Chapter 14

134 13 0
                                    

Naruto melayangkan tendangan berputar ke arah kaki Raikage dengan cepat. Raikage melompat ke atas dan kembali melesat ke bawah bagai petir. Semburan air raksasa berhamburan di sana. Tubuh Naruto terpental ke belakang, namun Uzukage muda itu berhasil menyeimbangkan tubuhnya di air dengan kontrol chakra telapak kaki yang kembali stabil. Naruto menggigit pelan bibirnya akibat rasa sakit yang amat sangat kuat di bahu kanannya yang terus dialiri darah. Naruto menoleh ke belakang saat ribuan bola pasir seperti peluru melesat ke arahnya tanpa ampun.

Uzukage keempat itu berlari cepat ke arah kiri dengan sekuat tenaga. Tenaga tersisa yang dia punya. Jutsu Shatetsu Shigure Sandaime Kazekage melesat melewati kepala dan tubuhnya dengan ganas. Uzukage muda itu melompat salto ke depan dan mengubah arah larinya ke arah jam 3. Mata Kazekage mengecil tajam. Sebuah peluru pasir besi melesat cepat dan menghantam lutut kiri Yondaime Uzukage dengan kuat. Naruto dapat merasakan tempurung lututnya pecah dan menjalari rasa sakit yang luar biasa di sana. Tubuh sang Uzukage terjatuh ke permukaan air dan berguling-guling di sana dan akhirnya tenggelam. Kisame yang menonton adegan tadi langsung diteriaki Raikage dengan keras.

"Gunakan jutsu airmu untuk melemparkan tubuh Uzukami itu!"

Kisame terkekeh pelan. Dia menggerakkan handsealnya dan mengeluarkan gelombang dahsyat dari dalam mulutnya. Jutsu Bakusui Shoha-nya melesat cepat ke areal Naruto jatuh tadi dan menghempaskan air dari jutsu Zabuza begitu dahsyat. Gelombang besar terjadi dan mematahkan pohon-pohon di sana dan menghanyutkan batang-batang pohon yang patah. Aliran deras air membuat genangan air mengalir cepat ke bawah, menuju sisi timur areal pertarungan karena di bawahnya adalah jurang.

"Kau ingin membuat air terjun, Kisame Hoshigaki?" tanya Raikage dengan alis berkedut kesal. Kisame tertawa perlahan.

"Mungkin Raikage, hehehe" Kisame berlari cepat menuju ke area timur karena tidak melihat tubuh Naruto muncul dengan semburan air tadi. Mangetsu menyatu dengan air menggunakan tubuh airnya dan juga bergerak menuju ke arah timur. Sementara tubuh Kushimaru, Jinin, dan Jinpachi terikat di atas cabang pohon yang kuat menahan kekuatan derasnya air. Itu adalah kerjaannya Mangetsu. Sementara tubuh Ringo dan Zabuza tersangkut di batu-batu pecahan dari jutsu 4 Tiang kuil Uzu Naruto.

Kisame berdiri di salah satu batu di tepi bibir jurang yang bertahan dari derasnya aliran air. Air tersebut jatuh ke bawah jurang bagai air terjun. Mangetsu muncul di sampingnya dengan tubuh semi air. Dia tersenyum miring dan menoleh ke ar Kisame yang menatap serius ke bawah jurang.

"Uzumaki itu tidak ada?" tanya Mangetsu

"Kita belum tahu," Kisame melirik ke atas saat Raikage dan Kazekage datang ke tepi jurang dengan wajah tenang. Kazekage berdiri di atas kumpulan pasir besinya yang melayang di udara, sementara Raikage berdiri di atas aliran deras air tersebut dengan santai. Tampaknya pemimpin Kumo itu benar-benar memiliki ketahanan luar biasa. Dia berjalan santai di atas aliran deras air tersebut menuju bibir jurang yang sudah menjadi seperti air terjun. Matanya menatap tajam ke bawah.

"Tubuhnya tidak ada Kisame? Apa jangan-jangan dia menggunakan Shunshin cahayanya lagi?"

"Aku tidak tahu." Kata Kisame singkat. Dia fokus menatap ke bawah jurang dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling bawah jurang yang seperti menjadi sungai kecil di sana.

"Itu dia!" teriak Mangetsu sambil menunjuk ke arah tubuh yang mengapung di air kira-kira 10 meter dari bawah jatuhnya aliran air deras tersebut. Semuanya saling berpandangan kecuali Mangetsu yang tersenyum angkuh.

"Dasar kalian, memiliki mata yang tidak ahli dalam-"

"Periksa dia!"

Mangetsu terkejut ketika mendengar suara Kazekage yang dingin bernada seperti perintah. Dia menoleh ke arah Kisame yang memberikan isyarat kepala "Periksa saja."

Mangetsu mengeluh sejenak dan kembali bertransform menjadi air. Beberapa menit kemudian tubuhnya sudah berada di dekat tubuh Yondaime Uzukage yang mengapung di atas air dengan posisi punggung di atas. Mangetsu membalikkan badan Uzukage muda itu dan terlihat wajah muda dan tampan itu sudah ada di kedamaian. Matanya terpejam, namun mulutnya tersungging senyuman tipis bahagia. Mangetsu sedikit kasihan melihat wajah sang Uzukage, dia memeriksa denyut jantung di dada dan denyut nadi di leher Naruto. Nihil. Mangetsu member tanda dengan tangannya bahwa Prodigy Uzumaki, Uzukage terkuat sepanjang sejarah Uzushiogakure, Yondaime Uzukage telah mati!

"Tak disangka ya," kata Kisame "Tetapi dia sudah memberikan perlawanan yang hebat. Jujur saja," Kisame menatap Raikage dan Kazekage bergantian "Jika tidak ada kalian, kami pasti kalah telak olehnya."

"Heh, ternyata kau mengakui kemampuan bertarung kelompokmu Kisame Hoshigaki. Tapi anak muda itu memang hebat" Raikage menatap sedih ke arah tubuh Naruto yang terseret semakin jauh akibat aliran deras air di bawah jurang, yang membawanya semakin jauh dari posisi Raikage dan yang lainnya "Walaupun sudah diracun, dikepung oleh 7 ninja Kirigakure dan menyaksikan sendiri rombongannya hancur, mendengar istri dan desanya dalam bahaya, hingga kami berdua datang, dia tetap bertarung sebagai shinobi." Raikage menghembuskan napasnya perlahan "Shinobi kelas atas."

"Mental-nya sangat hebat." Kata Kazekage. Raikage dan Kisame menoleh ke arah Kazekage dengan pandangan bertanya "Jika kita satu lawan satu dengan dia, kita kemungkinan kalah Raikage" Kazekage ketiga bergerak pelan menjauhi tepi jurang dengan pasir besinya "Ayo pergi." Katanya dengan nada dingin. Raikage kembali menoleh ke arah mayat Uzumaki Naruto yang semakin menjauhi pandangan matanya. Seharusnya mayat seorang pemimpin besar tidak bisa diperlakukan seperti itu, apalagi mayat Uzumaki Naruto sekarang tidak utuh karena tangan kanannya putus, dan itu karena serangannya. Raikage kembali menghela napas. Entah napas kelelahan atau sedih. Raikage pun melesat cepat pergi dari tepi jurang dengan kekuatan petirnya.

"Jadi, bagaimana nasib kita selanjutnya Kisame?" tanya Mangetsu yang kembali muncul di samping Kisame dengan tubuh semi airnya.

"Kita urus mayat Zabuza dan Ringo dulu." Kata Kisame dengan senyuman menakutkannya "Aku tak menyangka dua ninja pedang Kirigakure terkuat bisa tumbang lebih cepat khekhekhe"

Mangetsu mendesah pelan. Keduanya pun pergi dari tepi jurang tersebut. Tepi jurang yang menjadi saksi bisu kematian Yondaime Uzukage, sang Uzukage terkuat dengan jiwa pemimpin yang hebat.

.

.

.

.

2 pasang mata Sharingan menatap kebakaran hebat di seluruh gedung Uzushiogakure di atas dinding desa tersebut. Mereka saling bertatapan dan mengangguk dengan wajah serius. Keduanya melompat ke bawah dan menuju desa Uzu yang kini menunggu menjadi abu.

Naruto : The Long Journey To Reveal The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang