7 ninja tersisa dari Tim Michiru yang berhasil dibuat kocar-kacir oleh Roshi melompati dahan-dahan pohon di perbatasan Iwa. Tujuan mereka satu, yakni menuju pusat desa. Di sana, suara dentuman dan ledakan terdengar lebih besar, diikuti kumpulan asap yang menghitam.
"Kita harus memberitahu A-sama soal pertarungan tadikita tak akan bisa melawan Jinchuuriki itu dengan kekuatan seperti ini!" kata salah seorang dari 7 ninja tadi. Mereka terdiri atas 5 orang Kumo dan 2 Uzumaki.
"Kenapa kita tidak memberitahu Yondaime Uzukage-sama saja?" tanya salah seorang Uzumaki dengan nada bertanya. Yang lainnya menggelengkan kepala.
"Mungkin beliau juga sedang menghadapi Tsuchikage."
"Kalau begitu A-sama pasti sedang menghadapi musuh juga!"
Seorang Uzumaki mendecih pelan "Pokoknya kita harus cepat! Michiru-san pasti membutuhkan bantuan"
"D-dia tidak mati kan?" tanya salah seorang ninja Kumo dengan wajah ketakutan. Dua Uzumaki memandang tajam ninja Kumo tersebut.
"Kami para Uzumaki diberkahi chakra besar oleh Kami-sama" kata yang satunya "Dan tubuh yang kuat." Kata yang kedua. Ninja-ninja Kumo tersebut saling berpandangan, mereka kemudian menganggukkan kepala.
"Kalau begitu kita tinggal meminta bantuan dari pasukan pusat, meminta bantuan dari Tim yang berada di perbatasan Iwa-Suna tidak mungkin," kata salah seorang ninja Kumo "Mereka pasti akan berhadapan dengan musuh."
"Sunagakure kah?" tanya ninja Kumo yang lainnya. 7 ninja itu melompat turun ke bawah dan berlari di tanah lapang yang masih bersalju. Hentakan-hentakan kaki mereka membuat salju di sana berderak-derak pelan. Beberapa serigala hutan memperhatikan dari kejauhan.
"Yondaime Uzukage-sama memprediksikan hal tersebut" kata salah seorang Uzumaki "Jika itu benar, tim yang ada di sana pasti sudah-"
BLAAARHHH! Uzumaki yang tadi berbicara terpental diikuti gumpalan salju yang ikutan terbang seperti ditiup angin kencang. 6 ninja lainnya berhenti dan melihat ke kiri. Teman mereka sudah pingsan dengan tubuh tertelungkup 20 meter di kiri mereka. Salah seorang ninja Kumo menoleh ke kanan dan matanya melebar shock.
.
.
.
A jatuh terduduk dengan lutut kiri sebagai tumpuan berat tubuhnya. Darah menetes perlahan-lahan dari sudut bibirnya menandakan dia mengalami cidera. A sendiri sedang berada di balik reruntuhan sebuah gedung yang roboh akibat jutsu ledakan milik Deidara. Matanya memandang ke atas. Musuhnya sendiri masih terbang di udara dan menyerang dirinya dengan serangan jarak jauh, tidak cocok dengan gaya bertarungnya yang memakai serangan jarak pendek.
Beberapa bangunan di sekitar pusat desa Iwa mengeluarkan suara retakan dan akhirnya roboh diikuti kumpulan debu coklat dan asap. Di gedung-gedung Iwa terlihat beberapa ninja Iwa sedang bertarung dengan ninja-ninja Kumo dan para Uzumaki. Beberapa Uzumaki yang menjadikan diri mereka tim peledak bersembunyi di celah-celah gedung dan melempar bom-bom di sekitar gedung untuk mengacaukan fokus dari ninja-ninja Iwa. Sebuah bom besar meledak membuat salah satu gedung Iwa kembali roboh. A melirik ke sana dengan napas terengah-engah. Tidak bagusdia sepertinya kalah oleh bocah berambut pirang dengan model rambut panjang di atasnya. Satu-satunya cara adalah membuatnya jatuh dan menyerangnya di bawah.
"Ada apa A-san?! Wajahmu tampak menyedihkan un" kata Deidara sedikit menyombongkan dirinya "Aku rasa dari tadi kau tidak ada menyentuhku un." Kurotsuchi memandang Dei yang tersenyum lebar. Seperti senyuman yang mengatakan aku menang telak dan istilah pengakuan kemenangan lainnya. Deidara terbang berputar di atas kepala A sambil terus mengoceh tentang kemampuannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness
Fiksi PenggemarNaiknya Uzumaki Naruto sebagai Yondaime Uzukage membuat Uzushiogakure membuka hubungan dan kerja samanya dengan desa desa lainnya, termasuk sebuah Negara Iblis yang dipimpin seorang Ratu bersifat dingin dan memiliki kemampuan menyegel setan serta me...