My Second Love

My Second Love Part 46

Hooaa!!

Beberapa kali wanita itu menguap karena kantuknya sudah datang melanda di nalurinya.

Tapi seakan tak ada jeranya wanita ini selalu saja mengalihkan pandangannya ke objek di depan matanya.

Sepasang kekasih. sepasang kekasih itu masih saja bercengkrama mesra di sela-sela makan malamnya tawa riang selalu terdengar di keduanya dan isakkan pilu pun terjadi kepada orang yang menyaksikan kebersamaan sepasang kekasih itu.

Shakti & zaskia.!

' aku ingin pulang ' rengeknya membatin kepada dirinya sendiri.

Zaskia sudah pulang terlebih dahulu. shakti bilang bahwa masih banyak pekerjaan yang akan diselesaikan di kantor saat ini juga ketika zaskia merengek ingin dihantar pulang tadi.

Padahal semua pekerjaan yang sudah selesai. namun sakti memungkirinya jika harus berkata jujur dan menghantarkan zaskia.

Di sini ada radhika. Radhika juga tanggung jawab nya bukan?!.

Sakti menghampiri meja makan radhika tanpa sepengetahuan radhika karena tadi radhika sibuk dengan pikirannya sendiri.

"ayok pulang,, " ucap shakti kepada radhika saat sudah berada di samping meja makan radhika. Radhika tersenyum.

' setelah diperlakukan seperti tadi dirinya masih saja sudi tersenyum kepadaku'

Batinnya menatap sendu ke arah radhika. Sebenarnya ia tidak tega melakukan ini semua terhadap radhika tetapi mau bagaimana lagi. Ia juga tidak bisa menolak keinginan kekasih tercinta nya, zaskia.

"kenapa terus tersenyum? ayok pulang,,! " ajak nya lagi

Matanya memicing melihat makanan istrinya yang sepertinya sama sekali tidak disentuh. Dirinya sempat memahami ketika di posisi radhika saat ini.

Mana ada orang yang ingin makan dengan pemandangan melihat miliknya dimiliki oleh orang yang ingin memiliki miliknya.

Mengerti?!.

"apa kau tidak memakan makanan ini?!" Tanyanya dengan mata penuh selidik.

"Aku tidak lapar! " dustanya menatap shakti dengan senyuman kecut

Bohong saja jika dirinya tidak lapar. Radhika menunggu shakti pulang untuk makan bersama sekaligus menghargai suaminya yang letih sehabis pulang bekerja.

Radhika saja terakhir makan ketika pukul 12.05 dan sekarang 23.30. Bayangkan saja, dirinya menahan lapar selama belasan jam.

Pasti perut Nya sangat keroncongan saat ini.

Drrtt!! Drttt!!

Satu buah notif pesan dari ponsel shakti terdengar. Dirinya masih berdiri saat ini, menunggu radhika ikut pulang bersama nya. Tapi entah kenapa radhika malah melamun tak karuan.

Ibu

shakti!! Kenapa kau belum pulang?! Ini sudah malam! Cepat pulang! Dimana radhika?! Ibu tidak melihat nya saat ini, apa dia bersama mu? Apa dia baik-baik saja?! Dimana radhika shakti?! Ibu tidak melihat nya dirumah! Ibu sangat menghawatirkan nya shakti,,

Halisnya berkerut membaca pesan dari ibunya. Bawel sekali dirinya saat ini!.

ShaktiArora

Ibu, kenapa kau secemas itu kepadanya?! anak mu shakti! Bukan radhika.

Ibu

Kau anaku dan radhika menantu ku,, sudahlah! Kenapa kau seposesif ini?! Pokoknya ibu tidak mau tau! Radhika harus baik-baik saja! Owh Iya,, istrimu belum makan,, ia bilang ingin menunggu kau pulang, pastikan dia sudah mengisi perutnya saat ini,,

ShaktiArora

Sudah bu,,

Shakti terpaksa berbohong. Mau bagaimana Lagi, pasti jika berkata jujur dirinya akan dimarahi nanti.

Tiba-tiba shakti terduduk didepan kursi meja makan radhika. Ia memanggil pelayan dengan tepukan tangannya.

Karena makanan dimeja pasti sudah dingin dimakan angin. Ia memutuskan untuk memesankan makanan yang lebih hangat untuk radhika.

"Kau ingin pesan apa? " tanya shakti kepada radhika yang terus melamun

"Terserah kau saja,, " lirih radhika menopang dagunya dengan telapak tangan kanannya.

Shakti menghela nafas dan memesankan makanan yang dipesannya.

Tak lama pesanan datang. Shakti memberikan piring berisi pasta itu dihadapan radhika. Radhika menerima nya tetapi ia tidak memakan nya. Hanya saja ia terus memandangi makanan tersebut.

"kenapa kau terus melamun? " tanya nya ketika melihat istrinya yang hanya melamunkan sesuatu, entah apa itu.

"Radhika!! "

Radhika tersentak kaget atas bentakan dari shakti. Ia menatap suami nya dan tersenyum hangat kepadanya

"Maafkan aku,, " lirih nya lalu memakan makanan yang berada dihadapannya

Mata shakti tak henti-henti nya menatap heran kearah radhika. Ia masih bingung harus berbuat apa saat ini. Dan upaya apa untuk membuat mimik wajah istrinya seperti biasa agar ibunya tak curiga.