Chapter 31

108 9 0
                                    

"Kita akan mengambil jalan memutar, memasuki rute air dan membajak salah satu kapal pengantar barang di sana" Ao menggerakkan jarinya menuju daerah tepi laut yang sudah diberi tanda silang berwarna merah "Dengan kapal pengantar barang yang kita kendalikan, kita serang Pelabuhan barang Kiri dan hentikan kegiatan perdagangan mereka"

Semuanya memandang ke arah peta Kiri. Setiap mata para pemberontak Rebellion nampak berbeda. Ada yang berpikir. Ada yang dipenuhi rasa optimis. Nampak juga ada yang ragu. Ada yang tidak setuju dan masih menimbang-nimbang. Hachi yang duduk di samping Naruto sendiri sok memegang dagunya dengan serius dan terus berkata "Terlalu beresikoterlalu beresiko"

"Nah, operasi kali ini kita beri nama 'Laut di Hatiku!' kode nama setiap pejuang yang ikut serta akan diberikan sesuai nama biota laut! Di operasi Laut di Hatiku dibutuhkan 30 orang pejuang yang nantinya akan memasuki 3 perahu dengan muatan masing-masing perahu 10 orang!"

Semuanya terdiam. Mereka nampak berpikir dan berpikir. Cukup beresiko memang. Mengingat semenjak insiden penyerangan Ryuuka yang meluluhlantahkan Pelabuhan barang Kiri beberapa waktu yang lalu, yang membuat Yondaime Mizukage naik pitam dan segera berbenah pada penjagaannya di pelabuhan barang, tentu saja para pemberontak Rebellion menghitung kemungkinan terbaik dan terburuk. Pintu ruangan terbuka dan Michiru datang ke dalam ruangan sambil membawakan segelas air putih.

"Nah, bagaimana teman-teman?" Tanya Ao serius. Ao tahu, para teman seperjuangannya nampak berpikir keras soal operasi mereka kali ini. Sementara Mei sedang meneguk air putih yang diberikan oleh Michiru dengan cepat. Tampaknya sang Leader Rebellion ingin membangkitkan semangat teman-teman seperjuangannya.

"Ohok! Ohok!" Michiru dan Ao sweatdrop seketika. Mei Terumi malah tersedak.

"Saran"

Semuanya memandang ke satu arah. Ke sumber suara yang tadi menyebutkan kata 'saran'. Semuanya memandang pria tampan bersurai kuning jabrik dan mata safir yang menawan. Maki Haruto-atau Uzumaki Naruto-berdiri dengan tenang penuh aura wibawa dan memandang peta Kiri dengan cara yang berbeda. Safir itu menunjukkan pemikiran yang hati-hati dan matang, sekaligus api membara yang yakin dengan keputusannya.

"3 perahu dengan 10 orangmenurutku itu terlalu ramai. Perahu yang kita tumpangi pasti cukup besar kan, Ao-san?"

Ao terdiam. Dia memegang dagunya dan nampak berpikir. Semenit kemudian, dia mengangguk perlahan.

"Mungkinmungkin kau benar nak," Ao memandang serius ke arah Naruto "Nah, jadi apa saranmu?"

"Bagi 30 orang yang ikut menjadi 3 orang untuk satu perahu. Aku akan menyebut satu perahu berisi 3 orang sebagai satu tim. Nah, sebar setiap tim di berbagai titik dan bagi kerja mereka sesuai situasi yang ada." Naruto memandang semua pasukan Rebellion dengan tatapan khas Uzukagenya. Mei Terumi yang masih membenarkan tenggorokannya melirik ke arah Naruto dengan pandangan penuh harap.

"1 Perahu akan berada di titik terjauh dari lokasi daratan sebagai pemantau kapal pedagang. Di sana harus ada ahli analisa kekuatan musuh. Cari kapal pengantar barang dengan jumlah penjaga yang paling sedikit. Setelah ditemukan" Naruto tersenyum tipis "Buat tanda kepada 2 perahu penyerang yang sudah menunggu di garis perjalanan kapal sesuai arahan 1 perahu pemantau-"

"Tunggu, kenapa perahu penyerang hanya ada 2, Haruto-san?" Tanya Mei Terumi yang nampaknya sembuh dari tersedaknya. Naruto mengangguk perlahan.

"Lebih sedikit orang yang meng-introduksi kapal barang itu, maka akan semakin meminimalisir keributan. Hal tersebut akan mencegah para kru kapal mengirimkan sinyal bahaya kepada penjaga pelabuhan barang Kiri yang siap siaga di sana. Tim penyerang akan membajak kapal dengan cara 'ninja'!"

"Cara ninja" mata Hachi berkaca-kaca takjub "Ninja orisinal yamembunuh dalam sunyikeren Haruto-san"

"Dua perahu lainnya akan berjaga di sekitar tepian laut timur. Dua tim ini harus memantau sekitar lokasi pembajakan dan langsung memberikan sinyal bahaya jika melihat ninja pro-Yondaime Mizukage di sekitar lokasi operasi," Naruto terdiam sejenak. Dia memandang semua orang di ruangan tersebut dengan tatapan menyemangati.

Naruto : The Long Journey To Reveal The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang