"Jangan sia-siakan waktu. Karena takkan ada yang tahu kapan semuanya berakhir dicuri takdir."
Setelah menutup pintu apartemen, Devid menjalin tangannya di tangan Acha. Biarkan waktu dua hari ini mereka habiskan, bak sepasang anak remaja dengan status pacaran. Lihatlah, jika orang yang tak mengenali mereka dipastikan mereka menyimpulkan bahwa mereka bukan sepasang suami istri. Paras Devid jangan ditanyakan lagi, sedangkan Acha karena memiliki tubuh mungil, jika disebutkan nampak seperti anak SMP pun sangat pantas.
"Silakan Cintaku ...." Devid menahan tawa membukakan pintu samping kemudi untuk Acha.
Sebelum masuk, Acha menoleh geli. "Makasih, Sayangku ...."
Berjalan ke samping mobil, menarik pintu sisi kemudi. Devid pun menstarter mobil dan melajukan pelan. Menikmati suasana berdua, ia pun menoleh, menarik jemari kanan Acha dan digenggamnya dengan nyaman. Acha tidak protes, sangat wajar perlakuan Devid lembut kepadanya hari ini. Toh, bukankah mereka bertujuan menghabiskan waktu berdua? Kembali ke masa sebelum ijab kabul berlangsung.
Biarkan Devid melakukan apa yang dia mau. Sepuluh tahun lamanya, biarkan dua hari ini menjadi balasan atas kesabaran. Walaupun takkan mampu mengobati rasa rindu dan kecewa selama perpisahan yang sangat lama. Kembali iringan lagu dari musisi Sheila On 7 menemani perjalanan. Celengan rindu adalah lagu yang membuat candu keduanya, selama perjalanan Acha sama sekali tak merasakan kantuk, ia terus tertawa dan menikmati senyum lebar suaminya.
"Abis nikmatin liburan berdua, kita harus dan wajib banget ngabisin waktu ama anak kita, Dev! Tapi ke mana, ya?"
Devid mengangguk setuju. "Yaps! Gimana kalo kita nanjak, aja?"
Acha menoleh cepat. "Gak! Gua gak mau ...! Yang santai, gak bikin ngabisin tenaga dong, ah!" protesnya lalu bersandar pada kursinya. Memikirkan ke mana mereka harus pergi untuk berlibur.
"Ke dufan gitu?" saran Devid.
"Ihh ... yang bisa nginep gitu loh, destinasi wisata apa, kek!" ketusnya mulai deh bad mood.
Devid mencoba mencairkan suasana yang mulai berubah menjadi panas penuh dengki dan amarah. "Ya udah, nanti kita ngobrol aja langsung, Cha, ama Devit," balasnya selembut mungkin agar Acha mendengarnya nyaman.
Acha cemberut, lalu mengangguk pelan. "Oke!"
Menghabiskan waktu selama kurang lebih tiga jam, akhirnya Devid berhenti di depan parkiran sebuah vlila yang akan menjadi tempat liburannya bersama Acha. Sesuai keinginan merasakan dinginnya udara pegunungan, dikelilingi lebatnya hutan yang menghijau dan pas sekali tak lama rintik hujan menyirami kap mobil sebelum kaki keduanya keluar dari mobil.
"Waw, sambutan yang teramat mengagumkan!" seru Devid.
Acha menurunkan kaca mobil. "Gerimis yang nenangin ini mah, jadi ngantuk gak sih?" tanyanya diakhiri tawa.
Devid mencondongkan tubuhnya, melepas seal belt Acha yang masih terpasang. Keduanya pun saling menatap, tanpa memberikan aba-aba Devid mengecup sekilas bibir Acha dan mereka pun tertawa samar. Keluar dari mobil, berjalan beriringan menuju meja resepsionis, memesan satu kamar di lantai atas.
Sesuai yang Devid harapkan. Di lantai tiga ini kamar tidur mereka, terdapat jendela besar dari bawah hingga atas. Letaknya yang berada di perbukitan Lembang dan dikelilingi oleh pepohonan tinggi menjadi pemandangan pertama di mana mereka berdua akan menghabiskan waktu. Bukan hanya pemandangan yang menyegarkan mata, suasana tenang dinyanyikan langsung oleh gerimis dari Tuhan. Sangat sempurna dinikmati berdua!
"HAH!" Acha merebahkan badannya di kasur dengan seprai putih bersih.
Devid tersenyum kecil, ia masih betah menatap ke depan. Mungkin nanti malam pemandangannya akan berubah menjadi memandang kerlap-kerlip suasana Bandung di bawah sana. Selain pemandangan yang menghipnotis para pengunjung, desain villanya pun sangat direkomendasikan untuk kalangan muda yang tahu desain.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEGI EMPAT 3 [END]
Fiksi RemajaPINDAH KE DREAME Rank 19-08-21 #1 Devid #1 Indomembaca #2 Bestseller #2 Akudandia #4 Trend (Series 1 & 2 Di Dreame 16+) Follow sebelum baca, ya, guyss. Kepergiannya hanya meninggalkan jejak seorang anak. Janjinya menemani hilang begitu saja, berlal...