Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness

Ambang Kematian

Melesat menuju kantor Yondaime Mizukage, sang pemimpin Kirigakure tersebut membaca dengan tenang berkas yang diberikan Haku kepadanya setelah beberapa saat bertarung denga Ao di halaman kantornya. Ao sendiri duduk berlutut di hadapan pemimpin Kiri tersebut dan Haku berdiri di belakangnya sambil tetap menodongkan sebuah kunai tepat di atas belakang kepalanya.

"Menarik Aoternyata kau salah satu pemimpin para pengacau itu" Yagura terus membaca satu persatu kertas dengan wajah datar "Kau mengecewakanku, teman"

"Teman?" Ao tersenyum kesal "Maaf Yagura, selama ini aku berpura-pura hormat kepadamu. Rasa temanku kepadamu pudar ketika kau melakukan semua tindakan keji ini, dimulai saat kau membunuh sensei"

Yagura tidak menjawab perkataan Ao. Dia meletakkan kertas terakhir di meja dan iris matanya memandang lima berkas kertas angggota Rebellion yang berisikan data tentang 5 bocah yang mengikuti Ujian Chunnin Kiri tahun ini. Ygaura tersenyum tipis.

Dia sudah menghubungi Jinpachi yang sekarang memegang kendali operator ujian dan membuat dua nama bocah tersebut saling bertemu di ronde Ujian Chunnin tahap kedua. Yagura berdiri dari kursinya dan berjalan tenang mendekati teman sekaligus pengawalnya tersebut.

"Apa Mei juga termasuk para brengsek itu, Ao?"

"Tidak" kata Ao tenang. Dia tidak mungkin membocorkan rahasia lebih besar lagi kepada pemimpin Kiri tersebut. Kecerobohannya merupakan salah satu tindakan yang tidak bisa dia maafkan. Yagura menyipitkan matanya dan mendekati wajahnya dengan wajah Ao.

"Kau yakin menjawab tidak?"

Ao tidak menjawab. Dia balas menatap Yagura yang menatapnya sangat amat tajam.

"Aku tidak percaya kepadamu," Yagura menjauhkan wajahnya dari wajah Ao dan berjalan tenang menuju tongkatnya. Dia menggenggam erat tongkat tersebut dan berbalik ke arah Ao dengan wajah murka.

"Pengkhianatan darimu merupakan bukti nyata bahwa kau berbohong sekarang, Ao. Aku akan menyimpulkan Mei Terumi adalah salah satu orang penting Rebellion atau bahkan pemimpin besar para pemberontak itu sendiri!" tangan kanan Yagura yang memegang tongkatnya terlihat berurat karena Mizukage keempat itu tampak memegang kuat, sangat kuat, tongkatnya. Ao dapat merasakan aura marah dari Jinchuuriki Sanbi tersebut.

"Pengacau harus dibunuh" mata Yagura nampak menakutkan "Dan pemimpinnya akan kubuat merasakan neraka dunia sebelum pergi ke neraka sebenarnya!"

Ao menahan napasnya. Yagura keluar dari ruangan dan memberi tanda kepada Haku supaya membawa pengawal pribadinya tersebut ke penjara bawah tanah Kirigakure. Yagura membuka pintu ruangan sebelah dan menatap datar Ratu Negeri Iblis yang tertunduk lesu di ruangan tersebut. Yagura menyeringai tipis.

Sementara itu, di lokasi ujianpertarungan antara Zi, Inari dan Harate Maru, atau lebih tepatnya Zi-Inari melawan Harate Maru terlihat seimbang. Maru dapat mengimbangi kombinasi serangan Zi dan Inari dengan kelincahan dan kecepatannya. Maru bahkan membuat luka sayatan di paha kanan Zi dan punggung Inari. Hebatnya, walaupun bertarung dengan tensi tinggi, ketiganya tetap berdiri tegak di permukaan es Danau Kimura dan tidak membuat es tersebut pecah, walaupun beberapa kali pijakan ketiganya saat bertarung membuat permukaan es tersebut retak.

"Membosankan," kata Maru sambil menjilat pedangnya "Apa kalian hanya berlatih melempar kunai selama ini? Aku benar-benar tidak terhibur"

Zi mendengus pelan. Matanya dengan cepat menatap sekelilingnya dan otaknya terus membangun rencana. Maru menguap pelan dan tiba-tiba langsung melesat menuju dua Genin tersebut. Inari menahan tebasan pedang Maru dengan kunai-nya. Maru melesatkan pedangnya sebanyak tiga kali dan membuat dentingan suara besi sebanyak tiga kali juga karena Inari cukup kuat menahan serangan pedang tersebut menggunakan kunainya. Maru dan Inari saling melompat satu langkah ke belakang. Sedikit luka sayatan baru terbentuk di punggung tangan kanan Inari yang memegang kunai. Ternyata pedang Maru sedikit mencapai punggung tangan kanan Inari.