chapter 107

64 8 1
                                    

Shion POV

Ingatan masa lalu Sang Ratu

"Kau juga Ratu, di usiamu yang semuda ini, kau telah memegang Negeri Iblis di genggaman tanganmu. Kau memimpin orang-orang kelam di negeri seram ini dengan segala arahanmu. Gerakan Negeri ini ada di keputusanmu. Apa yang kau pikirkan dan arahkan, maka akan juga menggerakkan Negeri ini. Bukankah kau memegang tanggung jawab yang besar di pundakmu. Heh" dia menatap ke arah depan. Aku mengikuti arah pandangan mata safirnya. Kami berdua sedang menatap rembulan malam yang perlahan-lahan terlihat dari balik awan.

"Untuk gadis seusiamu, seharusnya kau bergosip ria bersama teman-teman wanitamu ataupun berbelanja benda-benda tidak penting untuk kesenanganmu, bukankah begitu"

Aku menoleh ke arahnya. Jujur saja, mendengar pendapatnya tentang sifat wanita membuatku kesal. Aku ingin menyanggah omongannya soal para wanita, karena tidak semua wanita melakukan hal yang telah dikatakan oleh Uzukage muda itu.

.

Aku tidak bisa menahan napasku yang begitu berat. Aku juga dapat merasakan napasnya di dekat hidungku. Entah kenapa , sengaja atau tidak, Uzukage hentai dan bodoh ini mendekatkan wajahnya ke wajahku, dan mata safir birunya yang penuh cahaya semangat dan diseimbangkan dengan ketenangan yang menghanyutkan menatapku tanpa perasaan bersalah.

"Bukankah begitu, Shion-sama?"

Shion POV End

Shion membuka matanya yang sejak tadi tertutup. Dia dapat melihat gundukan-gundukan salju yang bergerak cepat ke belakang akibat efek ilusi penglihatan, karena kuda yang membawa kurungannya bergerak lincah menuju lokasi Kazekage ketiga. Kedua alis Shion tertekuk ke bawah, menandakan bahwa dia sangat cemas. Sangat cemas akan keadaan suaminya.

"Yondaime Uzukage-sama, Uzumaki Naruto, berjanjilah kau akan bersama istrimu hingga maut memisahkan."

"Aku berjanji."

Shion teringat ikrar janji pernikahan mereka,

"Ratu Shion. Berjanjilah kau akan bersama suamimu hingga maut memisahkan."

Shion menggenggam erat jeruji besi kurungan beroda tersebut dan menundukkan kepalanya perlahan.

"Aku berjanji!" ucap sang Ratu dengan tatapan elegannya

~~~~~~~

Perbatasan Iwa-Suna, 1 Januari

Hembusan angin akhir musim dingin memang terasa sedikit lebih hangat. Salju sepertinya tidak ingin turun karena musim semi sudah siap menyambut dunia beserta mekarnya bunga-bunga. Jangan lupa padang hamparan rerumputan hijau yang indah.

1 Januari di perbatasan Iwa-Suna, berdiri dua Kage yang sedang menjalani sejarah Dunia Shinobi terbesar sebagai sesama Leader. Mereka bertatapan tajam dan saling memanggul keputusan mereka sendiri. Keduanya bertarung atas dasar yang samayakni Yondaime Uzukage. Hanya saja Sandaime Kazekage bertujuan menghancurkan 'dua kata' tersebut sedangkan Godaime Mizukage berusaha melindunginya.

"Situasi yang berbalik" Kazekage ketiga mengangguk dua kali, sangat pelan, dan tersenyum. Dia memandang Mizukage yang yakin akan perkataannya dan juga yakin akan kemenangan mereka. Pemimpin Suna itu terkekeh pelan dan mengangkat tangan kanannya di depan dada.

"Hanya saja aku sangsi dengan situasi tersebut, Mizukage-dannakalian terlalu percaya diri."

Mei terdiam. Hembusan angin akhir musim dingin membuat air di sekitar kakinya bergerak pelan.

Naruto : The Long Journey To Reveal The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang