Chapter 118

66 13 1
                                    

"BUNUH!" teriak sang Uzukage dengan suara yang menyeramkan.

DUAKH! Naruto terpental ke belakang lalu berdiri terseret dengan kedua kaki berdiri tegak. Sang Uzukage memandang tajam 10 Ninja Suna yang berdiri di hadapannya melindungi Kazekage mereka. Sandaime Kazekage dengan darah yang mengucur dari hidung dan mulutnya sedang ditopang Ebizou di tanah. Mata Ebizou memandang shock pemimpin mereka karena telah dibuat babak belur seperti ini.

'Pertama kalinya...' pupil Ebizou bergetar '...Sandaime Kazekage melenguh kesakitan.'

"Keh...benar-benar sakit," Kazekage memandang langit di atasnya dengan tatapan mengernyit "Tapi,"

Sang Pemimpin Suna berdiri tegak, walaupun terhuyung sedikit, lalu memandang Naruto dengan tatapan yang sulit diartikan. Perlahan-lahan sang Kazekage tersenyum tipis.

"Kau benar-benar menghiburku, Yondaime Uzukage-sama..." Kazekage mengatupkan kedua telapak tangannya, kemudian memejamkan matanya perlahan.

"Ebizou!" kata Kazekage dingin. Dia sempat meludah darah yang mengganggu lidahnya karena terasa asin.

"Hai'! Ebizou maju ke depan dan mengeluarkan lima bonekanya. Sementara sepuluh ninja Suna mundur ke belakang sehingga mereka berada di belakang punggung sang Kazekage. Sepuluh Suna-nin itu membuat handseal dan mengarahkan telapak tangan kanan mereka ke punggung Sandaime Kazekage. Shibuki yang melihat gerakan tersebut meletakkan lembut kepala Sara (yang tubuhnya masih diobati) di tanah dan berlari kencang menuju Kazekage ketiga.

'Mereka akan memberikan chakra kepada Sandaime Kazekage! Jika hal tersebut terjadi maka,'

Ebizou melirik cepat ke kanan, ke arah Shibuki berlari, dan menggerakkan tiga bonekanya sekaligus. Boneka pertama berbentuk manusia dengan empat mata dan rambut panjang berwarna hitam menembakkan lima anak panah dari mulutnya ke arah kepala Shibuki, sementara boneka kedua dengan kepala singa dan dua lengan gemuk mengeluarkan dua pedang dari lengannya. Boneka ketiga yang berkepala manusia tanpa rambut dengan empat lengan melesat ke atas dan membuka mulutnya begitu cepat.

"Cih!" Shibuki menghindari lima anak panah tersebut dengan cantik, saat kedua kakinya menapak tegak di tanah, boneka berkepala singa menyerang Shibuki menggunakan dua pedang dengan gerakan cepat. Shibuki mundur salto ke belakang. Boneka ketiga langsung menembakkan rudal peledaknya ke arah tubuh Shibuki yang masih menyeimbangkan posisinya setelah melompat salto tadi.

"Celaka!" Shibuki melompat lagi ke belakang, namun ledakan rudal yang menghantam tanah tempat Shibuki tadi berpijak meledak dan mementalkan Pemimpin Taki tersebut. Tubuh Shibuki terpental-pental ke belakang dan berhenti saat punggungnya menghantam pohon di tepi Hutan Perbatasan Iwa-Suna.

"A-aku tidak menyangka ledakan rudalnya sebesar itu," Shibuki terlihat terengah-engah "Hoshh..hoshh..apa aku harus mengeluarkan Umaza dengan Kuchiyose no Jutsu?" sang Pemimpin Taki melihat ninja Suna menyebutkan jutsu transfer chakra mereka dengan kencang.

"Ninpou: Suna Iten Chakra Shisou!"

Dari tangan kesepuluh ninja Suna tersebut keluar chakra berwarna biru terang yang tampak mengalir masuk ke punggung Sandaime Kazekage. Perlahan-lahan bibir Kazekage tersungging ke atas, sebuah senyuman tipis namun terasa berbahaya. Ebizou melirik ke belakang dan tersenyum senang.

'Bagus, sekarang waktunya pembalasan...Kazekage-sama,' Ebizou menatap ke depan, ke arah Yondaime Uzukage yang memiringkan kepalanya sedikit ke kanan. Mata Ebizou menyipit waspada.

"Kuso..." Shibuki memandang cemas kumpulan pasir besi di sekitar areal pertarungan Kazekage Vs Uzukage, pasir-pasir berwarna hitam tersebut bergetar pelan dan mulai melayang di udara, menandakan Kazekage telah mendapatkan chakra di dalam tubuhnya.

"Yondaime Uzukage..." Kazekage membuka kelopak matanya yang terlihat memar "...Kau akan merasakan pertarungan darah yang sebenarnya. Satu ninja Suna berkemampuan medis, obati sedikit lukaku. Yang lainnya,"

Shaaarhhhh! Semua pasir hitam Kazekage naik ke atas langit. Ninja suna yang berada di samping jeruji Shion terkekeh pelan "Heheh...inilah saatnya menghancurkan pemimpin Uzu itu. Walaupun dia terlihat seperti monster," Shion mendengarkan kata-kata dari Ninja Suna tersebut dengan tegang.

"Kazekage kami lebih dari seorang monster!"

"Yang lainnya," Kazekage menajamkan matanya "Serang keparat itu bersama Ebizou!"

"Hai' Kazekage-sama!" 9 ninja Suna melesat maju ke arah Naruto yang masih berdiri dengan kepala dimiringkan. Perlahan-lahan seringaian jahat tercetak di wajah sang Uzukage.

"Heh...saatnya kita bersenang-senang Naruto," Zero tertawa pelan "Tunjukkan kekuatan kegelapan dari Sumi-Kyo nomor 0! Ledakkan kepala mereka hanya dengan tinjuan kebencianmu!"

Naruto mengangkat tangan kanannya yang terkepal, lalu berlari ke arah 9 ninja Suna yang sudah menyiapkan kunai-kunai mereka.

"Berhati-hati!" Ebizou menggerakkan kesepuluh jarinya. Semua bonekanya melayang ke atas dan menembakkan rudal-rudal peledak ke arah Yondaime Uzukage. Ledakan-ledakan besar terjadi.

'Kena kah?' batin Ebizou penasaran. Tes...setetes keringat jatuh dari dagu orang tua beralis panjang itu ketika Uzumaki Naruto keluar dari kumpulan asap dengan tawa yang terdengar mengerikan.

"HAHAHAHAHA! ASYIK SEKALIII!" Naruto meninju kepala salah seorang ninja Suna dengan kepalan tangan kanannya dan kepala itu langsung pecah. Lima ninja Suna mundur ke belakang ketika Naruto memutuskan dua kepala dari teman mereka hanya menggunakan tangan kirinya yang dipukul dengan pukulan karate.

"Orang seperti apa ka-" CRASHHH! Perut ninja Suna yang ketakutan itu ditusuk dengan tangan kiri Naruto yang membentuk kepalan tangan. Kepalan tangan itu tercuat di punggung Ninja Suna dan menggenggam usus-usus serta organ perut lainnya denga sadis. Naruto terkekeh pelan.

"Aku adalah pembunuh," Naruto mencabut tangannya dari perut terkoyak ninja Suna tersebut lalu mencium darah itu penuh kenikmatan "Pembunuh yang senang dengan bau darah..." Naruto menoleh ke arah 5 ninja Suna tersisa. Semuanya bergidik ketakutan.

"K-kau gila! Kau sangat sadis!"

"Ka-kami...kami akan-"

"DARAAAAAH!" teriak Naruto lalu melesat ke arah 5 ninja Suna itu dengan cahaya kehitaman yang mengerikan. Suara kayu-kayu patah terdengar kuat di sana saat 5 boneka Ebizou menahan serangan Naruto yang cepat. 5 boneka Ebizou hancur berantakan, menjadi potongan-potongan kayu yang terlihat menyedihkan.

Mata Kazekage menajam.

"CEPAT LARIII!" teriak Ebizou. Dia membuka gulungan ninja yang dia ikat di pinggang belakang, lalu menggerakkan segel tangan.

"A-AYO LARIII!" teriak kelima ninja Suna ketakutan saat semua potongan kayu boneka Ebizou sudah tertumpuk di tanah. Hembusan angin akhir musim dingin terasa menusuk semua tulang ninja-ninja Suna tersebut sehingga bulu kuduk mereka berdiri.

"Kalian tidak dapat lari dariku..." Naruto menggeram senang. Dia meninju tanah bersalju di hadapannya dengan genggaman tangan kanannya sehingga tanah itu pecah berhamburan seperti gempa. Kelima Ninja Suna yang berlari dari hadapan Naruto terpental ke berbagai arah. Naruto membuat lima tombak kecil yang terbuat dari Meiton atau elemen kegelapannya.

"Meiton: Aisatsu Yari!"

Crash! Crash! Crash! Crash! Crash!

Kelima tombak itu mengantarkan kelima Shinobi Suna menuju dunia akhirat mereka. Ebizou yang berdiri di belakang Naruto sudah siap dengan sebuah boneka raksasa berbentuk laba-laba di belakangnya. Dia mengatupkan kedua rahangnya shock karena melihat 9 Ninja Suna terpilih dikalahkan oleh Yondaime Uzukage seperti membunuh lalat-lalat kecil.

Naruto menoleh perlahan ke arah Ebizou dengan mata merah yang menyalang seram. Pupil salib terbaliknya menambah efek mengerikan dari mata itu. Uzumaki Naruto menyeringai senang.

Kazekage menyeringai lebih lebar.

Naruto : The Long Journey To Reveal The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang