Berarti itu adalah berita buruk. Sayangnya Genjutsu Shisui adalah Genjutsu kelas super tinggi yang berbahaya, Koto Amatsukami bahkan dikatakan ayahnya sendiri sebagai Genjutsu terhebat sepanjang sejarah Uchiha. Tampaknya Klan Uchiha yang memiliki Sharingan bisa lebih tahan melawan Genjutsu itu, lebih tahan daripada Byakugan klan Hyuuga.
"Kakashi-san dan yang lainnya sudah sampai desa?!" tanya Itachi ketika teringat Ketua Anbu dan dua Sannin tersebut, juga dua rekan Anbu lainnya.
"Dorune-san dan Tataki-san sudah memasuki desa bersama saya tadi. Kakashi-Taicho, Jiraiya-sama dan Tsunade-sama kemungkinan masih di luar desa karena mereka bertiga mengurusi masalah akhir Don Hazel Kurara kepada pihak Hi no Kuni untuk dikirim ke penjara para penjahat kelas-S, jadi-"
"Baiklah!" Itachi menggerakkan dua segel dan dari punggungnya keluar seekor gagak hitam "Maaf memotong perkataanmu, tetapi kita harus cepat memberitahukan klan kita..." Itachi menatap tajam gagaknya dan menekan jari telunjuknya di kepala gagak tersebut, lalu mengaliri chakra dari jari telunjuknya ke kepala gagak. Suatu pemberian informasi yang Itachi pelajari sesuai standar Anbu.
"Bisa jadi hanya Hyuuga dan Uchiha yang bisa menangani Genjutsu skala besar ini!"
Hyuuga itu menganggukkan kepala. Itachi berlari meninggalkan Hyuuga tersebut sementara sang Hyuuga melompat ke atas atap untuk cepat sampai ke komplek klan-nya.
Cerita selanjutnya bagai berputar dengan cepat. Itachi bahkan melihat ayah dan ibunya bertarung dengan Anbu Ne untuk mempertahankan klan mereka. Sesuai perintah ayahnya, Itachi membawa Sasuke menuju perbatasan Hi no Kuni untuk memberikan sang adik kepada Ayumi-Baa, kenalan ayahnya.
Anbu Ne tidak tahu informasi bahwa Itachi berhasil lolos setelah terkena beberapa luka akibat pertarungan melawan puluhan Anbu di bawah perintah Danzo. Saat berada di depan gerbang Konoha, Kakashi, Jiraiya dan Tsunade sudah terlihat menyedihkan karena bertarung dengan sosok pria berwajah cantik dengan iris coklat keemasan, bulu mata lentik, tatapan sayu, hidung mungil, bibir tipis kemerahan dan surai coklat keemasan yang bersilau ditimpa cahaya matahari pagi. Ketika itulah Itachi ingin membantu ketiganya dan Midoru Shizukesa mengeluarkan empat puluh tombak cahayanya secara bersamaan.
"Check..mate!" kata Shizu dengan nada senang. Ledakan besar terjadi ketika empat puluh tombaknya menghantam keempat Shinobi Konoha itu secara bersamaan di depan gerbang Konoha. Saat Shizu ingin memastikan kematian keempatnya, dia mendapatkan laporan bahwa Hyuuga dan Uchiha memberikan perlawanan. Shizu pergi meninggalkan gerbang Konoha dengan asumsi bahwa keempatnya pasti mati dengan tubuh yang hancur, tanpa tahu keempat Shinobi Konoha itu selamat berkat Susano'o Uchiha Itachi.
Pagi itu bukanlah pagi yang indah.
Pagi itu-lah dimulainya mobilisasi kekuasaan Danzo secara paksa kepada warganya.
Danzo, Shizukesa dan pendukung-pendukungnya berhasil meredam semua perlawanan Uchiha tanggal 8 Januari di malam purnama yang kelam. Shizu memandang mayat Uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto di jalanan komplek Uchiha bersama dengan setumpuk mayat Uchiha lainnya.
"Bagus Shizu," Danzo berjalan mendekati Anbu Ne terbaiknya dari belakang dan memandang tangan kanannya yang diperban "Semua mata itu akan menambah koleksi Sharingan-ku yang telah ada..."
"Jangan serakah, Danzo-sama. Kau telah memiliki banyak mata itu di tangan kananmu. Heh...lagipula mata Uchiha tidak ada apa-apanya dibandingkan kemampuan klan kami, para Supervisor..." perkataan Shizu membuat Danzo tersenyum miring. Dia mengelus tangan kanannya yang diperban menggunakan telapak tangan kirinya.
"Tetapi seseorang non-Uchiha sepertiku memiliki kekuatan mata ini, yah...itu adalah sebuah hadiah dari Kami-sama kepada Konoha juga, demi kekuatan desa tercinta kita."
Malam harinya di tanggal 9 Januari, Shizukesa bersama Anbu Ne-nya berhasil membunuh sebagian besar klan Hyuuga yang memberontak dan sebagian lainnya berada dalam pengaruh Koto Amatsukami. Yang dibunuh terutama dari golongan Bunke (golongan bawah Klan Hyuuga), contohnya Hizashi. Yang digenjutsu adalah golongan Soke (golongan atas Klan Hyuuga) bersama pimpinan Klan, Hyuuga Hiashi.
Danzo berdiri tegak di atas atap kantor Hokage sambil memandang suanana damai Konoha di malam 9 Januari tersebut. Hanya ada kepulan asap di daerah komplek Klan Hyuuga. Dengan latar belakang bulan purnama yang menyinari perak desa Konoha, di belakang Danzo ada Mira no Kami yang terus memancarkan cahaya mata Shisui ke langit Konoha menemani cahaya perak bulan. Di bagian belakang cermin bersandar Shizu sambil terkikik pelan melihat Orochimaru kalah tiga kali melawannya bermain catur.
"Kau kalah lagi Orochimaru, hihihi..." Shizu mengangkat bidak Menteri dan melemparnya ke atas, lalu menangkapnya lagi "...Tiga kali kalah, berarti kau harus menepati janjimu untuk membuatkan Danzo-sama bisa menguasai Mokuton walaupun dia bukan Senju."
"Heh...sel-sel Shodaime ada di tangan kanannya yang dipenuhi mata Uchiha, aku hanya perlu sedikit penelitian untuk membuktikan bahwa kejeniusan bisa mengalahkan darah murni dalam hal Jutsu, khukhukhu..." Orochimaru, salah satu Legenda Sannin berdiri dan memandang cermin Mira no Kami, lalu memandang Danzo yang berdiri di depannya dengan tubuh bergetar.
"Kau tertawa ya, Danzo?"
"Keh..." Danzo membuka mata kirinya dengan bengis dan menyeringai sedikit lebar.
"Untuk apa aku menahan emosiku sekarang Orochimaru ketika rencanaku berjalan sesuai dengan yang kuinginkan!"
Flashback End

KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness
FanfictionNaiknya Uzumaki Naruto sebagai Yondaime Uzukage membuat Uzushiogakure membuka hubungan dan kerja samanya dengan desa desa lainnya, termasuk sebuah Negara Iblis yang dipimpin seorang Ratu bersifat dingin dan memiliki kemampuan menyegel setan serta me...