Chapter 161

31 1 0
                                    

"Tetapi jangan lupakan siapa itu Danzo, Tou-san..." Kitsuchi menghela napas sejenak "...Dia berhasil mempengaruhi 4 desa lainnya untuk ikut operasi penghancuran Uzu, bahkan bisa mempengaruhimu dan berani memberikan ancama di luar batas logika normal...itu berarti Danzo yakin akan kekuatan militernya."


"Kau merasa Danzo sudah berada di atas kita? Berada di atas 4 desa besar lainnya?!"


Kitsuchi menggelengkan kepalanya "Itu hanya hipotesis, tetapi jika Danzo memang berani melakukan hal tersebut, aku hanya bisa menjawab 'Ya Sandaime Tsuchikage-sama'..."


Oonoki memandang beberapa detik wajah anaknya kemudian memandang scroll surat itu lagi. Dia hanya berharap Naruto memang tidak memutuskan sembarangan.


Sunagakure, 25 Januari


Rasa membaca gulungan surat resmi dari Raikage dengan wajah tanpa ekspresi. Dia meletakkan surat itu di atas mejanya dan memutar kursinya ke arah belakang. Badai pasir sedang melanda Suna. Rasa kemudian berdiri dan memakai topi Kazekage di kepalanya.


Dia sekarang adalah seorang Kazekage.


'Uzumaki Naruto...apa yang kau pikirkan sebenarnya?' batin sang Yondaime Kazekage.


                                                                                           ......................


26 Januari


Semua surat sudah disebar ke 3 desa besar lainnya oleh pihak Kumo. Berita tentang penyerahan diri Yondaime Uzukage kepada Konoha mulai terngiang-ngiang di telinga para penduduk desa-desa tersebut. Di Kiri sendiri semua rakyatnya berbondong-bondong mendatangi kantor Mizukage untuk menanyakan kebenaran tersebut. Situasi di Kiri sedikit memanas karena semua rakyat desa kabut itu terkejut dengan keputusan Naruto yang mau menyerahkan dirinya ke musuh. Jelas saja mereka tidak ingin sang Pahlawan Kiri jatuh dengan mudah ke tangan lawan. Di Iwa sendiri desas-desus itu menjadi trending topik. Mau di Warung Dango, Kedai Ramen, kedai minum, tempat BBQ, restoran...semua sudut desa Iwa sebagian besar membicarakan hal tersebut. Seorang Uzukage yang berhasil bangkit dari kematiannya dan membawa Uzushio menjadi nama 'menakutkan' bagi desa besar lainnya kini sedang mempertaruhkan nyawanya. Demi mencegah terjadinya perang Dunia Shinobi Keempat, Yondaime Uzukage rela menyerahkan dirinya kepada Konohagakure.


Mei Terumi duduk di sofa empuk itu dengan wajah lelah. Menghadapi ratusan warganya untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan mereka membuat tenaganya menjadi terkuras. Sekarang dia sedang rapat bersama para tetua Kiri menanggapi situasi politik yang menjadi lebih bergetar atau beputar. Berita tentang penyerahan Uzumaki Naruto kepada Konoha tentu saja akan mempengaruhi sejarah Dunia Shinobi yang dimulai oleh Naruto sendiri. Rapat antara Mei dan para tetua Kiri tentu saja memutuskan langkah Kiri selanjutnya. Tiga tetua masuk secara bersamaan ke ruangan tersebut dengan langkah cepat. Enam menit kemudian, dua tetua lainnya datang terlambat dan ikut dalam rapat yang segera mau dibuka. Ao menemani Mei sebagai penasihat utama Mizukage.


"Kita harus mencegah hal tersebut terjadi, jika Yondaime Uzukage mati...maka Danzo akan berbuat seenaknya. Apalagi pasca kematian Yagura-sama, Danzo menganggap Godaime Mizukage-sama bukanlah masalah berat..." kata seorang tetua yang memakai penutup mata hitam di mata kanannya. Kepalanya plontos dengan janggut putih terbelah di dagunya.


"Apa kita akan menyerang Danzo menggunakan pasukan kita? Bukankah itu secara tak langsung memicu terjadinya Perang Dunia Shinobi Keempat?" tanya tetua yang memiliki rambut jabrik kuning beruban dengan kumis panjang hingga menyentuh belikatnya. Mei memandang keduanya dengan tatapan tajam.


"Kita harus mengirim tim khusus untuk menyabotase Konoha," kata seorang tetua yang merupakan nenek-nenek dengan rambut keriting berwarna merah bata beruban "Kita akan menghentikan Danzo sekaligus memastikan apa yang membuatnya percaya diri sehingga menghina Mizukage kita..."


"Tunggu dulu, jika sabotase gagal...maka Danzo pasti akan mengirim kekuatannya untuk menyerang Kiri. Di kala desa kita belum stabil pasca pemulihan akibat perang Saudara dan operasi penyelamatan Shion-sama, Kiri bisa menjadi sasaran empuk bagi Danzo..." tetua keempat yang memiliki bekas luka vertikal di pipi kanannya dan memakai perban di kepalanya menggelengkan kepala "...Terlalu beresiko."


Sementara tetua yang terlihat paling tua, berkepala plontos dan memegang tongkat hanya diam mendengarkan dengan pegangan tongkat yang bergetar.

"Boleh saya berpendapat?" tanya Mei sopan. Semuanya memandang Mei dan menganggukkan kepala.


"Menurut saya kita harus mempercayai Uzukage-sama akan keputusannya. Danzo benar-benar percaya diri dengan kekuatan Konoha yang sekarang. Jika kepercayaan dirinya benar-benar fakta, maka Konoha juga memiliki fakta bahwa mereka kuat. Kemungkinan Uzukage-sama ingin menyelidiki hal tersebut sehingga menyerahkan dirinya..."


"Tetapi jika hal tersebut hanya untuk mengorbankan diri agar Perang Dunia Shinobi tidak terjadi lagi?" tanya tetua yang wanita.


"Aku yakin itu keputusan yang bagus. Kita harus percaya kepadanya sekarang. Yondaime Uzukage adalah sosok pemimpin misterius yang sulit ditebak, walaupun terlihat bodoh, naïf dan sebagainya..." Mei Terumi tersenyum tipis "...Dia bagai belut di air beriak tinggi, sangat sulit ditangkap dan sangat sulit dipahami."


Keputusan bulat saat itu pun menjadikan Kiri menyerahkannya kepada Naruto. Penyerahan diri Naruto selanjutnya diserahkan kepada Naruto sendiri.

Naruto : The Long Journey To Reveal The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang