My Second Love Part 44

850 70 27
                                    

"Radhika!! " teriak shakti

"Radhika!!! " teriak nya lagi tapi tak kunjung mendapat sahutan dari istrinya.

"Aishh!! Wanita itu selalu saja merepotkanku! Lama sekali dia bersiap-siap!! "

rutuknya sembari menginjakan kakinya ditangga pertama dan selanjutnya. Karena kamar mereka berada diatas.

Ketika dirinya sudah berada di depan pintu kamar langsung saja ia melangkah kan kakinya kedalam. Toh ini juga kamarnya shakti, jadi ia berhak untuk masuk kapan saja.

Langkah kedua nya terhenti ketika keterkejutannya datang. Pria ini terkejut saat melihat punggung mulus istrinya yang terbuka. Karena saree yang digunakan itu terlalu bolong dibagian belakang.

Biasanya radhika memakai saree yang biasa-biasa saja, bolong nya pun sama seperti saree yang lain. Tapi saree yang ini memiliki celah berbentuk kotak besar. Hampir mengexpos seluruh punggung nya. Istrinya itu sedang kesulitan memakai anting kanannya.

"Astaga cuci mata"

Lirihnya. Ternyata sebesar apapun kebenciannya terhadap radhika sama sekali tidak berpengaruh pada nafsunya.

Heii!! Bagaimana tidak nafsu?!!!

Kulit radhika sangat putih seputih salju dan tubuhnya,, huhh!!! Tidak diragukan lagi...

Sangat menggoda!!

"Astaga!! Sulit sekali memakai anting ini!! Biasanya hanya membutuhkan waktu 3 detik untuk memakai nya tapi apa ini?!!! Huhh anting terkutuk!! "

umpat radhika, ternyata ia tidak menyadari keberadaan suaminya yang tengah mematung diambang pintu, karena sedang asik dengan aktivitasnya. Cuci mata😎

"owh,, ternyata dia sulit memakai kan antingnya,, tapi kenapa dipaksakan? Toh ini juga acara ku dengan zaskia,," gumam shakti yang mendengar umpatan istrinya itu.

"Shakti,, " lirih radhika yang melihat sosok suaminya itu dipantulan cermin. Dengan sigap shakti lebih menegakkan tubuhnya dan bersikap seperti bisanya.

"Shakti! Sejak kapan kau disini?! " tanyanya gelagapan dengan punggung terexpos nya yang ditempelkan di dinding agar tak terlihat Oleh shakti.

"Aku,, aku baru saja datang! Cepatlah jangan lambat! Kau ini lelet sekali" tegas shakti berusaha setegas mungkin dalam kelemasan.

"Apa kau bisa menunggu diluar?? " tanya radhika ragu yang dibalas ngernyitan heran dari dahi shakti

"Ada sesuatu yang harus ku benarkan,, jadi tidak mungkin aku menbenarkan nya didepan mu,, " lembut radhika

"Lagian aku ini suamimu! Cepatlah aku tidak memiliki waktu banyak! Ini sudah malam! " tegas shakti

'Kau benar! Kau adalah suamiku,, dan aku menganggapmu sebagai suami sah ku,, tapi apakah kau sudi menganggapku sebagai istri sah mu?' batin radhika melamun.

"hei cepatlah!! Apa perlu aku membantu membenarkan itu? "

"Ti tidak perlu,, "

"Yasudah cepatlah! Kau ini lelet sekali! " dumel nya tak karuan.

Mobil....

"Shakti,, kita akan kemana? " tanya radhika sedikit ragu, takut dibentak lagi oleh shakti

"jangan banyak bicara,, kau akan menyaksikan makan malam romantis disana,, "

ucap shakti tersenyum hangat menatap lekat mata radhika. Radhika tersipu dibuatnya. Hatinya sudah meletup letup tanda dirinya Sangat berbunga-bunga bahagia saat ini.

Restaurant bluecona.

Radhika pov

'benar apa yang dikatakannya,, ini makan malam romantis,, '

batin ku tersenyum bahagia setelah melihat dekoran restaurant ini. Ada panggung dansa di meja tengah. Huh aku sangat bahagia, karena bagaimana juga ini adalah perlakuan manis yang shakti berikan untuk ku.

"Dimana meja atas nama shakti arora? " tanya suamiku kepada pelayan restaurant

"Owh,, Tn shakti arora? Silahkan Tn,, meja anda ada di tengah sana,, nomor  16,, " ucap pelayan itu membuat aku dan suamiku tersenyum

"Pasanganmu sangat cantik Tn,, "

puji pelayan itu kepadaku membuat ku tersipu malu tapi entah kenapa senyuman yang mengembang dibibir suamiku seketika meluntur.

Shakti langsung saja pergi menuju meja nomor 16, itu. Sementara aku hanya mengikutinya dari belakang saja. Ketika suamiku duduk aku pun duduk di kursi yang berhadapan dengannya.

"heii kenapa kau duduk bersamaku??" tanya nya membuat ku terheran dengan semua ini.

"Bukannya kita akan makan malam bersama? " tanyaku berusaha selembut mungkin

"Ya kau betul! Kita akan makan bersama tapi di meja yang beda! "

jelasnya membuatku semakin terbingung seperti ini. Makan malam bersama di meja yang beda?!. Apa maksud dari semua ini?!!

"Ma maksudmu? " tanyaku heran karena jujur saja diriku sangat heran saat ini.

Shakti sama sekali tidak menjawab pertanyaan ku. Sorot matanya terarah ke arah luar tepatnya di pintu. Aku mengikuti arah pandangan nya.

Disana ada seorang wanita yang tersenyum kearah meja kami. Entah itu kepada siapa yang jelas aku rasa pandangan itu untuk suamiku.

Kulihat suamiku sekilas ternyata dia terus tersenyum menatap wanita yang berjalan kearah kami.

Aku tersentak kaget ketika wanita itu mencium pipi suamiku. Bagaimana pula aku tetap berhak marah atas tindakanya itu tapi aku rasa aku tidak berhak untuk melarang nya.

Cukup tau dan diam!.


My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang