayok turun! Aku sudah lapar sekali radhika,, " Ucap shakti melas dengan tangan yang memegangi perutnya sendiri. Pria itu sudah berdiri
"Makan dengan apa? "Tanya radhika heran, ia masih duduk dikasur
"Jangan katakan jika tidak ada makanan sama sekali,,! " Ucap shakti dengan mimik waspada, radhika tersenyum cengengesan
"aku tidak masak,, mala pergi bersama ibu,, " lirih radhika menunduk, takut suaminya itu marah
Shakti nampak gemas sekali melihat reaksi radhika. Ia berdiri tepat dihadapan radhika yang sedang terduduk.
Radhika menyadari itu, ia melihat kaki suaminya ada dihadapan matanya yang sedang tertunduk. Ia mendongak menatap shakti
"Suamimu ini kaya,, tidak ada hal yang tidak mungkin bagiku,, " Ucap shakti tersenyum. Radhika tersenyum lega mendengar ucapan suaminya. Ia kira jika shakti itu akan memarahinya.
"Kita pesan pizza? " lanjutnya mengeluarkan ponsel hitam besarnya, radhika tersenyum untuk hal itu.
Vote40+?
IG= Rizka_Agt1339

KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Love
RomansaShakti arora,,, pria tampan yang mencintai gadis bernama zaskia,,, walaupun ia akan segera menikahi seorang gadis cantik bernama radhika madan tapi ia sama sekali tidak meninggalkan kekasihnya zaskia,,, melainkan hanya menduakan radhika,,, Tidak ti...