Battle Area Naruto Vs Seven-Sword Shinobi Kirigakure, 17 Oktober
Naruto POV
Tersudutkan. Satu kata yang tidak pernah aku dapatkan dalam sejarah pertarungan yang telah aku lakukan. Berada dalam situasi yang membuatku benar-benar tidak percaya pada kemampuanku sendiri. Frustasi akan keadaan yang ada, dan hanya bisa mendengar semiliran angin yang sepertinya kasihan dengan wajah kemuramanku.
"Segelnya lepas."
Aku melirik ke arah Zabuza dan dia memandang kedua tangannya seperti orang bodoh. Aku kembali menatap langit dan kenangan bersama Shion kembali menghampiri kepalaku. Ah, kenapa aku mengenang sang Ratu saja, kenapa aku juga tidak memikirkan desaku? Padahal di sisi yang sama, Shion dan Uzushiogakure berada dalam situasi berbahaya.
"Pendapat anda, Yondaime Uzukage?"
Mangetsu memberikan pertanyaan tidak penting kepadaku. Apa yang ingin dia dengar? Ingin benar-benar merendahkan atas kegagalanku. Tidak.
Aku belum gagal.
"Apa Yagura-sama bilang jika racun yang membuat tubuhnya lumpuh bisa membuat mulutnya tidak bisa berbicara juga?"
"Mungkin tidak seperti itu, Jinpachi. Racun itu hanya untuk menghentikan pergerakannya. Mungkin Kage muda ini sudah tidak dapat bekata apa-apa lagidia gagal sebagai pemimpin."
Mendengar kata kegagalan sebagai pemimpin dari mulut Ringo membuatku geram. Angin kembali menerpa tubuhku. Sepertinya mentertawakan apa yang ada di hatiku.
"Tunggu apa lagi, si Uzumaki ini telah membuatku gosong seperti masakan Jinin-"
"Hei topeng sialaan, Ringo yang membuatmu gosong, dan kenapa kau mengomentari masakanku heh?"
"Itu salahmu karena terlalu bodoh, Kushimaru."
"Apa katamu Ringo?! Kau perlu kuajarkan menggunakan pedang Kiba-mu hah?!"
"Heh, aku tidak perlu diajarkan ninja psikopat tolol sepertimu."
"Hehehe, aku setuju. Aku setuju dengan Ringo."
"Sialan kalian berdua-"
"Cukup!"
Aku melirik ke arah Zabuza. Aku dapat melihat guratan di dahinya. Juga sinar matanya. Suatu ekspresi kepuasan akan kemenangan. Dia terlihat tersenyum dari balik perban di mulutnya itu.
"Bagaimana Yondaime Uzukage, sebenarnya aku ingin mencincangmu. Tetapi melihat keadaanmu yang menyedihkan, khekhekhe" Zabuza menghempaskan pedangnya di dekat telingaku. Aku dapat mendengar dentuman suara dan merasakan butiran-butiran tanah mengenai daun telingaku.
"Aku tak akan memenggal kepalamu dengan keadaan yang menyedihkan itu. Sebenarnya aku ingin membunuhmu dalam pertarungan sejati antar pria, apalagi kau baru menikah, khekhekhe"
"Aku masih bisa."
Hening.
Jawabanku membuat semuanya hening. 7 ninja pedang Kiri itu terdiam. Mereka menatapku dengan sinar mata keterkejutan. Semilir angin kembali menghampiriku, menggelitik kesejukan di sekitar tubuhku, seperti mendukung untuk terus menjadikan totalitas kekuatan sang Uzukage.
"Kau bilang apa-"
"Aku masih bisa."
Mereka benar-benar tergerak. Tergerak dengan raut wajah terkejut. Aku tersenyum tipis. Tidak dapat menahannya.
Jangan salah, kalian harus ingat. Kalian sedang berhadapan dengan seorang ninja yang telah berhasil menjadi Uzukage saat masih muda. Kalian sedang berhadapan dengan seorang Uzukage yang disegani oleh 5 desa besar. Kalian sedang berhadapan dengan seorang Uzukage yang digelari prodigy Uzumaki. Kalian sedang berhadapan dengan seorang Uzukage yang telah berjanji menjaga desa dan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto : The Long Journey To Reveal The Darkness
FanfictionNaiknya Uzumaki Naruto sebagai Yondaime Uzukage membuat Uzushiogakure membuka hubungan dan kerja samanya dengan desa desa lainnya, termasuk sebuah Negara Iblis yang dipimpin seorang Ratu bersifat dingin dan memiliki kemampuan menyegel setan serta me...