Normal POV
24 Desember, Iwagakure
Shion berdiri di depan jendelanya dengan tatapan sendu ke luar. Dia memandang butiran-butiran salju yang turun di luar kamar, yang jatuh menumpuk di tanah. Beberapa tumpukan salju di cabang pohon jatuh ke tanah karena cabang tersebut tidak mampu menahan tumpukan salju yang sangat tebal. Kaca luar jendela Shion berembun, memperlihatkan bayangan wajah cantik sang Ratu walaupun samar.
Tok..toktok
Terdengar ketukan di pintu kamarnya, sang Ratu mengerling ke belakang. Menunggu siapa yang minta izin untuk masuk.
"Mohon maaf menganggu anda, Shion-samasaya Kitsuchi, saya minta izin masuk, ada beberapa hal yang ingin saya bicarakan."
"Tidak apa-apa, Kitsuchi-san" Shion berbalik dan menghadap ke arah pintu "Silahkan buka pintunya."
"A-arigatou" Kitsuchi membuka pintu dan menutupnya dengan hati-hati. Dia menundukkan kepalanya agar kesopanannya tetap terjaga di depan Sang Ratu. Shion tersenyum tipis dan duduk di tepi ranjang tidurnya. "Kitsuchi-sansilahkan duduk." Sang Ratu dengan baik hati mempersilahkan Kitsuchi duduk di tepi ranjangnya, duduk di samping Sang Ratu.
"O-oh ya" Kitsuchi duduk dengan kedua tangan diluruskan di depan tubuhnya. Dia meletakkan kedua tangan itu diantara pahanya dan tatapannya menatap tak nyaman lantai kamar Sang Ratu. Shion dapat melihat wajah gelisah pria bertubuh besar tersebut.
"Apa yang ingin kau katakan, Kitsuchi-san?"
Kitsuchi mengerling sejenak ke arah Shion dengan tatapan ragu. Dia kemudian berbicara dengan nada yang tak yakin atas omongannya sendiri.
"A-anomaafkan saya kalau menyinggung hal ini lagi, ini soal perkataan ayah saya kemarinsoal, soal pernikahan yang beliau katakan."
Shion terdiam. Matanya sedikit memancarkan ketidaksukaan ketika Kitsuchi kembali membahas perihal tersebut. Jujur saja, dia sangat tidak menyukai pembahasan tentang pernikahan penuh pemaksaan dari Tsuchikage ketiga kepadanya.
"Jikamaksud saya, saya tahu perasaan anda. Saya mengerti kenapa anda ingin menolak keinginan ayah saya. Saya mengerti...jika anda tidak mau," Kitsuchi memandang Shion dengan tajam "Jika anda tidak mau melakukan hal tersebut, maka saya akan membantu anda kabur dari desa ini!"
Mata Shion melebar. Dia tidak menyangka anak Tsuchikage ketiga mengatakan hal itu.
Sementara di kantornya, Oonoki dikejutkan oleh Akatsuchi bahwa ayahnya masuk ke kamar Sang Ratu Negeri Iblis untuk mengatakan sesuatu yang aneh. Oonoki, dengan menggosok punggungnya, berlari bersama Akatsuchi menuju kamar Sang Ratu. Pintu tertutup itu didobrak Oonoki dan sang Tsuchikage mendengar kata-kata anaknya yang sangat berbahaya untuk rencana yang telah ia susun.
"Jika anda tidak mau melakukan hal tersebut, maka saya akan membantu anda kabur dari desa ini!"
"KITSUCHIII!"
Kitscuchi dan Shion serempak memandang sumber teriakan. Oonoki berdiri di depan pintu dengan napas terengah-engah dan wajah memerah karena marah. Akatsuchi nampak bersembunyi di balik pintu dengan wajah ketakutan. Kitsuchi segera berdiri menghadap ayahnya dengan tatapan tegas.
"Tou-san?! Tou-san mendengar-"
"Aku mendengar ide bodohmu itu!" Tsuchikage ketiga berjalan dengan punggung yang sedikit bungkuk "Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadikau memang mengerti perasaan Shion-sama, Kitsuchitetapi kau tidak mengerti arus politik di Dunia Shinobi sekarang."
"Tetapi Tou-san, kita tidak bisa memaksakan perasaan Shion-sama!"
"Aku tidak peduli!" Oonoki terbang dan menyejajarkan matanya dengan mata Kitsuchi. Dia memandang tajam anaknya sendiri "Demi Kami-sama, perasaan Shion-sama akan menentukan kedamaian Iwa, Kitsuchikeputusannya akan membuat kita selamat atau hancur. Kau harus mengerti kenapa aku melakukan hal ini."

KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness
FanfictionNaiknya Uzumaki Naruto sebagai Yondaime Uzukage membuat Uzushiogakure membuka hubungan dan kerja samanya dengan desa desa lainnya, termasuk sebuah Negara Iblis yang dipimpin seorang Ratu bersifat dingin dan memiliki kemampuan menyegel setan serta me...