Chapter 154

39 3 0
                                    


Kumogakure, 19 Januari


Pagi tanggal 19 Januari kembali tiba. Sinar mentari yang hangat di kala pagi membangunkan sesosok pemuda tampan bersurai merah jabrik dari tidur kelelahannya. Wajahnya kotor. Saat mata mengantuknya terbuka, lengan kanannya merasakan suatu benda telah menimpa anggota geraknya tersebut dan membuat tangannya kesemutan. Naruto melirik ke arah kanannya dan melihat Haku tertidur manis di samping tubuhnya dengan pipi memerah dan helaian rambut yang jatuh perlahan menutupi wajah cantik tersebut.


"AJIGILE!" teriak Naruto karena shock melihat ke-feminiman wajah Haku.


Mereka berdua tertidur di Lapangan Latihan Kumo. Tentu saja Naruto tertidur di sana karena sepanjang malam terus berlatih hingga tubuhnya letih. Haku sendiri? Sebagai pengawal setia Yondaime Uzukage, ia tak akan biarkan sosok yang dihormatinya sendirian saat menjalani latihan beratnya.


Pagi itu latihan Naruto diawali teriakan shock dari sang Uzukage


Kumogakure, 19 Januari


Naruto bersandar di dinding tebing sambil melipat kedua tangannya di dada. Oke, sekarang dia sedang berpikir bagaimana menguasai tahap ketiga Rasengan. Tahap ini membuatnya cukup tahu bahwa Minato menciptakan jutsu yang luar biasa. Sebuah jutsu kelas A yang tak akan mudah dikuasai orang lain, terkecuali orang-orang tekun dan pekerja keras, juga para jenius yang sangat berbakat. Berbicara soal bakat, Yondaime Uzukage memang bisa dikatakan salah satu manusia berbakat di Uzushio. Namun kini bakatnya sedang diuji dengan jutsu ciptaan abang iparnya. Naruto harus bisa menguasai jutsu tersebut sebelum akhir Januari, sebelum Danzo akan bergerak untuk menghancurkan Uzushiogakure berserta para Uzumaki.


Jiraiya mendatanginya sambil menampilkan senyum lebar yang mencurigakan. Di tangan kanannya tergenggam dua buah gulungan berwarna merah dengan ikatan pita berwarna senada. Naruto melirik sekilas gulungan tersebut, lalu memandang wajah Sannin tersebut. Kakashi juga terlihat sedang membaca buku antah-berantah di bawah ceruk batu di lapangan latihan bagian utara. Nampaknya buku buatan Jiraiya itu begitu menarik minatnya.


"Apa itu Jiraiya-sensei?"


"Aku menemukannya di kamar Sandaime Hokage setelah beliau meninggal dan sebelum Danzo menjadi Hokage, dua buah gulungan ini berisi dua Fuinjutsu yang sangat langka." Jiraiya menyerahkannya kepada Naruto. Naruto meletakkan balonnya ke tanah lalu mengambil salah satu gulungan. Dia membuka Fuin di gulungan tersebut lalu membuka pitanya.


"Ini berasal dari Uzumaki?" tanya Naruto saat kedua tangannya dengan cepat membuka scroll tersebut.


"Entahlah, tetapi bisa kujawab iya, bisa kujawab tidak." Jiraiya menajamkan matanya begitu melihat tatapan Naruto sedikit melebar.


"Ini Fuinjutsu: Eikou Ryuusei (Fuinjutsu Penarik Meteor), ini Fuinjutsu kelas tinggi yang menggunakan tiga tahap. Fuinjutsu ini dianggap berbahaya karena bisa menghancurkan satu Negara dan disembunyikan oleh Nidaime Uzukage, tak kusangka Sandaime Hokage-jiji punya formulanya..." Naruto menutup scroll tersebut, mengikatnya dengan pita lalu membuat segel agar gulungan itu tidak dibuka sembarangan. Dia meletakkan di samping kakinya. Sang Uzukage mengambil gulungan kedua dan melakukan prosedur yang sama. Jiraiya sudah siap dengan kata-kata kejutan dari Uzukage keempat soal isi gulungan ninja tersebut.

Naruto : The Long Journey To Reveal The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang