Chapter 151

38 3 0
                                    

3 Jam kemudian


SPLASH!


"SUSAH JUGAAA!" Naruto yang baru saja menghempaskan bola air-nya karena kesal, langsung duduk di tanah kecoklatan sambil mengusap keringat di dahi putihnya. Jiraiya dan Kakashi menghela napas pelan. Ternyata seorang jenius seperti Uzukage keempat masih harus belajar ketika menguasai suatu jutsu. Tentu saja dibutuhkan pengalaman informasi dan ketekunan saat menguasai Rasengan. Jutsu kelas A ini saja dibuat Namikaze Minato berdasarkan konsep pembuatan Bijuudama, dan suami Uzumaki Kushina itu harus membuat perubahan bentuk chakranya menjadi bola berputar selama kurang lebih 3 tahun.


"Aku hanya membocorkan airnya, tidak memecahkan bola airnya," Naruto mengetukkan jari telunjuk kanannya ke tanah, khas seorang Uzukage keempat ketika sedang berpikir keras 'Saat Jiraiya-sensei mencontohkan bagaimana ia memecahkannya dengan mudah, ledakan air seperti menekan kulit bola air dari berbagai arah...itu seperti pergerakan tekanan air yang acak-acakkan...'


Naruto memandang wajah Kakashi. Kenapa ninja berambut putih dengan gaya alay miring ke kanan itu memakai masker? Menyembunyikan wajah tampannya atau sindrom malu yang berlebihan? Kakashi yang dipandangi tajam oleh Naruto menjadi tidak nyaman. Naruto berdiri kembali lalu mengambil bola air itu dan melempar-lemparkannya ke atas.


"Punya pemikiran baru, Uzukage-sama?" tanya Jiraiya sambil tersenyum tipis. Naruto tidak menjawab. Dia memegang bola air itu dengan kedua tangannya, lalu menggoyangkannya ke kiri-kanan, ke atas-bawah, miring kanan-miring kiri dan berbagai arah. Pecahan, tekanan segala arah, chakra berputar....


Naruto menghentikan kegiatan tak pentingnya dan memandang Jiraiya sejenak. Kakashi melirik ke arah Sannin bersurai putih panjang tersebut dan tahu Jiraiya juga membuat wajah tak nyaman saat dipandang tajam oleh Uzukage keempat.


"Err, ada apa...ada apa Uzukage-sama?" tanya Jiraiya dengan wajah sedikit kikuk. Naruto memicingkan matanya.


"Coba perlihatkan lagi jutsu tersebut, Jiraiya-sensei..."


Jiraiya membuat Rasengan berukuran normal di tangan kanannya. Chakra bercahaya biru tersebut berputar indah di telapak tangan Jiraiya dengan suara desingan pelan. Naruto memandang aliran chakra di tangan Jiraiya. Matanya melebar.


"Hiruzen-jiji pernah mengatakan kepadaku bahwa menciptakan sebuah Jutsu kuat itu ada dua tahapan, yakni memanipulasi bentuk chakra dan memanipulasi elemen chakra...mungkinkah Rasengan ini adalah teknik dari manipulasi bentuk chakra?"


Kakashi mengangguk "Benar Uzukage-sama. Minato-sensei sebenarnya mengatakan bahwa Rasengan belum sepenuhnya sempurna. Beliau belum mampu memasukkan elemen chakra ke jutsu ini karena Rasengan adalah tingkat tertinggi dari manipulasi bentuk chakra," Kakashi menunjuk Rasengan di telapak tangan Jiraiya yang terus berputar kencang "Lihat, bagaimana aliran chakra yang teracak-acakkan itu mampu membentuk sebuah bola padat yang tetap tertahankan dalam bentuk tersebut dan tidak pecah..."


"Dibutuhkan konsentrasi dan daya tekan chakra yang tinggi ketika menggunakan Jutsu ini," Jiraiya melanjutkan penjelasan Kakashi "Aku tidak memaksamu untuk memanipulasi elemen chakra di jutsu ini, Uzukage-sama...tetapi menguasai Rasengan saja sudah cukup untuk menjadikanmu mempunyai senjata penyerangan terbaik."


"Ya..." Naruto memandang lekat aliran chakra di Rasengan. Memang sekilas terlihat berputar sehingga bola padat itu tetap utuh, tetapi...


Naruto melempar sekali lagi bola air di tangan kanannya dan menangkapnya dengan tangan kiri. Ayahnya, juga Oonoki pernah berkata soal kekuatan kontrol chakra telapak tangan kirinya-lah yang terbaik. Sang Uzukage mengkonsentrasikan chakra tersebut di telapak tangan kirinya dan mulai membentuk gerakan chakra sesuai konsep dari Rasengan.


'Tidak hanya berputar, aliran chakra di bola Rasengan bergerak secara acak. Ini berarti prinsip dasar jutsu ini adalah menggerakkan aliran chakra mengelilingi pusat chakra dengan gerakan tak terarah, namun tetap berputar pada porosnya sehingga bentuk bola tetap terlihat...' safir biru Naruto menajam '...Bukan Yondaime Uzukage jika tidak menyelesaikan ini sebelum batas waktu yang disediakan!'


SPLASH! Butuh 10 menit tambahan bagi Yondaime Uzukage untuk memecahkan bola air tersebut.


3 Jam lagi telah berlalu sejak Naruto berhasil memecahkan bola air tersebut. Sang Uzukage juga telah berhasil memecahkan bola angin setelah mengetahui prinsip kedua Rasengan. Kekuatan penekanan chakra sehingga bola karet tebal yang berisi angin bisa meledak. Saat itu matahari sudah terbenam. Naruto duduk bersandar di dinding batu sambil memandang tangan kirinya yang sedikit bergetar. Kakashi dan Jiraiya memandang takjub pemimpin Uzu tersebut. Tak salah sosok bersurai merah jabrik itu disebut-sebut sebagai Prodigy Uzumaki yang datang 1000 tahun sekali.


"Uzukage-sama," Jiraiya melempar sebotol air mineral kepada murid barunya. Naruto menangkapnya dengan senyuman penuh semangat.


"Arigatou sensei..."


Jiraiya terkekeh pelan, lalu melambaikan tangan kanannya sambil menghilang perlahan seperti ditiup angin, begitu pula dengan Kakashi.


"Kita lanjutkan besok pagi..."


Naruto menyemburkan air yang diteguknya dan berusaha memanggil dua orang tersebut, tetapi keduanya benar-benar meninggalkan lokasi latihan. Naruto mendesah pelan lalu menyandarkan kepalanya untuk memandang langit yang mulai gelap. Mata biru sang Uzukage menatap datar ke arah atas.


"Bagaimana latihan Utakata, berjalan lancar?"


Sebuah cermin es muncul di samping kanan Naruto dan Haku melompat pelan dari es tersebut dengan gaya anggun. Dia memakai kimono biru tua yang diikat obi berwarna kuning muda. Haku bahkan terlihat seperti wanita saat memakai kimono manis seperti itu. Rambut panjangnya disanggul lucu. Sang Last Hyouton menganggukkan kepala mendengar pertanyaan sang Uzukage.


"Sepertinya lancar. Anda sendiri?"


Naruto menyengir pelan "Sangat lancar..." ucap sang Uzukage sambil memandang tangan kirinya yang dipenuhi debu bekas latihan.

Naruto : The Long Journey To Reveal The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang