Pemandangan areal 10 meter di depan mereka tadi benar-benar mengerikan. Inari tidak dapat berkata apa-apa. Tanaki memeluk Ruri yang nampak shock melihat pemandangan di depan mereka. Taneki mendecih kesal. Keringat dingin muncul di dahinya dan menetes pelan menuju dagunya. Zi mendekatkan wajahnya ke genangan darah kental hitam tersebut. Dia mengoleskan sedikit jari telunjuk tangan kanannya dan menciumnya pelan. Wajah Zi menatap datar sekeliling lokasi pertarungan tersebut.
"Benar-benar baru" gumam Zi tenang. Mata malasnya menatap potongan tubuh yang tak beraturan di dalam genangan darah kental tersebut. Ada 5 kepala. Dan masing-masing kepala tersebut kehilangan 1 mata mereka. Zi menatap khawatir Inari yang kini memasang wajah mual. Bocah bersurai hitam itu langsung membalikkan badannya dan mengeluarkan isi perutnya hingga keringat dingin membanjiri bajunya.
"Tenangkan dia, Taneki" kata Zi sambil berjalan ke arah Ruri dan mengusap pelan gadis manis tersebut. Tanaki menatap serius Zi dan menggelengkan kepala perlahan. Zi menghela napasnya kembali.
"Di sini berbahaya teman-teman. Kita harus pergi" Zi melirik sekilas 5 kepala tersebut. Mata datarnya sedikit bergetar. Ya, walaupun getaran tersebut sangat pelan. Suatu getaran yang mengingat kenangan mengerikan di lubuk hatinya.
Kini, Zi dan yang lainnya berlari cepat di tanah bersalju Hutan Gariki dengan wajah tegang, kecuali Zi yang masih memasang wajah cuek dan malas. Shock terapi mulai merasuki otak para bocah tersebut. Akhirnya, ciri khas dari Ujian Chunnin Kiri mulai mereka rasakan. Hukum rimba yang kejam, dan efek penghancur psikologis anak mulai merambah di kepala mereka. Inari yang tadinya bersemangat dan bertindak sebagai Leader Team mereka kini dibopong oleh Taneki. Sementara Ruri berada di punggung Tanaki yang menggendongnya dengan senang hati. Zi kini berperan sebagai pemimpin tim mereka. Bocah berambut putih klimis itu berlari paling depan dan sesekali berhenti untuk memperhatikan keadaan sekitar. Selain mewaspadai gerakan dari para peserta lainnya, Harimau Salju yang liar juga menjadi pertimbangan alarm bahaya bagi kelompok mereka di Hutan ini.
'Kami harus bergerak lurusgerbang timur pasti menembak garis lurus dari gerbang barat yang kami masuki,' Zi menempelkan punggungnya di sebuah pohon dan mengintip sekilas ke depan 'Bahayanya, jika semua peserta berpikiran sama maka pasti akan terjadi pertemuan antara kami dan peserta lainnya. Nasib baik jika karakter peserta adalah orang baik' Zi memberikan isyarat kepada teman-temannya untuk bergerak dan bocah berwajah malas itu kembali berlari cepat ke depan 'Jika bertemu Genin-Genin yang memiliki kegilaan akan pertarungan,' Zi berhenti tepat di depan dua orang Genin yang sedang bertarung hingga tubuh mereka dipenuhi luka.
Mata Zi menajam 'Maka Pertarungan tidak dapat dihindarkan!'
Hening. Tangan kanan Zi terangkat ke atas, memberikan isyarat kepada keempat kawannya untuk bersembunyi. Dua Genin yang sedang bertarung tadi menoleh ke arah Zi dengan wajah buas. Mata mereka otomatis memandang wajah Zi dengan tatapan kelaparan.
"Karena kita seimbang, bagaimana kalau kita mengambil kedua mata bocah itu sebagai syarat keluar dari hutan gila ini?"
"Aku setuju denganmu kawan. Aku tak sabar ingin mencongkel mata malas-sialan itu!"
Zi berlari cepat dan mengambil kunai dari kantong alat ninjanya di celana bagian belakang. Kedua Genin lainnya menyeringai. Yang satunya, memiliki luka parah di perutnya, berlari sambil mengacungkan dua kunai di kedua tangannya. Yang satunya menggerakkan handseal dan menyerang Zi dengan jutsu air-nya. Inari yang menonton temannya diserang oleh dua orang sekaligus langsung melepaskan diri dari Taneki dan melemparkan dua shuriken ke arah Genin yang berlari ke arah Zi. Zi melirik sekilas ke arah Inari dan tersenyum tipis.
"Arigatou, kawan"
Traang! Traang! Genin tadi menahan dua shuriken Inari dengan kunainya dan berusaha menerjang perut Zi dengan kaki kanannya karena pergerakan tangannya dihambat oleh lemparan shuriken tadi. Zi tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Matanya melirik cepat ke arah lecutan air yang melesat menuju kepalanya. Dia melemparkan kunai menuju Genin yang berusaha menerjangnya dan membuat Genin tersebut berputar ke kiri. Air jutsu Genin lainnya melesat menuju kepala Zi dan bocah berwajah malas itu menundukkan kepalanya dan melompat miring ke kanan. Zi bergerak maju menuju Genin yang tadi membawa dua kunai dengan kecepatan tinggi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness
ФанфикNaiknya Uzumaki Naruto sebagai Yondaime Uzukage membuat Uzushiogakure membuka hubungan dan kerja samanya dengan desa desa lainnya, termasuk sebuah Negara Iblis yang dipimpin seorang Ratu bersifat dingin dan memiliki kemampuan menyegel setan serta me...