Mata Kazekage membulat sempurna. Tombak pasir besi yang melesat menuju betis yang sama hancur lebur menjadi butiran-butiran hitam. Ada perbedaan pada betis kiri sang Uzukage saat terkena tombak pasir pertama dan tombak pasir kedua...
'Kakinya dikelilingi aura bercahaya dengan warna hitam tipis...ketika melihatnya sekilas, aku tidak mengetahui cahaya hitam itu. Tetapi saat melihat perbandingan antara tombak pertama dan tombak kedua yang mengenai betis kirinya, aura hitam itu terlihat jelas!' Kazekage memandang Uzumaki Naruto menghancurkan dua tombak pasir besi dan enam peluru besinya dengan sekali pukul. Semuanya hancur menjadi pasir-pasir besi tanpa makna.
'Tangannya yang memukul dan dapat menghancurkan tombak serta peluru pasirku juga memiliki aura yang sama!' Kazekage menyeringai tipis 'Jangan-jangan aura hitam itu adalah...'
Sumi-Kyo Zero menutup matanya di dalam mindscape Naruto. Dia mengangkat tangan kanannya yang terkepal kuat lalu membuka kepalan tangan itu sehingga telapak tangan kanannya bercahaya hitam.
"Meiton!" kata Kazekage di dunia nyata dan Zero di mindscape sang Uzukage. Keduanya menampilkan ekspresi licik yang dipenuhi kesenangan.
Bwoong! Uzukage menghilang dari pandangan Kazekage dan langsung berdiri di belakang pemimpin Suna tersebut. Kazekage ketiga berputar lalu beradu taijutsu secara cepat dengan Naruto. Aura hitam mengelilingi tubuh Naruto lalu berubah menjadi burung phoenix raksasa.
"Meiton: Kattafenikushu!" gumam Naruto dengan suara geraman saat membuat segel tangan yang terdiri atas segel anjing, segel tikus dan segel kuda. Burung phoenix raksasa dari aura kegelapan itu melesat ke arah Kazekage dengan lengkingan yang mengerikan. Kazekage membuat seluruh pasirnya menjadi tembok setebal 50 meter lalu mundur ke belakang dengan melompat beberapa kali.
"Aku akan membawamu ke mimpi buruk, Yondaime Uzukage!" Kazekage menggeram marah. Tembok setebal 50 meternya terpotong cepat oleh burung phoenix kegelapan tersebut "Jiton: Shatetsu Domu!"
Saat burung phoenix itu berhasil menembus tembok pasir setebal 50 meter yang dibuat Kazekage, sebuah kubah dari pasir besi muncul dan menutupi areal pertarungan sang Uzukage Vs Sang Kazekage. Konan dengan seluruh tenaganya memanggul tubuh Yahiko dan Nagato, meskipun terjatuh dua kali, tetapi dengan cepat ia melompat melewati dinding kubah pasir besi bagian selatan sehingga tidak masuk ke areal berbahaya tersebut. Konan langsung jatuh terlentang dengan wajah pucat dan napas terengah-engah. Keringat dingin bermunculan di dahinya serta berkilauan diterpa matahari siang.
"Na-Naruto..." Nagato yang setengah pingsan menatap kabur kubah pasir besi tersebut. Ketika lawan masuk ke areal itu, maka Sandaime Kazekage-lah yang akan mengendalikan situasi-kondisi serta pertarungan itu sendiri...
"Naruto..." gumam Nagato lalu terbatuk pelan. Dia tidak ingin kehilangan sahabatnya lagi.
Di sisi lain, Shion yang berada di dalam kurungan sudah berada 40 meter lebih dari kubah pasir besi tersebut. Ninja Suna yang membawa kurungan itu-lah yang mendorong penjara mini Ratu Negeri Iblis agar tidak masuk ke areal kubah pasir besi Sandaime Kazekage.
"Jika kita masuk ke sana, nyawa kita pasti akan melayang..." kata Ninja Suna itu dengan wajah tegang. Shion menggelengkan kepala sedih saat loncengnya berbunyi kembali.
'Ini akan menjadi serangan pamungkasku,' Kazekage ketiga meyatukan kedua telapak tangannya dengan tatapan tajam. Dia masih dapat melihat pancaran mata Yondaime Uzukage yang berwarna merah dengan pupil salib terbalik 'Mau sekuat apapun Meiton-mu mampu menghancurkan Jiton-ku, setiap aliran chakra kegelapan di jaringan chakra yang bersinambungan bersama Vena dan Arteri tidak akan mampu mendistribusikan semua chakra kegelapan ke seluruh tubuhmu!' Kazekage ketiga menyeringai,
"Ini akan menjadi akhir ceritamu yang membosankan, Yondaime Uzukage-sama...Jiton,"
Sepasang mata kemerahan itu berkedip, lalu menghilang dengan cepat.
"Shatetsu Cho-Juu Kaiho!"
Kazekage ketiga menutup seluruh tubuhnya dengan pasir besi berbentuk bulat telur. Hanya matanya yang diberi sedikit celah untuk melihat. Sementara di seluruh bagian dalam kubah pasir besi menembakkan ribuan bahkan jutaan tombak-tombak pasir besi yang sangat cepat dan sangat kuat.
Shibuki memandang cemas kubah pasir besi itu. Apalagi tanah yang didudukinya bergetar hebat, menandakan di dalam kubah sedang terjadi pertarungan dahsyat atau sebuah jutsu kelas-S sedang dikeluarkan.
"Jiton: Cho-Juu Shigure!" gumam Kazekage. Jutaan tombak pasir kini dibantu jutaan peluru pasir besi yang menyerang membabi buta ke arah Yondaime Uzukage. Tanah di sekitar perbatasan Iwa-Suna bergetar hebat. Bahkan tanah di sekitar kubah pasir besi retak dan membuat celah-celah tanah bersalju yang besar.
'Sekarang ini yang terakhir!' Kazekage membuat segel rumit di dalam telur pasir besi yang melindunginya 'Aku akan menyempitkan seluruh volume kubah pasir besiku menuju titik pusatnya yakni dirimu, Yondaime Uzukage. Aku akan meremukkan volume kubah pasir ini sehingga kau akan remuk di dalamnya! Sedangkan aku terlindungi perisaiku sendiri...' Kazekage menggelemetukkan giginya 'Kau akan menjadi mayat hancur di sini Uzumaki Naruto!'
"Jiton: Shatetsu Soso!"
Kazekage membuat gerakan telapak tangan kanan yang menggenggam sesuatu dan seperti meremukkannya penuh hasrat. Kubah pasir besi itu mengecil, tidak, lebih tepatnya mengerut dan menyatu pada satu titik, lalu secara cepat meremukkan volumenya sendiri ke titik tersebut sehingga jika ada manusia di titik tersebut pasti akan menjadi bubur.
"Haah...haah...haah..." baru kali ini Kazekage terengah-engah dalam pertarungannya. Seluruh elemen pasir besi yang menjadi kubah pasir raksasanya tadi jatuh ke bawah seperti aliran air dan menumpuk di tanah bersalju. Kazekage memandang lurus ke depan, ke arah titik yang diremukkannya dengan hasrat membunuh.
"Heh...bahkan adikmu sendiri pasti tidak akan mengenal mayat kakaknya karena sudah menjadi bubur manusia...cerita hidupmu benar-benar membuatku tertawa, Yondaime Uzukage..." Kazekage ketiga menyeringai tipis "Kau benar-benar lemah dibandingkan ayahmu sendiri."
Semua yang melihat pertarungan mengerikan itu menahan perasaan mereka. Debaran jantung dan tegukan ludah menghiasi suasana di sana. Semuanya menunggu, menunggu apa yang akan terjadi.
Sandaime Kazekage menang dengan membuat Yondaime Uzukage menjadi bubur? Atau...
Yondaime Uzukage berhasil lolos dari serangan mematikan kubah pasir besi tersebut?
Shion terperangah dengan mata membulat shock. Kedua tangannya yang menggenggam jeruji besi kurungan bahkan menggenggam lebih kuat saat seluruh pasir besi Kazekage luruh ke bawah dan menumpuk di tanah menjadi bukit-bukit kecil. Ninja Suna terkekeh pelan. Mereka menang. Kazekage mereka menang, atau dengan kata lainnya...
"Sunagakure telah menang." Kata Ninja Suna itu dengan nada penuh keyakinan.
BOOSHHH!
Semua mata melebar melihat seekor burung phoenix bercahaya kegelapan menghancurkan kumpulan pasir tempat Naruto berdiri. Kazekage mundur selangkah, tetapi gerakan burung phoenix itu lebih cepat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness
FanfictionNaiknya Uzumaki Naruto sebagai Yondaime Uzukage membuat Uzushiogakure membuka hubungan dan kerja samanya dengan desa desa lainnya, termasuk sebuah Negara Iblis yang dipimpin seorang Ratu bersifat dingin dan memiliki kemampuan menyegel setan serta me...