Aku masih terus menatapi mereka yang berjalan kian menjauh. “Tsubaru!” panggilku dengan menoleh ke arahnya, “apa kau bisa membantuku meluaskan Tenda yang sebelumnya kami tempati untuk kami berempat? Dan juga, Huri baru sembuh dari sakit … Tolong persiapkan makan malam untuk kami!”
Tsubaru membungkuk setelah mendengarkan ucapanku, “sesuai perintah darimu, Ratu,” sahutnya sambil berbalik lalu berjalan dengan mengajak beberapa Kesatria pergi bersamanya.
Baik Tatsuya dan Tsutomu, ikut menyusul Tsubaru yang telah pergi dengan beberapa Kesatria di belakangnya, meninggalkan Daisuke dan juga Arata bersama beberapa puluh Kesatria yang tersisa. “Aku pikir, akan sangat lama untuk menunggu mereka di sini. Bagaimana jika kita beristirahat di sana terlebih dahulu?” tuturku sambil menunjuk ke sebuah pohon yang tumbuh tak terlalu jauh.
Amanda dan Ebe, menyanggupi permintaanku dengan melangkah mendekati pohon tadi seraya mengajak anak-anak mereka. “Terlalu banyak yang terjadi di satu hari ini kepadaku,” gumamku, disaat aku dan anak-anak sudah duduk di dekat mereka.
Lirikan mataku bergerak pada Huri yang mengajak Miyu bermain, “kalian pasti sangatlah terkejut,” sambungku dengan kali ini menatap Takumi dan juga Hikaru, yang tak bisa melepaskan pandangan dari pisau pemberian Tsubaru di pangkuan Ihsan.
“Saat Bibi mendatangi kami secara tiba-tiba dengan mengatakan, bahwa ada seseorang yang ingin menemui kami semua … Jujur, aku sudah bisa menebaknya,” sahut Amanda sambil mengusap kepala Miyu yang duduk di dekatnya, “tubuhku sangatlah gemetar, disaat Ayah mengalihkan pandangannya kepadaku,” sambungnya dengan kedua tangan menutup wajah.
“Bagaimana jika Ayah memintaku untuk meninggalkan Izumi? Bagaimana jika dia melakukannya karena tidak menyukaiku?”
“Memangnya ada alasan, kenapa Ayah harus menolak kalian sebagai menantunya?” tukasku menutup ucapan mereka berdua, “sejujurnya, hubunganku dan Zeki juga ditentang kuat oleh Ayahnya. Namun, itu bukan berarti aku akan menyerah kepadanya begitu saja … Memang, ada beberapa laki-laki yang terlalu pengecut untuk membela pasangannya, tapi saudaraku ataupun Zeki pasti tidak akan melakukannya.”
“Lagi pun, yang aku nikahi adalah Zeki dan bukan keluarganya. Jadi jika mereka menganggapku sebagai bukan salah satu di antara mereka … Itu tidak masalah. Asalkan dia yang menjadi pasanganku, memperlakukanku sebagai perempuan yang paling penting untuk hidupnya.”
“Memang terdengar egois, tapi mau bagaimana … Dia laki-laki terbaik dari yang terbaik, yang aku pilih menjadi pasangan. Kalian juga, memilih untuk bertahan dari Kakak-kakakku, pasti dengan alasan yang sama, bukan?”
Aku menghela napas sambil mendongak, menatap dedaunan rimbun di pohon yang tertiup angin, “jika kalian ingin marah, marah saja kepada kami tapi jangan melampiaskan semuanya kepada mereka.”
“Kedua Kakakku mengatakan kata-kata yang hampir sama untuk membela kalian, sebelum kalian sampai di sini. Jadi jangan khawatir! Percayakan semuanya, kepada mereka,” sambungku dengan melirik pada mereka berdua secara bergantian.
___________.
Kepalaku menoleh pada tirai yang tiba-tiba terbuka. “Makan malam telah siap. Ayah dan Ibu, sudah menunggu kedatangan kita,” ucap Zeki sesaat kepalanya muncul dari bali tirai.
Aku beranjak sambil memegang pisau pemberiah Tsubaru yang Ihsan titipkan kepadaku. “Ihsan! Huri! Kita makan malam dulu bersama Kakek, Nenek dan yang lainnya,” ungkapku kepada mereka berdua yang menelungkup, tak berhenti saling bercanda semenjak memasuki Tenda.
Aku baru melangkah, disaat mereka berdua sudah terlebih dahulu berjalan keluar. “Tsubaru memberikan ini untuk Ihsan. Apa kau bisa menyimpannya? Aku takut jika dia tidak berhati-hati, pisau ini justru melukainya,” pintaku kepada Zeki sambil mengangkat pisau yang aku pegang kepadanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/255183933-288-k758823.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Queen : Memento Mori
FantasíaKelanjutan dari novel 'Fake Princess' di MT/NT. Diharapkan, untuk membaca novel 'Fake Princess' terlebih dahulu, agar dapat mengerti dengan alur ceritanya. Genre : Dystopia, High Fantasy, Romance, Action, Mystery, Slice of Life, Adventure, Psycholog...