"Kenapa...kenapa? Seharusnya kau membunuhku setelah apa yang ingin kulakukan kepada istrimu. Aku hanyalah seorang pria yang menuntut dendam dan dipenuhi amarah iblis akibat kematian istrinya. Kau tak pantas menolongku"
"Jangan lupa," Naruto sedikit membungkukkan tubuhnya dan mencengkram lengan kiri Kitsuchi, mengangkatnya perlahan-lahan dari lumpur hisap tersebut "Kau juga adalah seorang ayah yang masih mempunyai dua anak, dan dua anak itu masih perlu kasih sayang orang tuanya" Naruto tersenyum tipis, tangan kirinya yang bebas menghantam lumput hisap di hadapan Kitsuchi sehingga berhamburan ke segala arah "UNTUNG SAJA AKU MENDENGAR CERITA SEDIHMU DARI SI TUA TSUCHIKAGE" Naruto, dengan kekuatan Goriko, melempar Kitsuchi menuju ke arah sebuah bukit tanah dari jutsu Tsuchikage ketiga saat melawan dirinya dengan Shion "AKU SEBAGAI PRIA JUGA MENGERTI APA YANG KAU RASAKAN DAN APA YANG KAU LAKUKAN KITSUCHI! MAKA JANGAN MATI SEBELUM KEDUA ANAKMU" Naruto memandang tajam anak Tsuchikage yang tepat jatuh di atas gundukan tanah tersebut dengan tubuh terlentang
"MENJADI BESAR!" teriak Naruto dingin.
Shion mengangguk pelan. Ini-lah Uzumaki Naruto yang dikenalnya. Basis seorang pemimpin yang mengerti tentang arti 'perasaan' dan 'tindakan'. Tanpa suatu rasa, maka manusia tidak akan bertindak. Pemicu tindakan pada setiap anggota tubuh adalah rasa yang timbul di dalam hati manusia. Iris Shion memandang suaminya yang melompat tinggi dan menukik tajam ke bawah, ke arah lumpur hisap, dengan pukulan dari kekuatan GorikoUzumaki Naruto akan menghancurkan lapisan lumpur hisap itu dengan kekuatan penuhnya.
Tsuchikage menundukkan kepalanya, dia mengerling sedih ke arah anaknya yang sedang menangis tersedu-sedu dengan ingus yang meler ke mana-mana serta air mata jernih dari mata seorang ayah. Dia bukan lagi pria dendam kesumat yang mencintai Sang Ratu Negeri Iblis, Kitsuchi adalah seorang ayah. Hanya seorang ayah dari kedua anaknyaAkatsuchi dan Kurotsuchi.
'Uzumaki Narutopadahal aku sudah membunuh rakyat-rakyatmu. Ha-hanya karena mendengar aku mempunyai dua orang anak yang masih harus kuurus..kaukau memaafkanku,'
BLAAAAAAAAAAARHHHHH!
Kitsuchi memandang hujan lumpur coklat yang jatuh menimpa wajah dan sekitar tubuhnya. Uzumaki Naruto sudah menghancurkan lapisan lumpur hisapnya.
Kau benar-benar seorang Uzukage
Naruto berdiri tegak sambil memandang kepalan tangan kanannya yang ditutupi lumpur coklat pekat. Dia mengelap sedikit darah yang keluar dari lubang luka di lengan kanannya akibat jutsu Tsuchikage ketiga tadi. Naruto memandang ke atas saat beberapa lumpur-lumpur itu menempel di langit-langit ruangan, di sudut atas ruangan, juga di dinding-dinding ruangan. Beberapa lumpur melompat ke atas lalu jatuh ke bawah menjadi seperti hujan. Naruto, dengan wajah tampan yang kotor akan debu dan lumpur memandang istrinya yang memandangnya dengan senyuman tipis. Sangat tipisdia tertawa pelan saat sebuah aliran lumpur menetes perlahan dari ujung hidung mungil istrinya. Rambut kepirangan Shion juga berubah agak coklat akibat ditimpa hujan lumpur tersebut.
Urusan Iwa sudah beresNaruto sudah berusaha menanam benih berikutnya yang akan ia panen sebelum bertemu dengan bos yang sebenarnya.
.
Lakukan!
.
.
.
Crektrek
Tsuchikage ketiga yang masih melayang di udara dengan sebagian wajah yang tertutupi lumpur coklat melirik ke belakang mimbar saat pendeta pernikahan antara anaknya dengan Ratu Shion perlahan-lahan berdiri. Gerakannya kaku. Oonoki mengernyit bingung, jadi sejak tadi sang pendeta tidak keluar ruangan bersama orang-orang lainnya saat pertarungan antara dirinya melawan Yondaime Uzukage sedang berlangsung?

KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness
FanfictionNaiknya Uzumaki Naruto sebagai Yondaime Uzukage membuat Uzushiogakure membuka hubungan dan kerja samanya dengan desa desa lainnya, termasuk sebuah Negara Iblis yang dipimpin seorang Ratu bersifat dingin dan memiliki kemampuan menyegel setan serta me...