Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness

(----)

Karin tak henti-hentinya memeluk dan menempelkan pipinya dengan pipi Naruto saking senangnya. Tanpa dia sadari dadanya menempel ketat di dada bidang Naruto karena pelukan senang tersebut. Uzumaki yang memakai kacamata itu tidak menyangka sepupu ganteng berkharisma-nya masih segar bugar sejak penyerangan Uzu oleh 5 desa besar.

Karin membenarkan kacamata merahnya dan membenarkan poni-nya. Dia memakai jubah panjang berwarna putih dengan garis krem di bawah jubah dan segaris mendatar di bahu, yang menutupi pakaiannya. Baju yang dikenakan Karin adalah sebuah baju lengan panjang berwarna hitam dengan bagian perut yang terbuka, menampilkan perut seksinya. Baju ketat yang menonjolkan dadanya tersebut membuat Utakata tak henti-hentinya digeplak Haku karena memandang ke arah sana. Karin memakai celana ketat standar Shinobi berwarna hitam. Sepatunya sudah dilepas di teras tempat tinggal Shibuki.

"Jadi, apa berita baik yang kau bawa, Karin?" Tanya Naruto sambil mengelus pipinya yang tadi terus ditempeli pipi lembut sepupunya. Karin melepaskan jubahnya dan duduk dengan kedua kaki tertekuk ke dalam dengan sopan. Wajahnya yang tadi tersenyum manis perlahan-lahan berubah serius. Uzumaki itu membenarkan gagang kacamatanya sebelum berbicara. Semua yang ada di sana, yakni Naruto, Shibuki, Utakata, Haku, Yugito dan Sara mendengarkan dengan serius laporan yang Karin dapatkan dari Ame.

"Baiklah, Ame sungguh desa yang menyedihkan menurut sudut pandangkuaku bersama 5 Uzumaki lainnya mengobservasi dari tepian Ame untuk mendapatkan informasi tentang kelompok Uzumaki di sana. Kami tidak bisa memasuki desa karena dari informasi beberapa orang yang tinggal di pinggiran desa, bahwa Hanzo mendeteksi adanya penyusup atau orang asing melalui sensor hujan yang dibuatnya. Jika tubuh kita terkena hujan tersebut, Hanzo bisa mengetahui bahwa ada orang asing yang memasuki desanya"

Semuanya terdiam menunggu kata-kata selanjutnya dari Karin karena gadis itu menarik napas untuk berhenti sejenak.

"Sudah jelas kumpulan Uzumaki di Ame adalah para Uzumaki yang lolos dari insiden 17 Oktober. Aku pernah melihat pertarungan mereka dari pinggir desa saat ada bentrokan antara para Uzumaki itu dengan pasukan Hanzo, para Uzumaki di sana memakai sebuah topeng bercorak awan merah dan berjubah hitam untuk menutupi identitas mereka. Tetapi warna rambut mereka tidak bisa disamarkan"

Corak awan merah? Naruto menautkan alisnya berpikir.

"Aku juga melihat saat itu ada tiga orang dominan di sana, maksudku saat aku melihat beberapa bentrokan yang terjadi di pinggir desa, ada 3 Uzumaki yang tampaknya memimpin kelompok Uzumaki di sanakalau pengamatanku tidak salah, kemungkinan 2 pria dan 1 wanita."

Entah kenapa sebuah singgungan pikiran berada di otak Naruto. 2 pria1 wanita

Kata-kata selanjutnya dari Karin membuat dugaan Naruto semakin besar.

"Pemimpin wanita itu, yang memimpin para Uzumaki saat ada bentrokan di pinggiran desa memiliki surai yang lain dari Uzumaki yang dipimpinnya, Naruto" mata Karin menajam, seolah-olah mengerti bahwa Naruto bisa menyimpulkan dengan cepat jawaban dari kata-kata selanjutnya yang ia katakan.

"Wanita itu memiliki rambut berwarna biru dan punya kemampuan memanipulasi kertas dengan sangat hebat. Dua pria yang merupakan salah satu dari 3 pemimpin Uzumaki Ame juga memiliki sesuatu hal yang mengingatkanku pada seseorang, intinyaketiganya mengarah ke mereka bertiga"

"Mereka bertiga?" Utakata langsung menoleh ke arah Naruto yang sedikit ternganga dengan safir bergetar.

"Kita harus ke Ame" Naruto memang sepertinya memandang ke arah Karin, tetapi pandangannya seperti orang yang menerawang dengan jenis tatapan orang yang terkejut akan sesuatu.

"Kita harus ke Ame, apapun resikonya dengan menerobos sensor hujan Hanzokita harus ke Ame dan menghubungi mereka bertiga!" ketukan jari telunjuk Naruto di lantai papan Shibuki semakin cepat.