CHapter 137 • Danzo

187 12 0
                                    

Tempat yang tidak di ketahui, 9 Januari

"ITACHI!"

Uchiha Itachi memberikan sebuah ranjang kecil berisi seorang bayi kepada wanita paruh baya berbadan besar di perbatasan Hi no Kuni. Napas anak sulung Fugaku itu terlihat terengah-engah. Wanita gemuk itu menerima ranjang tersebut dengan wajah shock, apalagi melihat bekas- bekas darah di pakaian Anbu Itachi.

"Aku titip Sasuke kepada anda, Ayumi-Baa..." Itachi menoleh ke arah tiga Shinobi Konoha yang berada di belakangnya. Ketiganya mengangguk, tanda bahwa mereka harus melanjutkan perjalanan. Belum sempat Ayumi-Baa menanyakan perihal yang terjadi, Itachi dan ketiga Ninja Konoha tersebut berlari meninggalkan rumah itu.

"Apa yang terjadi dengan Konoha?" katanya bergumam sendiri sambil memandang Uchiha Sasuke yang sedang tertidur dengan wajah tenang.

'Kaa-san, Tou-san...semua Uchiha...' Itachi meringis pelan. Di mata kanannya tergenang air mata kesedihan 'Sasuke...Nii-san pasti kembali!'

Syaat! Syaat! Syaat! Empat Ninja Konoha itu bergerak cepat memasuki Hutan Negara Petir, tujuan mereka tentu saja Kumogakure di mana Yondaime Uzukage bermarkas di sana.

Konohagakure, 9 Januari

"Perlawananmu sudah selesai, Hiashi..."

Hyuuga Hiashi terbatuk-batuk dalam posisi tertelungkup. Dia tidak menyangka Danzo punya seorang Anbu Ne yang sangat kuat. Dia memandang semua anggota klan-nya, semua mata Byakugan itu sudah terkena cahaya Koto Amatsukami skala besar dari sinar raksasa Mira no Kami. Semua anggota Klan Hyuuga sudah dikuasai oleh Danzo untuk menjadi klan-klan yang mendukung dirinya. Hiashi mendecih pelan, hanya dirinya yang mampu melawan Hokage berpikiran kelam tersebut.

"Bunuh atau berikan dia Koto Amatsukami, Danzo-sama?" tanya Midoru Shizukesa sambil memutar tanto-nya, yang kemudian ia masukkan ke sarung tanto di punggung pakaian Anbu khas Ne. Danzo menyeringai tipis.

"Tentu saja berikan dia Koto Amatsukami, Shizukesa...Hyuuga Hiashi adalah aset berharga Konoha-"

"HYAAAAH!" sebelum Danzo menyelesaikan kalimatnya, sososk berparas sama dengan Hiashi menyerang danzo dari belakang dan melancarkan teknik Jyuuken ke punggung pemimpin Anbu Ne tersebut. Shizukesa tepat waktu menangkap pergelangan tangan Hyuuga Hizashi, saudara kembar Hiashi, sebelum telapak tangannya menyentuh punggung Danzo. Hembsuan angin pelan menggoyangkan kimono putih-hitam yang dipakai sang Hokage.

"Kalau yang ini, bunuh atau beri Koto Amatsukami?" tanya Shizukesa dengan nada lembut. Wajah cantiknya terlihat sangat senang. Mata Hiashi terbuka lebar, ternyata saudara kembarnya sekaligus Bunke dirinya tidak terkena Genjutsu skala besar dari Danzo.

"Heh...bunuh saja yang itu."

Hiashi ternganga. Dia meneriakkan nama saudara kembarnya agar menjauhi Danzo dan Anbu Ne terkuatnya tersebut.

"HIZASHI, LARI DARI SINI! KAU TAK PERLU BERKORBAN DEMI DIRIKU!"

CRASHHH! Terlambat. Empat puluh tombak Shizukesa yang tiba-tiba muncul di belakang Hizashi meluluh lantakkan tubuh kembaran pemimpin Klan Hyuuga tersebut. iris putih Hiashi melihat hitai-ate yang dipakai Hizashi jatuh ke tanah dan berdenting pelan. Dia juga dapat melihat tanda hijau di dahi saudara kembarnya menghilang secara perlahan. Walaupun tubuhnya tertusuk empat puluh tombak cahaya Shizukesa, Hizashi tersenyum bangga kepada saudaranya.

"Aku mati bukan sebagai pelayanmu, Hiashi...tetapi sebagai..."

Bruk! Tubuh itu jatuh di tanah dengan debu pelan yang menyelebungi lembut.

"...Sebagai saudaramu."

Hiashi ternganga tak percaya. Dia memandang bengis Danzo yang menyeringai tips melihat takdir menyedihkan Klan Hyuuga, benar-benar sistem kasta yang berat.

"Konoyaro...kalian-"

"Shizukesa!" kata Danzo, tak mau membuang-buang waktunya. Bagai kecepatan cahayanya sendiri, Shizukesa muncul di depan Hiashi dan menepuk kening pemimpin Klan Hyuuga tersebut. kepala Hiashi mengadah ke atas dan matanya melihat langsung sinar raksasa bergambarkan mata Mangenkyou Shisui dengan pengaktifan Koto Amatsukaminya.

Danzo terkekeh pelan lalu memandang patung Sandaime Hokage di tebing Konoha.

Dia tak sabar menantikan aksi Uzukage keempat jika berani mendatangi Konoha bersama pasukannya.

"Heh...aku bukan orang gila seperti Sandaime Kazekage, Uzumaki Naruto. Aku adalah Shimura Danzo..." Danzo menempelkan telapak tangan kirinya ke mata berperbannya tersebut "Sang Yondaime Hokage!"

Cerita bagian akhir, dimulai dari sekarang!

Naruto : The Long Journey To Reveal The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang