My second love part 116

750 63 9
                                    

"Istrimu pasti akan lebih kritis jika kau masuk kedalam ruangannya,, mengertilah sedikit,," jelas dokter shila lagi

"Yang menentukan seseorang kritis itu tuhan, yang menentukan orang tiada itu juga tuhan. Dan sekarang, aku percaya istriku akan melewati masa kritis karena tuhan dan akan sembuh karena tuhan juga, kau tidak bisa menyalah kan ku jika aku mengotot ingin masuk kedalam ruangan istriku, karena kau juga tidak akan pernah tau bahwa cinta akan membuat seluruh alam tunduk atas izin tuhan,, kumohon izinkan aku masuk kedalam ruangan istriku hari ini juga,," Pinta shakti

Dokter shila nampak menghela nafas sejenak. Ia memandang wajah penuh pancaran kecemasan dari Shakti.

"Baiklah,, sore ini kau bisa masuk kedalam ruangan istrimu,," Ucap dokter shila pasrah

"Sore? Itu waktu yang lama,," protes shakti

"Tetapi masih masuk dalam kategori hari ini bukan?" Ucap dokter shila

"Eh atau tidak aku tidak perlu saja mengizinkan mu masuk kedalam ruangan istrimu, kau ini banyak protes rupanya ya,," cletuk dokter shila

"Baiklah baiklah,, aku akan masuk keruangan sore nanti." Ucap shakti meninggalkan dokter shila

"Sekarang pulang lah terlebih dahulu,," Seru dokter shila menghentikan langkah shakti

"Aku tidak akan pulang! Aku akan menungu istriku!" Tegas shakti

"Kau harus membersihkan dirimu, mandi sore sebelum datang kemari, atau tidak tubuh mu tidak steril dan mengandung banyak kuman! Dan tentu saja aku tidak akan mengizinkan mu masuk keruangan istrimu!" Ancam dokter shila

"Jadi menurutmu aku harus datang sore? Sementara tidak ada yang menunggu istriku dalam keadaan seperti ini?! Apa kau sudah tidak waras?!" Tanya shakti

"Aku masih waras! Yang tidak waras itu kau yang memudahkan nyawa istrimu melayang, mungkin karena kecerebohan mu istrimu bisa tewas lalu ak--"

"Stop! Baiklah aku akan pulang! Tetapi ingat! Jaga istriku baik - baik! Jika terjadi sesuatu terhadap istriku maka akan ku tuntut kau dan rumah sakit ini!" Ucap shakti

"Baiklah,," spontan dokter shila

Shakti pergi dari ruangan dokter shila. Kemudian ia melihat sedikit kedalam ruangan istrinya itu.

"Tuhan tolong jaga istriku"

gumam shakti tersenyum getir sembari terus menatap kaca transparan yang melihatkan radhika yang sedang terbaring.

Skip pukul 16.00

Shakti sudah membersihkan dirinya sebersih mungkin. Sore hari ini ia sudah memakai jass biru dongker dengan kemeja putih dan dasi senada dengan jass nya itu.

Ia harus memastikan bahwa dirinya benar - benar steril dan jauh dari kata kuman.

Semua ini ia lakukan demi istrinya, walaupun ia sedang bersedih, tetapi ia harus terlihat begitu rapi dan steril.

Ia menghubungi sharman sebelum pergi kerumah sakit.

"Halo sharman,,"

"Hallo? Ada apa tuan? Kenapa kau tidak masuk hari ini? Sameera mengatakan bahwa kau menginap dikantor,,"

"Ck! Jangan banyak bertanya!"

"Maafkan aku tuan,,"

"Handle perusahaan selama satu minggu,, aku mempercayai semuanya kepadamu,,"

"Satu minggu? baik tuan,, tapi kenap--"

Tuttt!!

Belum sempat sharman bertanya lagi, shakti sudah mematikan sambungan telpon nya.

"Banyak bicara!" Rutuk shakti kesal.

Skip Rumah sakit...

"Dimana dokter shila?" Tanya shakti kepada administrasi

"Apa kau memiliki janji dengan dokter shila?" Tanya administrasi tersebut

"Hey! Dokter shila yang membuat janji dengan ku! Bukan aku!" Ucap shakti emosi

"Sedang mengatasi pasien dipintu 111" ucap administrasi tersebut

"Ruangan radhika,," gumam shakti lalu meninggalkan administrasi tersebut.



######

Vote!

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang