My Second Love Part 35

939 72 9
                                        

"Kau ini! APA MASIH BANYAK ORANG DISANA??" teriak shakti membuat radhika menutup kedua telinga nya dengan kedua tangannya. Begitu juga shakti. Dia yang berteriak kencang dia pula yang menutup telinga nya sendiri.

"APA KAU TIDAK BISA BERBICARA PELANN??? " teriak radhika tangannya masih menutup kedua telinga nya begitu juga shakti yang masih menutup kedua telinga nya dengan tangan nya.

"AKU TIDAK BISA,,, " teriak shakti tersenyum. Keduanya saling tatap dan melempar senyuman.

"Haha,, kau ini ada-ada saja,, " ucap shakti mengacak lembut pucuk rambut radhika dengan tangan kanannya.

Pria itu berdiri dan menaiki ranjang besar nya. Sementara radhika masih tersenyum mengingat kejadian tadi.

"Kenapa kau berbaring? " tanya radhika saat melihat shakti berbaring di ranjang nya.

"Terserah dong,, aku ingin tidur ya harus tidur saat ini juga,, " ucap shakti sembari mengatur dimana posisi yang nyaman.

"Tidak baik jika sehabis makan langsung tertidur,, perut mu akan sakit nanti,, " saran radhika lembut. Shakti duduk dari tidur nya.

"Yang merasakan sakit siapa? Aku kan? Jadi biarkan aku yang merasakan sakit,, toh aku juga tidak akan meminta mu untuk menyembuhkan sakitku,, " ucap shakti kembali berbaring

'Percuma jika kau berdebat dengannya sekarang radhika! Dia akan lebih membuatmu kesal! ' batin radhika

"Awas saja jika perut mu merasakan sakit maka aku tidak akan mengobatinya,, " dumel radhika membuat shakti menutupi kepalanya dengan bantal putih nya.

Pukul 14.15. Shakti tak henti-henti nya ia berbolak balik kamar mandi. Tapi sama sekali tidak ada yang keluar di bops nya. Ia terus saja memegangi perut six pack nya.

Ia terduduk disofa kamar. Menyenderkan punggung nya dan menanggahkan kepalanya berusaha untuk mereda rasa sakit diperut nya.

Tiba-tiba terlintas di naluri nya tentang perkataan radhika 'Tidak baik jika sehabis makan langsung tertidur,, perut mu akan sakit nanti,,'. Perkataan itu terus mengiang ngiang ditelinganya.

"Hahhhh!! Seharusnya aku turuti saja perkataan gadis itu tadi!,, " rutuk nya lalu. Bangkit bergegas membuka pintu kamar untuk keluar.

Entah itu waktu sedang berpihak atau apa. Radhika saat ini berjalan lurus kearah kamar shakti tujuannya untuk pergi kebawah karena sebelum tangga itu kamar shakti sebelum kamar shakti itulah kamar radhika.

"Aaaa!! " teriak radhika saat sebuah tangan mencelos menarik lengan mulus putih nya.

Shakti menarik radhika hingga berada dalam dekapan nya. And golll!! Detakan kencang dikedua jantung terdengar berdegup sangat kencang.

Plakkk!!

Radhika menampar pipi shakti dengan tangan putih nya. Shakti shock melihat itu. Bahkan rasa shock nya sangat besar sehingga membuat nya lupa untuk mengaduh. Ini tamparan kedua kali yang tangan radhika daratkan dipipi shakti.

"Apa kau sudah tidak waras? " tegur shakti

"ralat ucapan mu itu! Disini yang sudah tidak waras itu adalah kau! Kau sudah hilang akal saat ini kemarin dan seterusnya! untuk apa kau menarik lenganku dengan paksa?! Hhh dasar,, " emosi radhika tergantung

"Apa?!!!! " tantangnya

"Tidak! ", jawab radhika cepat.

"Yasudah,, aduhhhh,, " ucap shakti lebay dikalimat terakhir mengingat dirinya itu sedang kesakitan.

"Hei,, kenapa kau ini? "

"Aduhhh radhika aduhhhh,,, " shakti tak henti-henti mengaduh saat ini

"Kau kenapa shakti? " tanya radhika mulai panik dengan tangannya yang terus memegang pundak shakti dan sebelah nya memegang pipi shakti.

"Aduhhh aduhhhhh,,, " shakti terus mengaduh

"Aduhh,,, kenapa kau terus meringis,, kenapa baru sakit saat ini? " tanya radhika

"Aku baru mengingat nya bodoh! " ucap shakti

"Yasudah,, duduk lah,, " saran radhika dengan mudah shakti menurutinya dan duduk disofa sembari terus memegangi perutnya.

"Cepat katakan kepada ku,, kau sakit apa? " tanya radhika.

"Sakit perut,,, " cicit nya rendah. Wajah nya sudah memutih kini. Pucat bak mayat hidup.

"Sudah kuduga,, bukankah aku sudah mengatakan padamu agar kau tidak tidur sesudah sarapan tadi? Kau ini! Bisanya hanya membantah,, " kesal radhika

"Sepertinya sejak tadi pagi kau hanya bisa bermarah marah saja!! Apa kau tau seharusnya disini aku yang harusnya memarahi mu,, tapi tadi! Malah kau yang sering membentak ku!! " kesal shakti

"Maafkan aku,, aku memang sensitif ketika sedang datang bulan,, " lirih radhika. Dirinya merasa bersalah kini.

"Hhh lupakan!! Yasudah nndiobati


*****

Author 01=(Vote, coment follow) / (CUT)

Author 02= maaf yah,, cuma bompart 05 part aja,, tapikan kemaren juga bompart terus,, tapi pada panjang kok part nya.. Tinggalkan jejak yah readers,, jangan kayak pembaca gaib yang gak ngasih jejak,, jangan turuti jejak pembaca gaib karena pembaca gaib itu tidak ada jejaknya... Btw author ke 01 serem juga ancaman nya yah. Hihi

Ada salam dari shakti & radhika untuk shadhikan, radhikans, & shaktians. ❤

My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang