Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness

Chapter 37

10 Desember. Kirigakure.

Saat-saat yang dinanti telah tiba. Ujian Chunnin yang menjadi ajang peningkatan pangkat seorang ninja di Kirigakure dari status Genin menjadi Chunnin akan dimulai. Ujian Chunnin Kirigakure. Ujian Chunnin yang diselenggarakan sendiri oleh sang Mizukage keempat, Yagura, yang juga merupakan seorang Jinchuuriki Sanbi. Dimulainya masa kepemimpinan Yagura menjadi awal mula perubahan seluruh sistem pemerintahan di Kiri. Semuanya berbasis kepada kekuatan militer dan kemampuan tinggi para Shinobi. Yagura dengan idealis-nya sendiri, menciptakan ninja-ninja Kiri dengan karakter kuat, setia pada desa dan juga tanpa perasaan.

Ujian Chunnin Kiri merupakan titik awal pembentukan karakter ninja tersebut. Yagura telah mempersiapkan semuanya. Demi desanya, demi harga dirinya sebagai pemimpin Kirigakure. Dari pikirannya sendiri, apa yang dia lakukan sebagai pemimpin tidaklah salah. Orang-orang yang berani menentang gaya kepemimpinnya-lah yang perlu dibasmi. Perlu dibersihkan dari Kirigakure. Kekacauan yang mereka buat akan menghancurkan tatanan Kiri yang sudah susah dia bangun dari pijakan awal sebagai desa berbasis ninja militer yang akan ditakuti seluruh elemental dunia Shinobi.

Yagura kini sedang duduk menghadap kaca kantornya, di mana kaca transparan tersebut langsung memberikan pandangan sebagian pusat desa yang indah karena ditutupi salju. Yondaime Mizukage duduk bertopang dagu di tepi kursinya sambil memikirkan kekacauan hebat yang telah dibuat Rebellion kemarin pagi. Menghancurkan gedung administratif pendaftaran Ujian Chunnin Kiri dan membunuh salah satu 7 ninja pedang elitnya, yang akhirnya berdampak kepada cara pikir orang-orang Kirigakure terhadap Ujian Chunin Kiri. Kabar yang masuk ke telinganya membuat Yagura sedikit kesal. Para warga Kiri mempertanyakan kemampuan para ninja lulusan Ujian Chunnin Kiri dan pelatihan Anbu Kiri. Mereka meragukan hasil nyata dari dua item jenjang pembentukan ninja kuat ala Yondaime Mizukage tersebut.

Serangan beruntun Rebellion ternyata berhasil mempengaruhi psikis para warga Kirigakure dan membuat mereka ragu untuk menjadikan ajang Ujian Chunnin sebagai ajang acuan memperkuat kekuatan Kirigakure. Kematian Hozuki Mangetsu, yang merupakan pemenang Ujian Chunnin Kirigakure beberapa tahun yang lalu oleh seorang pemberontak Rebellion dengan mudahnya menjadi lecutan besar bagi warga Kiri meragukan Ujian Yagura tersebut. Yagura berdiri dari kursinya dan matanya melirik sekilas ke tongkat yang biasa dia bawa saat berpergian. Dia mendekatkan wajahnya ke kaca dan entah kenapa lintasan bayangan seseorang hinggap di kepalanya.

'Sensei' wajah Yagura mengeras 'Apa aku salah, sensei' wajah itu semakin mengeras 'Padahal aku telah menjadikan tawanan perang sebagai pertaruhan unik di Ujian ini, ternyata berhasil dialihkan hanya karena salah satu ninja-ku tewas di pertarungan..'

Yagura menutup matanya. Bayangan sang guru terlintas di kepalanya. Yagura tanpa sadar memasuki alam bawah sadar Jinchuurikinya dan berdiri di hadapan Sanbi yang menatapnya tajam. Kura-kura raksasa itu memiringkan sedikit kepalanya saat melihat Yagura tiba-tiba tertawa pelan, namun terdengar senang.

"Hehehehhalo Sanbi, bagaimana kabarmu hari ini?"

"Aku baik-baik saja," Sanbi menghembuskan napas perlahan, membuat air se-mata kaki di tempat tersebut bergoyang pelan "Ada yang ingin kau ceritakan hari ini tentang kekejamanmu Yagura?"

Yagura terdiam. Dia menatap tajam Bijuu ekor tiga tersebut.

"Tidak adatidak ada, Isobu"

Yagura kembali membuka matanya dan menatao tajam Kirigakure yang diselimuti salju.

'Aku akan bercerita kepadamu setelah melihat puluhan mayat tergeletak di Ujian Chunnin-ku!'

10 Desember. Kirigakure. Markas Besar Rebellion.

Hareni Michiru menghempaskan telapak tangan kanannya ke meja ruang rapat besar Rebellion. Keributan yang terjadi di dalam ruang rapat tersebut hilang seketika. Semuanya memandang serius dan was-was ke arah wanita berwajah cantik-tegas dan berambut pirang twintails tersebut. Michiru berdehem dan mengambil tongkat sepanjang 50 centi, lalu menunjuk peta kain besar Kiri di belakang kanannya, di mana para anggota Rebellion menatap fokus ke arah peta tersebut.