Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness

###

12 Desember. Kumogakure

Raikage menatap fajar yang menyingsing di balik lembah pegunungan. Mereka sudah berjuang semalaman dan bertarung tanpa non-stop melawan Hachibi untuk menghentikan monster tersebut agar tidak sampai menghancurkan pusat desa. Satu-satunya yang bisa dilakukan para ninja Kumo adalah menghambat pergerakan Hachibi yang terus merangsek maju. Tentakel-tentakel guritanya bergerak liar dan menghantam kumpulan ninja Kumo yantg berusaha menghentikan pergerakannya. Sandaime Raikage pernah melawan Hachibi 10 tahun yang lalu. Dia menang dan berhasil menyegel Hachibi di Kohaku no Jōhei sebelum menyegelnya di tubuh saudaranya Fukai. Tetapi kondisi sekarang sangat berbeda dan menyulitkan baginya dan ninja Kumo lainnya.

"A, lakukan pergiliran! Gantikan skuad yang sudah menahan Hachibi semalam dengan shift pagi. Mereka harus beristirahat!" A menoleh dengan mata yang berkantung hitam. Raikage menaikkan alisnya perlahan. Mereka sudah melawan Hachibi selama 8 hari dan A belum istirahat sejak hari keempat. "Kau juga beristirahat, A! suruh Darui mengambil alih komando sementara!"

"Aku tidak akan mempercayai remaja berusia 15 tahun memimpin pertarungan berbahaya ini-"

"Dengarkan kata-kataku A," Raikage menegaskan kata-katanya "Sebelum kau bisa mempercayai Darui, kau bisa mati kelelahan bodoh!"

A mengangguk lemah dan berteriak dengan suara parau. Pergantian shift terjadi. Ninja-ninja yang sudah bertarung semalaman diganti dengan ninja-ninja Kumo baru yang sudah beristirahat. Begitulah fase siklus operasi Kumo. Pergantian yang terus menerus dilakukan untuk menjaga kesehatan dan stamina para ninja Kumo diperlukan agar skuad tim Kumo bisa menahan pergerakan Hachibi tanpa henti.

"Aku percayakan kepadamu nak" kata A sambil menepuk pelan bahu Darui dengan wajah mengantuk berat. Darui mengacungkan jempolnya sambil menatap khawatir seniornya yang berjalan terhuyung-huyung menuju tenda peristirahatan ninja Kumo.

'Tanpa ninja spesialis Fuin, kami sangat susah untuk menghentikan pergerakan Bijuu itu. Aku hanya bisa menggunakan Fuinjutsu dengan alat penyegel Kumo (Kohaku no Johei) yang kupelajari bersama Naruto. Sisanya, untuk melepaskan pengaruh Sharingan dari Hachibi' Raikage mendecih kesal 'Mungkin hanya Naruto yang bisa melakukannya, jika dia masih hidup!'

"Darui, perintahkan kepada ninja-ninja kita, buat aliran listrik pada rantai kita! Kita buat Hachibi bergetar pelan dengan sengatan para Kumo!" Raikage melirik ke arah C, teman Darui dan merupakan salah satu shinobi terbaik Kumo. Spesialis pada Genjutsu dengan rambut pirang yang dibelah tengah serta bagian belakang rambut yang mencuat sedikit ke belakang.

"C, bersama kelompok Genjutsumu, buat ledakan cahaya untuk membuat Hachibi pusing. Kau bisa kan nak?"

C mengangguk sambil tersenyum tenang "Serahkan kepadaku, Raikage-sama"

Raikage menghela napasnya. Mungkin dia harus meladeni Hachibi langsung untuk membuka mata sang monster dari pengaruh Sharingan. Sandaime Raikage mengalirkan listrik hitam ke seluruh tubuhnya dan mempersiapkan Jigokuzuki: Yonhon Nukite-nya.

"Hehkau memang cepat Raikage. Tetapi apakah kau bisa mengimbangi Hikari Sunshinku?"

Raikage teringat kata-kata Naruto, muridnya. Dia juga ingat Jigokuzuki lah yang telah memutuskan tangan Naruto saat pertarungannya melawan Yondaime Uzukage bersama Sandaime Kazekage dan 7 ninja pedang Kiri. Tetapidia sengaja melakukannya. Lebih baik daripada mengenai jantung Naruto.

Pagi menyinari tanah pertarungan. Matahari seolah-olah bersemangat dengan kekacauan di daerah tersebut. Saat sinar mentari menyinari wajah Gyuuki, terlihat sharingannya menyala bagai darah terpancar penuh dosa.

.

.

.

Utakata menaikkan alisnya dan tak henti-hentinya membatin di dalam hati bertanya, siapa wanita yang diikat di kaki meja kamar mereka pada kedua tangannya. Utakata menoleh ke arah Haku dan Haku mengangkat kedua bahunya. Utakata menoleh ke arah Naruto, sang Uzukage juga menaikkan kedua bahunya tidak tahu.