C. 83

79 11 2
                                    

Nagato dan Konan membawa masuk lebih dalam para klan mereka untuk menghindari daya ledakan sang Uzukage. Hanya dalam beberapa detik, seluruh atap gua runtuh, tanah di sana melengkung lalu pecah, pohon-pohon di sekitarnya lenyap seperti debu dan sungai yang memgalir menuju pusat Ame bagai menguap dipanaskan oleh suhu tinggi.

Mungkin tema kali ini adalahpenghancuran total, destruktif gaya gila.

Untuk pertama kalinya lutut Sessoumaru bergetar. Baru kali ini dirinya yang selalu menganggap bahwa semua lawan itu lemah, kini terasa tidak berdaya saat melihat powerful dari seorang Uzumaki Naruto. Hanzo menahan napasnya. Tidak bagusbenar-benar tidak bagusdia merasakan bahwa pilihannya menghilangkan lalat-lalat busuk berkepala merah adalah ide yang tidak bagus.

"Hanzo-sama, sebenarnya aku ingin berdiplomasi kepadamu soal rakyatku," Naruto muncul di hadapan Hanzo dan Sessoumaru dengan kilatan cahaya lembut yang anggun. Sang Uzukage berdiri tegak di depan Utakata dan Haku, dengan tatapan buas tentunya. Hanzo dan Sessoumaru mundur ke belakang karena ketakutan.

"Tetapi karena kau telah berupaya membunuh rakyatku dan memang ada yang terbunuh"

"Salah! Kau salah! Ini demi kedamaian Ame!" teriak Hanzo ketakutan.

"Kau" safir Naruto menajam. Hanzo dan Sessoumaru langsung berbalik ke belakang dan berlari menuju ke depan mulut gua. Mata mereka melebar serempak.

Yahiko yang dibopong Jiraiya, sementara Tsunade yang dibopong Yugito sudah menunggu mereka dari arah gua bagian depan. Kini bukan Hanzo yang mengepung Uzumaki dari dua arah, tetapi dirinya yang terkepung dari dua arah, depan dan belakang guawalaupun daerah itu tidak bisa dibilang gua lagi karena 90 persen dinding dan atap gua hancur akibat pertarungan dahsyat tersebut.

"Sialan! Sialan! Sessoumaru, Se-" Sessoumaru terjatuh ke tanah dengan kepala terpenggal. Haku berdiri anggun sambil mengusap pedangnya yang berdarah. Safir Naruto nampak menghitam.

Menahan rasa dendam setelah mendengar cerita Sara soal penyerangan 5 desa besar di desanya sudah membuat dada Naruto sesak, melihat wajah Hanzo lalu melihat wajah rakyatnya yang tewas di Ame membuat mata Naruto gelap.

"Selesaikan, Haku" kata Naruto dingin. Haku dengan naluri ninja pembunuhnya melesat ke Hanzo dengan mata berkilat menyeramkan. Hanzo tewas dengan tubuh terbelah dua. Haku memang ekstrim, tetapi sang Last Hyouton juga mengerti bagaimana perasaan Uzukage-nya yang sedang berduka.

Kedamaian Ame yang didambakan Hanzo lenyap. Ini semua karena lalat-lalat berkepala merah, dan pemimpin mereka, lalat berkepala kuning dengan mata faset biru berlian benar-benar menghancurkan impiannya. Ini semua salah mereka! Salah mereka! Salah mereka!

Saat tubuh terbelah Hanzo mengeluarkan asap beracun-nya yang berwarna ungu, Naruto mengeluarkan Fuinjutsu: Chisana Bakuhatso, di mana lingkaran Fuin muncul dari tangannya dan ditembakkan ke objek, lalu terbentuklah kekkai segi empat berukuran kecil (Volum meter) berwarna biru yang menutupi gas beracun Hanzo agar tidak menyebar. Naruto menjetikkan jarinya dan kekkai tersebut meledak, menghilang bersama ideologi Hanzo yang rumit.

Yahiko sekilas terkejut dengan warna safir mata sahabatnya, terlihat agak lebih gelap dan menyeramkan.

Naruto hanya menatap datar asap hitam bekas ledakan kekkai-nya tadi, tanpa tahu apa yang terjadi di dalam mindscape-nya.

Di kegelapan mindscape itu, seseorang tersenyum licik dan menghilang ke kegelapan sambil bergumam pelan.

"Sebentar lagi kau akan menghitam.Uzumaki Naruto"

Di Iwa, lonceng Shion kembali berbunyi. Sang Ratu terbangun dari tidurnya dan menatap cemas ke langit-langit kamar.

'Naruto'

Naruto : The Long Journey To Reveal The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang