!!!!

71 13 0
                                    

Bertanya soal kecemasan, Haku akan menjawab kecemasan tertingginya ada pada kesadaran Utakata. Sang Jinchuuriki sudah menggeram seperti bayi monster dengan air liur menetes dari mulutnya sambil menatap ke segala arah. Mencari musuh. Bukan, tetapi mencari mangsa yang ingin dihajarnya. Insting bertarung Utakata dalam mode jinchuurikinya langsung melesat ke arah Kin yang juga menyeringai senang. Nampaknya Utakata tahu siapa lawan terkuat yang harus ditumbangkannya.

Haku memandang cemas pertarungan tersebut saat Utakata dan Kinkaku saling meninju dan menendang hingga membuat dinding serta lantai ruangan pecah berhamburan. Pertarungan semakin cepat dan ganas saat Ginkaku datang melesat dari arah belakang Utakata untuk membantu kakaknya. Haku menghela napasnya perlahan.

Dia kembali teringat perbincangannya dengan sang Uzukage malam itu.

"Bagaimana jika dia sudah mengamuk dan saat itu kau tidak ada, Naruto-sama? Hanya kau yang bisa menghentikan amukan mode Jinchuurikinya."

"Hakke Fuin bisa menekan chakranya, namun segel itu terlepas jika Utakata kembali ingin menggunakan mode Jinchuuriki-nya," Naruto berjalan perlahan dan mendekati Utakata yang masih tidur dengan wajah gelisah. Sang Uzukage mengetukkan jari telunjuknya di meja kecil yang berada di samping kasur Utakata "Jika berada dalam keadaan tersebut, selain aku, kau pasti bisa Haku."

Haku sedikit terkejut dengan pernyataan Naruto. Uzumaki muda itu menggerakkan segel tangan dan menekan kening Utakata menggunakan jari telunjuknya. Saat Naruto mengangkat jari telunjuk tersebut, muncul tanda tulisan kanji bercahaya yang dibaca "Segel". Naruto berbalik dan meminta Haku mengadahkan telapak tangan kanannya. Haku tanpa bertanya melakukan apa yang diminta sang Uzukage.

"Ini adalah Fuinjutsu penyegel perantara, Rinku Fuin. Fuinjutsu ini adalah jenis Fuinjutsu rumit yang cukup susah dipelajari para Uzumaki. Kami memberikan tanda Fuin kepada objek yang ingin disegel chakra berlebihannya kemudian memberikan tanda penyegel tersebut pada objek yang akan menyegel objek pertama," Naruto menekan telapak tangan kanan Haku dengan jari telunjuknya perlahan dan saat dia mengangkatnya, sebuah huruf kanji bercahaya yang dibaca "Kunci" bersinar terang di telapak tangan kanan Haku. Naruto memandang tajam dan yakin pengawalnya tersebut.

"Singkatnya, dengan telapak tangan kananmukau bisa menghentikan amukan Utakata saat kau menempelkan telapak tangan ini ke keningnya," mata Haku sedikit melebar mendengar penjelasan Naruto. Tatapan yakin dari Uzukage keempat membuatnya sedikit terbebani namun bersyukur karena Uzumaki Naruto mempercayainya "Namun saat kau berhasil menekan chakra Utakata di dalam tubuhnya dan menghentikan mode ekor Rokubi, setengah chakramu akan terkuras dan Utakata juga akan langsung pingsan. Gunakan ini saat kalian berdua berhasil menghabisi musuh, jangan digunakan sebelum musuh masih berdiri sehat wal alfiat. Kau mengerti, Haku?"

Haku membuka matanya. Di depannya terlihat pemandangan Utakata yang dihajar bergantian oleh duo Gin-Kin. Sang Jinchuurik Rokubi terseret di lantai dan diinjak dengan kasar oleh Ginkaku yang tertawa sombong.

"HAHAHAHA! RASAKAN ITU JINCHUURIKI LEMAH, RASAKAN ITU!" Ginkaku menendang dagu Utakata sehingga Jinchuuriki penyendiri itu terpental lalu menabrak puing-puing meja kayu ruangan dan membuat kayu-kayu tersebut berhamburan akibat tubuhnya. Kinkaku melesat cepat dari atas Utakata dan menginjak dada sang Jinchuuriki Rokubi hingga tubuh Utakata terbenam di lantai ruangan membuat lubang retakan yang besar.

"Ternyata kau benar-benar lemah, padahal aku penasaran kau ekor berapa?" Kinkaku mengangkat tangan kanannya dan melesatkannya ke pipi Utakata. Wajah Utakata bergerak ke samping saat kepalan tangan Kin menghantam pipi kirinya. Berulang-ulang Kinkaku menghajar wajah Utakata hingga darah bermuncratan dari mulut sang Jinchuuriki Rokubi. Belum puas dengan tinjuannya, Kinkaku berdiri di samping Utakata sambil meminta pedang Shichiseiken kepada adiknya. Ginkaku mengambil pedang Rikudo Sennin tersebut di lantai lalu melemparkannya ke arah kakaknya. Kinkaku menyeringai saat menangkap pedang tersebut.

Naruto : The Long Journey To Reveal The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang