Pukul 19.00
Radhika sudah memasak berbagai macam makanan malam ini. Dan itu pun tanpa sepengetahuan dari shakti.
Radhika takut jika nantinya shakti akan marah karena radhika masak tanpa izin dari shakti.
Ia pergi ke kamar setelah selesai memasak dan menata masakan itu di meja makan.
Shakti turun untuk makan malam. Ia mendudukan pantat nya diatas kursi makan. Melihat seisi meja majan yang diisi oleh berbagai macam lauk pauk yang nampak begitu sedap dan segar.
"Waaa,,, sejak kemarin bibi selalu saja memasak menu baru dirumah ini,, seperti nya aku tidak sisa-sia memberikan ponsel canggih jaman sekarang kepadanya,, ternyata ia pandai men search di internet," gumam shakti tersenyum.
Saat ia akan mengambil lauk pauk yang ada dimeja. Seketika itu pula ia mengingat radhika. Ya radhika.
"Gadis itu pasti belum makan,, " gumam shakti beranjak dari kursi.
Shakti menaiki anak tangga, karena kamar nya dengan radhika bersebelahan di lantai atas.
Shakti sudah sampai di depan pintu kamar radhika tapi ketika tangannya akan mengetuk pintu tersebut tak sengaja shakti mendengar isakan di dalam nya.
Shakti menggigit bibir atas nya. Ia takut radhika menangis karena ulah nya atau karena bentakan yang selalu shakti lontarkan dari mulut pedas nya itu.
Shakti melihat disamping knop pintu ada celah bersinar menandakan bahwa pintu tersebut tidak tertutup rapat.
Ia memberanikan diri untuk membuka pintu itu, mungkin tidak sopan. Ya tapi harus dengan cara apa lagi agar rasa keingin tahuan itu selalu ada didalam pikirannya.
Shakti melihat radhika yang duduk di tepi kasur. Badannya menghadap kearah cermin disebelah ranjang nya.
Kasur menghadap kearah pintu namun ada sedikit jarak. Disamping kasur terdapat sebuah cermin rias yang menghadap ke samping kasur.
Posisi radhika membelakangi shakti saat ini. Tapi shakti bisa melihat betul bahwa gadis itu sedang menangis hebat, badannya saja bergetar karena shakti melihat wajah radhika yang terpantul cermin.
Bahkan Punggung tangannya tak pernah bergerak untuk mengusap air matanya yang tak henti-henti mengalir seolah-olah mengartikan bahwa gadis itu tidak membiarkan air matanya berhenti.
Dengan tatapan cemas shakti menghampiri radhika. Ia melangkah kan kakinya dengan sangat pelan. Rasa bersalah kembali menyelimuti dirinya.
Shakti memegang pundak radhika. Radhika mengangkat wajah nya yang semula menunduk Menjadi sedikit tegak. Mata nya begitu sembab saat ini. Radhika melihat shakti dipantulan cermin nya.
"Ssh shakti,, " cicit radhika nyaris tak terdengar karena suara nya mungkin sudah habis karena tenggorokan nya yang kering.
Shakti mendekat maju ke arah radhika. Ia mengambil tissue terlebih dahulu yang terletak di meja rias. Setelah itu ia duduk disamping radhika.
Memberikan tissue tersebut kepada radhika sementara gadis itu hanya menatap sendu tissue yang dipegang oleh tangan shakti.
"Ambil ini,, kau pasti membutuh kan nya,, " ujar shakti memberikan empat lembar tissue putih yang diambilnya tadi
****vote-coment-follow****

KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Love
RomanceShakti arora,,, pria tampan yang mencintai gadis bernama zaskia,,, walaupun ia akan segera menikahi seorang gadis cantik bernama radhika madan tapi ia sama sekali tidak meninggalkan kekasihnya zaskia,,, melainkan hanya menduakan radhika,,, Tidak ti...