Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness

Chapter 97

Masuk ke situasi di dalam Gedung Pernikahan Iwa

Di ruangan kedua pertarungan semakin memanas. Kitsuchi yang berhasil lolos dari serangan Sensatsu Suisho Haku dengan cara masuk kembali ke tanah dikejutkan dengan kedatangan Utakata yang semakin mendesak dirinya. Dia kini berdiri di pojok ruangan dengan napas terengah-engah sembari memandang dua pengawal Yondaime Uzukage sedang berdiri santai di hadapannya. Masuknya Utakata ke pertarungan antara dirinya melawan Haku membuat arah pertarungan berubah. Dua lawan satu bukan judul yang bagus sekarang bagi dirinya. Gaya bertarung antara dua pengawal Yondaime Uzukage jelas sangat memojokkannya sekarang.

"Ada pernyataan untuk menyerah?" tanya Utakata. Dia mengulum pipa gelembungnya dengan tenang. Dia memandang datar Kitsuchi yang sudah tidak memakai jas lagi dengan kemeja bagian bahu kanan yang terkoyak, serta lengan kanan dan kiri yang memperlihatkan luka gores. Utakata tersenyum tipis "Kalah total atau menyerahnasibmu akan sama kawanku."

"Kalah total?" Kitsuchi meringis lalu tersenyum jengkel "Kau pikir dengan kedatanganmu membantu si pria cantik bisa membuatku kalah total."

"Pernyataan yang bagus. Aku suka" Utakata meniup gelembung dari pipanya "Jawabanku adalah iya."

"Jawabanku pasti." Sambung Haku dingin. Kitsuchi terdengar menggelemetukkan giginya dan kaki kanannya bergerak terseret pelan. Sepatu phantovel hitam mengkilat yang ia pakai untuk pernikahan terlihat kotor berdebu.

"Pantas kalian diangkat menjadi pengawal Uzukage sialan itu" Kitsuchi mundur selangkah "Kalian punya rasa sombong yang besar."

Utakata dan Haku terdiam. Hembusan angin masuk pelan melalui kaca jendela yang hampir seluruhnya pecah akibat pertarungan tersebut. Utakata memandang arah terbang gelembungnya yang melayang pelan ke dinding ruangan yang terletak berlawanan arah dari jendela lalu pecah di sana. Haku membenarkan letak rambutnya sambil memejamkan matanya dengan tenang.

"Bagaimana jika rasa sombong itu membunuh kalian?" tanya Kitsuchi sambil terkekeh geram.

"Kami bukan sombong" gumam Haku.

"KAMI HANYA MENGIKUTI GAYA PEMIMPIN KAMI!" teriak Utakata lalu maju melesat menuju Kitsuchi. Kitsuchi menggerakkan handseal dan sebuah duri raksasa dari dalam keramik mencuat di bawah perut Utakata.

Tep. Utakata meletakkan pipa gelembungnya tepat di atas ujung tajam duri tersebut. Haku tiba-tiba muncul di atas tubuh Utakata yang melakukan gerakan seimbang seperti orang sirkus. Sang Last Hyouton melempar tiga senbon ke arah dada Kitsuchi. Kitsuchi menggerakkan handseal kembali dan sebuah tembok tanah muncul dari dalam keramik melindungi anak Tsuchikage ketiga tersebut. 3 senbon Haku menancap di tembok jutsu Kitsuchi. Haku menapakkan kaki kanannya ke tembok tersebut sambil memandang Utakata yang melompat ke arah atas tembok dengan membawa kunai di tangan kirinya. Tangan kanannya memutar pipa gelembung dengan cantik.

"Dia menghilang" gumam Utakata saat kedua kakinya berpijak di bagian atas tembok tanah. Utakata mengerling ke samping kanan saat Kitsuchi sudah ada di sana sambil melakukan tendangan lurus kaki kiri ke perut Haku. Pengguna Hyouton itu terpental ke belakang lalu menabrak dinding di belakangnya. Utakata melompat salto depan dan berdiri di belakang Kitsuchi sambil memutar kunai di tangan kirinya dan memutar pipa gelembung di tangan kanannya. Kitsuchi membalikkan tubuhnya, terlihat lengan kanannya sudah dilapisi tanah dengan jutsu Kengan no Jutsu.

Trak! Lengan kanan Kitsuchi beradu dengan pipa gelembung Utakata yang dipegang di tangan kirinya.

'Tangan kirinya bukan memegang kunai?!' mata Kitsuchi melebar.

"Heh" Utakata menaikkan alisnya sembari melesatkan kunai yang digenggam tangan kanannya ke dada Kitsuchi. Anak Tsuchikage ketiga menghantamkan kepalanya ke kepala Utakata untuk gerakan pencegahan.