Aku melirik pada Zeki setelah kami berdua telah berhenti di depan sebuah pintu. Zeki segera menjawab lirikan mataku itu dengan membuka pintu tersebut. “Kalian berdua telah datang? Aku sudah lama menunggu,” ucap Haruki sesaat kami memasuki kamar yang ia tempati.
Haruki mengangkat tangannya, “duduklah!” perintahnya dari kursi yang ia duduki.
Zeki melangkah maju, disusul aku yang juga turut duduk di sebelahnya. Di samping kursi Haruki, terlihat pula Izumi, dengan Tatsuya berserta Tsutomu yang berdiri di belakang mereka. “Kau pasti sudah tahu, maksudku memanggilmu ke sini, Zeki?” tukas Haruki dengan berpangku wajah ke lengan kursi.
“Dari laporan yang aku dapatkan … Kau telah menghabisi Kesatria Sora yang mengantarmu tempo lalu. Menyentuh kesatria kerajaan lain … Aku tidak perlu menjelaskan apa akibatnya, bukan?”
Zeki yang ada di sampingku itu menghela napasnya dengan sangat lemah, “aku melakukannya, karena di mataku saat itu … Mereka terlihat ingin menyerang Sachi dengan mengatakan, bahwa perempuan yang berada denganku saat itu bukanlah Putri yang mereka layani.”
“Apa kau tahu? Semua Kesatria yang mengantarmu saat itu … Merupakan Para Kesatria yang telah melayani Sachi sejak dia masih kecil. Kesatria yang bahkan tidak akan mendengarkan perintahku ataupun perintah Izumi … Kau meragukan perkataan dari mereka?” Tubuhku seketika tertegun mendengarkan ucapan Haruki yang menimpali perkataan Zeki.
“Harus berapa kali aku mengatakannya. Aku benar-benar tidak bisa berpikir jernih saat itu … Istriku tiba-tiba menghilang entah ke mana membawa pergi anak-anak. Lalu disaat aku sangat-sangat ingin menemukan mereka, dia tiba-tiba muncul menyerupai istriku-”
Zeki mengusap wajah hingga kepalanya, lalu memukul kuat lengan kursi yang ia duduki, “dia bertingkah sama seperti Sachi, bahkan cara mereka berbicara pun sama. Untuk apa aku membuang Istriku yang sudah sangat sempurna dengan perempuan lain!” cetusnya, kembali melanjutkan kata-kata yang sempat terhenti.
“Beberapa kehidupan aku selalu menunggunya, sudah beberapa kehidupan juga aku memperjuangkannya. Apa kalian pikir, aku dengan bodohnya akan membuang perempuan yang sudah sangat aku perjuangkan sejak lama?”
“Sebuah pedang, sebuah panah, atau bahkan sebuah tombak … Dapat membunuhku dengan mudah, karena aku hanyalah manusia. Jika saja dulu Danur tidak memberitahu kami untuk jangan memakan hidangan yang disajikan Kaisar karena hidangan tersebut mengandung kutukan … Mungkin aku juga tidak akan berada di sini saat ini.”
“Aku tahu dan aku sadar, dibanding mereka-mereka yang menganggap Sachi sebagai Tuan mereka … Aku bukanlah apa-apa. Aku memang bisa melindunginya jika yang menyerang itu manusia, tapi aku belum tentu bisa melindunginya dari mereka-mereka yang melayani Kaisar. Aku tidak akan mungkin kehilangannya beberapa kali, kalau saja aku memiliki kekuatan.”
“Aku memilih menjadi Raja, dengan harapan bisa pantas bersanding dengannya, walau aku akui … Itu semua masih jauh dari kata pantas. Aku bukanlah laki-laki yang baik, tapi aku selalu mencoba untuk memperbaiki diri agar dia tidak malu untuk memilihku menjadi pasangannya. Aku mengerti maksud dari pembicaraan ini … Aku menghargai setiap keputusan Sachi. Aku tidak akan melarangnya jika dia ingin pergi. Aku hanya ingin dia bahagia … Karena dia seharusnya tidak berada di sini. Keberadaannya di sini, murni dari keegoisanku ingin memilikinya.”
Haruki melirik padaku, walau dia sama sekali tak berbicara, akan tetapi dari lirikannya itu telah menjawab semuanya. “Aku benar-benar tidak ingin membahas ini lagi. Walau mungkin Zeki bersalah, tapi aku pun juga tak kalah bersalah karena sudah menghilang secara tiba-tiba tanpa membicarakan semuanya dengan baik-baik terlebih dahulu.”
“Aku telah memutuskan untuk memberikannya kesempatan kedua. Jika keluarga kami berakhir hanya karena ini, maka apa yang menjadi tujuan Kaisar telah berhasil. Lagi pula Haru-nii … Jika dia disalahkan karena telah menerima kutukan dari Kaisar-”
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Queen : Memento Mori
FantasíaKelanjutan dari novel 'Fake Princess' di MT/NT. Diharapkan, untuk membaca novel 'Fake Princess' terlebih dahulu, agar dapat mengerti dengan alur ceritanya. Genre : Dystopia, High Fantasy, Romance, Action, Mystery, Slice of Life, Adventure, Psycholog...