My Second Love part 03

1K 89 31
                                        

"Hikss,, hikss,,, ibu,,, hikss,,, hikss " radhika menangis sesenggukan karena bagaimana pun juga ia tidak mempunyai orang lain selain kedua orang tua nya lagi.

Radhika menangis dengan kedua tangannya yang menelungkupkan wajahnya. Ia terpukul. Tangisan nya pun tak bisa berhenti bahkan isakan masih terdengar jelas dari mulut radhika.

Sementara shakti hanya berdiri sembari memijit pelipis nya dengan tangan kanannya dan tangan kiri nya ia letakkan di dinding sebagai menopang dirinya yang beridiri tepat di samping pintu ruang icu.

Saat shakti menoleh kearah suara yang tak pernah berhenti mengeluarkan sesenggukan ia merasa sangat resah ketika melihat keadaan gadis dikursi itu. 

Shakti memang tidak pernah berkenalan dengan radhika tapi entah kenapa ia juga merasa gelisah saat melihat radhika menangis seolah-olah dirinya adalah sahabat kecil radhika yang sudah lama mengenal radhika.

Shakti menghampiri gadis yang tengah menyembunyikan wajah cantik nya yang berlinang air mata dengan kedua telapak tangannya. Shakti duduk disebelah radhika.

Shakti mengusap-ngusap pundak radhika. Pria itu berusaha untuk menyalurkan ketenangannya walaupun sebenarnya ia juga tidak tenang kala mendengar orang tuanya mengalami kecelakaan, tapi sebisa mungkin shakti menenangkan gadis itu dengan sisa-sisa ketenangan nya itu.

"Berhenti menangis,,,! " printah shakti

Radhika pun menoleh menatap shakti. Terlihat betul mata yang membengkak karena menagis hebat saat ini. Ada rasa iba saat shakti melihat keadaan radhika.

"Bagaimana aku bisa berhenti menangis hah?!!! Bagaimana!!!? " radhika berteriak lemah namun terdengar emosi, ia berusaha sebisa mungkin mengeluarkan suara nya yang tak terdengar karena isakkan.

Shakti memeluk radhika berusaha untuk lebih menenangkan nya. Shakti tau radhika sangat terpukul saat ini. Sebisa mungkin shakti membuat radhika tenang dengan usapan tangannya yang berada di punggung gadis itu.

Pipi kiri radhika menempel sempurna di dada kanan shakti karena posisi sebelumnya radhika duduk disebelah shakti dan sekarang shakti merangkulnya dengan tangam kanannya dan tangan kiri nya setia mengelus punggung gadis itu.

Radhika semakin terisak dan menumpahkan tangisan nya di baju shakti. Baju shakti pun sudah dibuat basah karena nya. Tidak ada jarak diantara mereka saat ini.

Tiba-tiba shakti melepaskan pelukannya dengan kasar. Saat bayangan kekasih nya zaskia ada dibenaknya.

Tidak! Ini tidak bisa! Aku mempunyai kekasih! Sudah shakti! Kau sudah terlewat batas!.  Batin shakti bersikeras menolak jarak nya dengan radhika saat ini.

Radhika mengernyit heran kenapa pria di samping nya menghempas kasar tubuh dirinya yang berada di dalam dekapan nya.

Radhika kembali menutup wajahnya dengan kedua tangan nya. Ia berusaha menutupi tangisannya, tapi nihil! Isakkan nya nyaring terdengar saat ini.

"Ibuu hiksss hikss,,, " tangis radhika semakin pecah karena lampu oprasi tak kunjung redup.

Entah sejak kapan radhika mulai terlelap. Mungkin gadis itu kelelahan karena terlalu lama menangis. Kepalanya menyandar ke dinding.

Tak lama lampu oprasi padam. Menandakan bahwa oprasi selesai.

"Oprasinya selesai,, " gumam shakti menatap lampu oprasi dan beralih menatap radhika yang sudah terlelap nyenyak ke alam mimpi.

"Kasihan sekali gadis itu,, mungkin dia lelah karena habis menangis,,, " gumam shakti.

Matanya tak pernah berpaling setelah menatap radhika yang sedang tertidur. Tanpa disadari Shakti mengagumi kecantikan yang ada pada diri radhika.

Hingga suara deheman mampu membuat shakti mengalihkan pandangannya kepada seseorang yang sudah berdiri di hadapan nya, dokter nithin joshi.

"Dokter,,, bagaimana keadaan ny. Madan & Tn. Madan? " tanya shakti berdiri sementara dokter hanya menatap sendu.

"Jawab saya dokter!!! Jawab!!! " shakti memegang kerah dokter nithin sembari menggoncangkan nya dengan cepat.

Sementara itu dokter nithin nampak menghela nafas sejenak lalu kembali mengambil nafas dalam dan berujar.


My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang