"Apa kau tahu tentang pelatihan Anbu Kiri, Inari?" Tanya Naruto dengan serius. Inari memandang ke bawah dengan wajah berpikir. Dia menelan ludahnya kembali.
"Yang aku dengar Pamanyang terkenal dari pelatihan Anbu Kiri di bawah didikan Mizukage keempat adalah melatih ninja untuk membunuh orang, bukan untuk meningkatkan skill mereka. Mizukage memang sepertinya ingin membuat shinobi tempur berdarah dingin"
'Begitu ya' Naruto mulai mengerti sistem yang dibuat Yondaime Mizukage. Sistem pendidikan Shinobi yang mengerikan. Syarat 10 sampai 14 tahun yang dibuat Mizukage keempat ternyata memang tepat. Pemimpin Kiri itu memang benar-benar ingin menempa jiwa 'Monster Pembunuh' pada generasi Kiri dari awal.
'Pembentukan karakter yang rentan terhadap seseorang dimulai dari umur 5-16 tahun. Dengan memberikan syarat umur 10-14 tahun, Mizukage keempat tahu bahwa trauma saling bunuh-membunuh di Ujian Chunnin-nya secara tak langsung menghancurkan hati nurani anak-anak tersebut. Tempaan selanjutnya di pelatihan Anbu akan menjadi lebih mudah' Naruto menatap 5 wajah bocah di hadapannya. Wajahnya mengeras.
"Paman" gumam Ruri perlahan saat melihat sedikit emosi di pancaran safir Naruto.
"Paman ingin tahu kenapa aku mau mengikuti Ujian ini walaupun tahu bagaimana bahayanya ujian dari Mizukage?"
Naruto tersentak sedikit. Dia memandang Inari dengan pandangan penuh minat. Inari menatapnya dengan tatapan tajam. Wajah bocah itu kembali mengeras.
"Aku mengikuti ujian ini karena Kaa-san dan Jiji-ku diancam akan dibunuh, Paman. Ini bukan masalah uang atau kebanggaan saja. Mizukage keempatMizukage keempat tahu bahwa Tou-san adalah anggota Pasukan Rebellion dan akhirnya melakukan tindakan keras terhadap keluargaku. Lebih baik aku yang mati di ujian tersebut daripada Kaa-san dan Jiji! Lebih baik aku yang mengikuti Tou-san di alam sana daripada Kaa-san dan Jiji! Mereka sudah cukup menderita! Me-merekahikshiks"
Naruto menghela napasnya. Ternyata wajah keras dari Inari adalah bentuk dari kesedihan mendalam yang dia tahan. Naruto perlahan mengelus kepala bocah tersebut. Dia tahudia tahu rasanya kehilangan orang yang dicintai. Sama seperti Inari. Apalagi Inari adalah daun muda, yang perlu disiram dan dirawat dengan cinta.
"Pasukan Rebeliionapa maksudmu Inari?" Tanya Naruto pelan.
"Kami juga begitu Paman" kata Tanaki dengan wajah serius, namun itu membuatnya terkesan lucu "Tou-san dan Kaa-san kami adalah Pasukan Rebellion, tetapi mereka tertangkap para Ninja Mizukage dan kami diancam jika tidak mengikuti Ujian Chunnin Kiri ini!"
"Kaa-san dan Tou-san akan dibunuh di depan mata kami jika kami menolak mengikuti ujian ini." Kata Taneki sambil menutup wajahnya sedih.
"Nii-san adalah a-anggota Rebellion terhebat di angkatannya. Be-beliau dengan pasukan garis depan nomor tiganya berhasil menghancurkan pelabuhan barang yang dibangun Mizukage keempat u-untuk penerimaan alat-alat ninja. Te-tetapi beliau berhasil ditangkap dan dibunuh di-di depan rakyat Kiri oleh Mizukage keempat sendiri" Ruri menggigit bibirnya sedih "Ru-rumah kami dibakar. Ka-Kaa-san dan Tou-san ditangkap bersama orang-orang yang ingin menggulingkan Mizukagea-aku ingin mengikuti ujian ini ka-karena alasan yang sama dengan Tanaki dan Taneki. A-aku tidak mau melihat keluargaku mati" Ruri menundukkan kepalanya. Naruto memandang sedih anak tersebut. Dengan tangan kirinya yang bebas, dia mengusap kepala bersurai kemerah-merahan tersebut perlahan. Tiba-tiba sang pemimpin Uzu mendengar decihan tidak suka di samping Ruri. Zi memalingkan wajahnya. Naruto berdehem pelan.
"Jadi kaueng Zi-kun ya?"
"Jangan sok akrab denganku!"
"Apa alasanmu ingin mengikuti ujian tersebut?"
"Bukan urusanmu!"
Naruto terdiam. Keheningan menyelimuti suasana tersebut. Suara isak tangis pelan Ruri mengikuti irama jalannya gerobak yang dikendarai Hiro. Naruto menghela napasnya perlahan.
"Paman tertarik dengan cerita kalian soal Pasukan Rebellion. Boleh Paman Tanya sesuatu?" Tanya Naruto dengan senyuman menenangkannya. Empat bocah lainnya menatap Naruto. Mata mereka merah. Mata kesedihan menahan kepedihan.
"A-apa Paman?" Inari bertanya balik kepada Naruto.
"Boleh Paman tahu nama pemimpin Pasukan pemberontak Rebellion itu?"
Mata Inari menangkap getaran aneh saat melihat wajah tenang Naruto. Wajah tenang namun punya daya mematikan yang hebat. Inari kembali menelan ludahnya.
"S-sampai sekarang belum ada yang tahu pemimpin asli dari Pasukan Rebellion, Pamankecuali para petinggi pasukan itu sendiri"
Safir Naruto terlihat menangkap sesuatu yang jelas. Butir-butir cerita di Kirigakure mulai terlihat jelas di pikiran Naruto

KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness
FanfictionNaiknya Uzumaki Naruto sebagai Yondaime Uzukage membuat Uzushiogakure membuka hubungan dan kerja samanya dengan desa desa lainnya, termasuk sebuah Negara Iblis yang dipimpin seorang Ratu bersifat dingin dan memiliki kemampuan menyegel setan serta me...