Chapter 164

161 5 3
                                    

Naruto duduk duduk bertumpu lutut dengan dua gulungan Fuinjutsu yang diberikan Jiraiya kepadanya di Training Ground Kumo ke-45. Dia membuka gulungan pertama dan membacanya dengan hati-hati. Sang Uzukage kemudian membuka gulungan kedua dan membacanya perlahan. Sesekali dia menganggukkan kepala tanda mengerti.


'Aku masih punya 1 hari untuk mempelajari dua Fuinjutsu ini, setidaknya aku harus bisa menguasai salah satunya...' Naruto membaca kembali dua gulungan tersebut dengan wajah serius. Dia yang tadinya menumpukan lutut kirinya ke tanah segera berubah posisi menjadi duduk bersila. Sang Uzukage melipat kedua tangannya di depan dada dan terus membaca scroll tersebut dengan hati-hati.


'Aku adalah Master Fuinjutsu, tak akan kubiarkan peninggalan Sandaime Hokage-jiji menjadi sia-sia!' Naruto menutup matanya, berusaha mengingat setiap detail dari salah satu Fuinjutsu tersebut. Naruto terutama menaruh perhatian pada Fuinjutsu: Eikou Ryuusei yang disembunyikan Nidaime Uzukage karena dampak besar akibat Fuinjutsu ini sangat berbahaya. Hingga matahari terbenam hari itu, Naruto terus melatih beberapa trik dan mekanisme dasar dari Fuinjutsu tersebut. malam tiba dan Yondaime Uzukage berbaring santai di Training Ground ke-45 sambil memandang bintang-bintang yang berkelap-kelip di langit malam. Dia menaruh kedua tangannya di belakang kepala. Besok...besok akan menjadi penentuan nasibnya kepada ultimatum Danzo.


Yondaime menutup matanya untuk tertidur karena dirinya lelah dengan latihan Fuinjutsu kelas atas tersebut. Tanpa dia sadari, Sang ratu mengintip latihannya dari balik batu dengan wajah cemas.


28 Januari


"Aku berangkat."


Naruto melirik ke belakang, ke arah semua petinggi Kumo dan warganya yang memandang kepergiannya meninggalkan gerbang Kumogakure. Beberapa warga Uzu menyatukan tangan mereka untuk berdoa agar Yondaime Uzukage mereka tidak menemui Danzo tanpa perencanaan. Mereka yakin bahwa Uzumaki Naruto pasti mempunyai rencana, bahkan jika rencana itu dikatakan mustahil bagi orang awam.


Naruto mengibaskan jubah hitam yang dipakainya lalu berbalik dengan anggun tanpa menoleh ke belakang lagi. Dia tidak akan memasang wajah sedih di hadapan warganya, bahkan di depan istrinya. Naruto tahu bahwa Shion sedang menatap punggungnya dari kamar Sara yang berada di lantai lima Rumah Sakit Kumo, dan Naruto tak mau membuat Ratu Negeri Iblis itu akan merubah pikirannya karena tatapan boneka itu. Naruto sudah yakin akan keputusannya.


Sang Uzukage menutup kepala merahnya dengan tudung jubah hitam tersebut lalu berjalan tenang meninggalkan setapak demi setapak desa Kumo. Tujuannya hanya satu, yakni menemui Danzo dan menyelesaikan semua urusannya di Konoha!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naruto : The Long Journey To Reveal The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang