Chapter 38

105 11 0
                                    

Yagura berjalan dengan tenang di lorong menuju aula kantor Mizukage. Mei dan Ao tetap tenang berjalan di samping pemimpin keempat Kirigakure tersebut. Pintu aula kantor Mizukage menyambut ketiganya dan seorang ninja Kiri dengan sopan membukakan pintu tersebut untuk sang Mizukage. Yagura masuk dengan senyuman mengembang di Babyface-nya dan menatap puas seluruh personel ninja yang mendukung rezim pemerintahannya.

Mei dan Ao saling berpandangan dengan tatapan cemas. Mereka masuk ke aula kantor tersebut sambil menahan napas was-was. Mei sedikit terkejut saat Yagura menghentakkan tongkatnya ke lantai aula dan membuat semua ninja pro-dirinya menatapnya siap.

"Kalian tahu kenapa dipanggil di sini, wahai para ninjaku?"

Semuanya mengangguk mengerti. Yagura berjalan pelan ke arah kanannya dengan kepala tegak.

"Menilik dari serangan beruntun Rebellion yang dilakukan sebelum hari Ujian Chunnin kita, aku mempunyai pandangan bahwa mereka pasti akan melakukan serangan besar-besaran pada tanggal 10 Desember" Yagura berbalik dan berjalan tenang menuju arah kirinya "Ini akan menjadi permainan perang yang menarik. Ya, permainan perang yang menarik"

"Apa kita akan menyerang juga, Mizukage-sama?" Tanya Kisame dengan seringaian khas-nya. Yagura melirik ke arah Kisame sekilas dan matanya kembali mengadah ke atas. Mei dan Ao tampak cemas melihat sikap Yagura. Kemungkinan terburuk akan segera dikatakan sang Yondaime Mizukage.

"Kita tidak menyerang" Yagura berhenti. Dia perlahan-lahan berbalik ke arah seluruh pasukannya yang berkumpul menatapnya tajam "Kita akan menunggu mereka menyerang, kita sambut serangan merekakemudian" mata Yagura berkilat mengerikan

"Kita hancurkan mereka sampai ke dasar neraka! Kita akan hilangkan nama Rebellion sebelum musim semi tiba!"

Mata Mei terbuka lebar. Degupan di dadanya menjadi cepat mendengar nada senang namun tersirat serius dari sang Mizukage keempat. Mei tahu, ketika Yagura sudah mengatakan menghancurkan, maka kehancuran pada objek yang ingin dia hancurkan akan segera tiba. Keras kepala, menjadi salah satu keunggulan Yagura yang membuatnya cocok dengan gaya kepemimpinan militer kerasnya ini. Mei tahu Yagura pasti akan mencoba menghapus pemberontakan di desa-nya, tetapi Mei tidak menyangka Yagura juga berencana menghabisi Rebellion tepat saat dimulainya Ujian Chunnin Kirigakure.

'Operasi sistematis memang nampak membuat kami seperti ingin mengincar sesuatutetapi aku tidak menyangka Yagura juga mengincar hari ini!' Mei menutup matanya cemas 'Harapan iniapakah harapan ini akan hilang' saat membuka matanya, Mei melihat semua personel ninja pro-Mizukage keempat menyeringai senang. Mereka tampaknya menunggu hari ini. Hari penghancuran Rebellion.

"Gunakan juga 'dia' kali ini" Yagura kembali mengadahkan kepalanya ke atas. Semuanya nampak terkejut dengan kata-kata Mizukage berwajah muda tersebut "Hal tersebut akan menjadi pilihan terbaik sebagai benteng pertahanan kantor ini"

Mei berusaha melihat arah pandangan pemimpin Kiri tersebut. Walaupun wajah sang Mizukage terlihat sekilas mendongak lurus ke atas, tetapi mata pemimpin Kiri tersebut nampak menatap tajam sudut kanan atas ruangan aula yang gelap. Di sana, berdiri terbalik seorang pengawal rahasia Mizukage keempat. Pengendali Hyouton terakhir yang berbahaya.

Mei menelan ludahnya pahit. Benar-benar terasa pahit di tenggorokannya. Ruangan besar aula berlantai keramik mengkilat dan berbentuk segi enam itu nampak menakutkan. Langit-langitnya yang diberi nuansa biru laut bahkan seperti gelombang besar yang siap menerjang para Rebellion nantinya. Mei menatap dinding kaca transaparan aula, di mana sinar mentari masuk dan menjadi cahaya ruangan ini. Mata Mei menatap sedih ke sana. Salju yang turun perlahan mengingatnya kembali akan kenangannya bersama Yagura, Ao, dan guru merekakenangan yang mengubah segalanya.

Naruto : The Long Journey To Reveal The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang