Pagi datang membawa kesejukan yang sebenarnya masih menyisakan hawa dingin. Maklum matahari masih belum lama naik. Zhura tampak membawa air yang ia ambil dari kaki bukit, dengan langkah hati-hati ia memegang wadah tersebut agar tidak tumpah. Semalam dan beberapa hari terakhir ia tidak tidur, jadi tubuhnya sedikit lemas. Meskipun demikian, ia mencoba untuk bersemangat setidaknya sampai Azhara kembali pulih.
"Aaakh!"
Saat dia berjalan kembali ke tendanya, Zhura mendengar suara teriakan. Suara itu kecil, sepertinya milik anak kecil.
"Apa yang terjadi?" Gusar mulai hinggap, Zhura terdiam di tempatnya.
"Tolong aku!"
Suara teriakan itu terdengar lagi, kali ini Zhura memutuskan untuk menuju ke sumber suara. Di atas tebing, ia melihat seorang anak kecil berlari. Di belakangnya ada banyak makhluk menyerupai serigala yang mengejarnya. Jelas sekali bahwa makhluk-makhluk itu berniat memangsanya. Ini gawat, Zhura tidak boleh diam saja membiarkan anak kecil itu dimakan.
Dia harus melakukan sesuatu!
Gadis itu bergegas kembali ke tenda, ia cergas mengambil senjatanya. Saking paniknya, ia bahkan mengabaikan Azhara yang masih terlelap.
Tap!
Zhura memanjat pohon, setelah menemukan target sasaran yang pas, dia pun membidik serigala-serigala itu dengan panahnya. Satu dari mereka tumbang saat busur Zhura mengenai tubuhnya. Meski demikian, masih ada tiga serigala lain yang mengejar anak kecil itu. Dan lagi, busur ternyata tidak cocok digunakan untuk keadaan darurat seperti ini. Ia harus melawannya dengan cara lain. Tak ingin kehilangan jejak, Zhura pun melompat dari pohon ke pohon lain. Pada saat hewan buas itu berada tepat di bawahnya, dia melompat.
Sorot serigala-serigala itu sontak saja berpusat pada Zhura. Tak lama kemudian, gadis itu mendapatkan geraman disertai getaran yang merambat di tanah. Yah, sepertinya peran si mangsa baru saja berpindah padanya. Tubuh serigala berbulu hitam itu memang lebih kecil daripada dart di ritual pengorbanan, tapi taringnya memanjang hampir tiga puluh sentimeter. Meskipun ia tidak asing dengan keadaan seperti ini, tetap saja gadis itu meremang.
"Kau pergilah menjauh!" Zhura berteriak pada bocah laki-laki itu. Sosok tersebut mengusap tangisan, lalu berlari ke semak-semak.
Seakan terlalu lapar, makhluk-makhluk itu datang menghampiri Zhura bersama ayunan cakar tajam. Sial, ia tidak diberi kesempatan untuk memikirkan rencana. Dirinya hanya bisa mengayunkan pedang menangkis lengan besar seberat tujuh pon tersebut. Di tengah pergulatannya, Zhura melihat anak kecil itu masih mengintip di balik pohon.
"Hei, pergi yang jauh!" teriaknya. Anak kecil itu lantas berlari terbirit-birit menjauh.
Zhura yang sempat memindahkan perhatian tak menyadari datangnya serangan lain. Cakaran serigala itu mengenai lengan kirinya. Tak menghiraukan lukanya, Zhura memilih menghunuskan pedang, mencegah serangan lain mengenainya lagi. Serigala itu melotot, menampilkan sorot lapar dan marah secara bersamaan. Kemudian ia mencakar-cakar tanah dengan beringas, seakan berusaha menunjukkan kekuasaannya. Makhluk itu tiba-tiba melolong, mengangkat kepalanya ke atas.
Atmosfer ini mengingatkannya pada ritual pengorbanan. Saat itu para centaurus melesatkan tombak-tombak tajam, bersamaan dengan gerombolan dart yang mengejar para gadis. Genangan darah yang membanjiri tanah, tubuh-tubuh gadis mati yang berserakan disantap dart, dan hujan tombak yang diluncurkan untuk melubangi tubuhnya. Mengingat memori-memori mengerikan itu, letupan emosi marah dan sedih memenuhi hatinya.
Tapi bukankah ia sudah berubah?
Zhura yang selalu ketakutan melihat kengerian sudah pergi. Kini ia hanyalah gadis yang terpaksa membiasakan diri pada monster-monster untuk bertahan hidup. Berputar, melompat, menangkis, lalu menyelekat kaki-kaki besar itu bersamaan. Bahkan saat tubuhnya dilingkupi rasa letih yang kuat biasa, gadis itu masih terlihat aktif dari biasanya. Tentunya siapa juga yang masih bisa berdiam diri sementara segerombolan monster sedang menyerbu?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Journey Of Zhura
FantasiFANTASI ROMANSA Zhura tidak pernah menyangka jika rumah misterius yang ia masuki justru membawanya ke dunia asing yang berpenghuni makhluk aneh. Dirinya dijadikan gadis yang akan dikorbankan dalam ritual maut, lalu ia tergabung dalam kelompok gadis...