Naruto memandang ke belakang. Di cabang pohon yang berada di belakang cabang pohon tempatnya duduk, berdiri Haku dengan kaki yang rapat. Kedua tangannya diletakkan di belakang pinggang. Naruto memandang kembali bulan sambil menghela napas perlahan.
"Aku tidak menduga Danzo mengambil langkah sangat cepat. Dia sudah mengantisipasi pergerakan kita dengan ultimatum tersebut. Si tua bangka itu benar-benar serius..."
"Tetapi anda bisa menolaknya dan menyerang Konoha dengan tim pilihan anda kan, Naruto-sama?"
Naruto tersenyum. Di ujung pohon tempat ia duduk, terbang sekelompok kunang-kunang dengan kelipan indahnya.
"Terlalu beresiko." Gumam sang Uzukage singkat. Tiba-tiba suara dentuman terdengar keras di langit malam Kumo, menampilkan bentangan kembang api yang menghiasi malam. Haku tersenyum tipis ketika mendengar suara tapak langkah yang mendekati mereka. Sang Last Hyouton, yang saat itu memakai kimono berwarna biru muda dengan obi hitam langsung menghilang sambil mengucapkan "Semoga berhasil...". Naruto tidak mengerti arti dari perkataan tersebut. Sang Uzukage sedikit terkejut ketika merasakan seseorang berada di dekatnya. Naruto menundukkan kepalanya dan melihat Shion berdiri di bawah cabang pohon dengan kepala menengadah ke atas. Wajah sang Ratu begitu cantik ketika ekspresi sama sekali tidak terlihat di wajahnya.
"Kau memakai kimono? Sungguh langka sekali," Naruto terjun dari cabang pohon dan berdiri tegap di samping Shion. Kalung di lehernya bergoyang pelan. Shion melirik sekilas suaminya, masih dengan wajah non-ekspresif.
"Malam ini adalah malam pertama Festival Musim Semi Kumogakure. Orang-orang Kumo selalu merayakannya di dua minggu terakhir Bulan Januari. Aku mendengar banyak permainan seru di sana..."
Naruto terkikik pelan. Dia memandang rambut kelabu pirang itu disanggul manis dengan konde yang memiliki pita panjang merah di ujungnya. Di dua sisi pipi mulus Shion terlingkupi bagian rambutnya yang meruncing, menambah kesan imut namun tetap anggun.
'Kimono yang dipakainya juga bagus, berwarna dasar putih dan bercorak bunga-bunga sakura. Eh, kenapa aku jadi pengamat pakaian? Sangat tidak penting...' Naruto yang berjalan di samping istrinya memandang langit malam Kumo yang terus disinari cahaya warna-warni kembang api. Shion tetap berjalan tenang dengan wajah datar menatap ke depan. Kedua tangannya dia letakan di depan paha. Cahaya warna-warni kembang api menyinari wajah boneka itu, membuat kulit Shion terlihat bercorak-corak penuh warna.
"Apa yang akan kau lakukan soal surat dari Danzo tadi pagi?"
'Seperti biasa...tidak mau basa-basi.' Naruto tersenyum kikuk. Ia memandang lurus ke depan dengan tatapan tenang.
"Aku belum memutuskan apa-apa."
"Bohong. Wajah mesummu mengatakan bahwa kau tidak berkata jujur."
"Maksud wajah mesum itu apa?" Naruto mengeratkan pegangan tangan kanan pada jaketnya di bahu kanan "Aku berkata jujur, Shion. Aku belum memutuskan apapun."
"Heh...apa karena kecepatan pembuatan keputusanmu melambat, Uzukage-sama?" Shion tidak tersenyum mengejek ketika suara datarnya terkesan mengejek. Naruto terkekeh.
"Ya, kemungkinan disebabkan terlalu banyak berfantasi soal malam pertama denganmu..."
Tuing! Tiba-tiba rona merah muncul di sekitar pipi Shion. Dia sedikit menolehkan kepalanya ke kiri, menjauhi daya tatap Naruto. Sang Uzukage yang memandang ledakkan kembang api di langit tidak peka terhadap candaannya tadi.
"Menurutmu Shion,"
Shion menegakkan kepalanya lagi. Wajahnya tetap datar seperi robot, namun telinganya siap mendengarkan perkataan Naruto.
"Menurutmu apa keputusan yang akan kupilih soal ultimatum Danzo. Menerimanya kah, atau menolaknya."
Shion tidak menjawab langsung. Mereka terus berjalan hingga sampai di depan Jembatan Taniguchi, jembatan di pusat desa Kumo yang melewati sebuah sungai di desa tersebut. Di sisi-sisi jembatan dipasang lampu-lampu lampion pada bambu-bambu tinggi. Keduanya berdiri di tepian pagar jembatan sambil memandang genangan sungai serta gunung-gunung Kumo yang terlihat lebih bercahaya karena menyambut festival ini.
"Kau akan menerimanya."
"..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness
FanficNaiknya Uzumaki Naruto sebagai Yondaime Uzukage membuat Uzushiogakure membuka hubungan dan kerja samanya dengan desa desa lainnya, termasuk sebuah Negara Iblis yang dipimpin seorang Ratu bersifat dingin dan memiliki kemampuan menyegel setan serta me...