155. Apa Yang Sebenarnya Terjadi

6 0 0
                                    

Info : Novel ini sudah tersedia versi komik di webtoon.

.
.

Selebaran demi selebaran dilepas dari papan-papan di seluruh wilayah. Tidak ada penjelasan yang dikatakan, para prajurit hanya datang mencabutnya dengan raut serius. Entah itu di pelabuhan, pasar, alun-alun kota, serta tempat terpencil sekali pun, berita menghilangnya putera mahkota sudah ditarik. Apa yang sebenarnya terjadi, tidak ada yang tahu. Keterangan ditutup rapat oleh pihak istana.

Penduduk di lima dataran mengetahui perihal kembalinya gadis perak dari kematian. Berbagai spekulasi dan kesimpulan tak berakar sontak beredar. Kebanyakan itu disangkutkan dengan menghilangnya Azhara. Yang paling banyak diperbincangkan adalah kaitan sihir hitam dalam upaya pembangkitan kembali kehidupan. Istana yang memilih bungkam menjadikan berita-berita semakin menyebar.

Silvermist adalah kerajaan terbesar dan pusat lalu lintas di antara lima dataran. Saat ini, keadaan serba membingungkan karena isu-isu mengundang keraguan. Aktivitas sosial menjadi tertutup, baik dari dalam atau luar. Silvermist menjadi seperti pulau yang terisolir. Kutukan dunia memang selesai, tapi kedamaian belum bisa dirasakan. Kelompok-kelompok masyarakat bermunculan akibat perpecahan.

Timur ke barat, pihak-pihak tertentu membuat konfrontasi pro kontra isu yang beredar. Sebagian membela Azhara dan kerajaan, dan sisanya memboikot memulai pertentangan. Nyatanya tidak ada yang bisa disalahkan, masyarakat hanya meminta kejelasan. Entah untuk menjaga reputasi atau melindungi seseorang, pihak istana pun memiliki hak untuk menyembunyikan faktanya.

"Bagaimana kau bisa berakhir seperti ini?" Asyaralia menatap getir seorang pemuda yang terduduk lesu di dalam jeruji besi.

Tidak ada yang terdengar sebagai jawaban. Seolah-olah membuang pendengarannya, Azhara hanya bergeming, seperti yang ia lakukan sejak kembali. Tidak, lebih tepatnya sejak ia ditemukan di perbatasan dunia roh bawah. Seperti ada hal berat yang ia lakukan, pemuda itu selalu mengalihkan wajah dari semua orang. Kini, sosoknya tersembunyi di sudut bermandikan debu. Seperti hewan buruan yang berhasil ditangkap, matanya ditutup kain sementara sekujur tubuhnya dililit tali.

"Apa yang sebenarnya terjadi, Kak?" tanya Asyaralia mendekat untuk melihat Azhara lebih jelas. "Beberapa hari sudah berlalu sejak kau menghilang. Apa ini ada hubungannya dengan Zhura?"

Asyaralia tahu kalau ia tidak akan pernah mendapat jawaban, karena itu ia kembali bicara. "Aryana sangat sibuk sekarang, dia tidak istirahat sama sekali dan mengatur banyak pekerjaan. Orang-orang di seluruh wilayah sedang membicarakanmu. Di sini, jika kau mau bicara, setidaknya aku bisa membantumu. Kita tidak punya banyak waktu. Persidangan akan dilakukan, mereka tidak akan melepasmu. Kau tahu, kami tidak bisa membantu jika sampai itu terjadi."

Dihinggapkannya pandangan pada obor di dinding. Asyaralia meremang, terbayang masa lalu. "Ini mengingatkanku pada hari-hari itu. Saat di mana ibu pergi, adalah saat mimpi buruk sebenarnya dimulai. Kau menjadi dingin dan bersembunyi. Kau selalu diam dan hanya memperhatikan orang lain dari belakang. Ketika kau melemah, roh itu akan menjadi bumerang tidak kenal arah. Lalu orang-orang itu menutup matamu seperti kau adalah monster."

Asyaralia mengarahkan pandangannya kembali pada pemuda berambut hitam itu. "Sekarang, kebebasanmu sudah tiba. Setelah penantian panjang, kau akhirnya menjadi Azhara seutuhnya. Tidak ada lagi yang akan mencelamu. Tidak ada lagi yang membatasi segala yang kau inginkan. Kau tidak akan terhentikan. Kenapa kau justru membuat dirimu berkutik dengan beban-beban ini?" Di kepalanya terdapat banyak sekali hal. Satu per satu terus menumpuk hingga Asyaralia kebingungan yang mana harus ia tanyakan lebih dulu.

Azhara membaringkan tubuhnya di lantai, mencoba membuat Asyaralia menyerah. Lagipula, ia sendiri putus asa. Percuma, sekali pun ia menjawab kebingungan semua orang, itu tak akan mengembalikan Zhura hidup kembali. Ia sudah mengorbankan segalanya, tapi ternyata usahanya sia-sia. Ritual cawan suci yang ia lakukan gagal, sekarang ia tak punya harapan lagi untuk hidup. Ia putus asa. Sayang sekali, berita hidupnya Zhura nyatanya tidak sampai di telinganya, atau setidaknya belum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Cursed Journey Of Zhura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang